19

8.7K 735 17
                                    

HAPPY READING ❤

"sial, kenapa bisa meteka yang memenangkan persidangan itu?!" umpat Krystal setelah ia sampai di rumahnya, sementara Min-hyuk kekasihnya itu dengan santainya merebahkan tubuhnya di sofa

"haah bukankah itu bagus, kau tidak perlu repot-repot merawat anak kecil sayang"

Krystal mendengus kesal "kau memang benar, tapi hak asuh Ella harus aku dapat agar ayahku mau memberikan salah satu perusahaannya untukku"

Min-hyuk menunjukkan smirknya "jadi kau susah-susah pergi ke pengadilan hanya untuk itu?"

"tentu saja, aku membutuhkan perusahaan itu haaah lalu sekarang aku harus bagaimana?" Krystal memijit pelipisnya

Min-hyuk mendekat ke arah kekasihnya kemudian merengkuh tubuh Krystal "tenanglah, pasti ada cara lain untuk itu, aku akan membantumu"

Wajah Krystal seketika berubah "benarkah?"

Min-hyuk mengangguk menjawab pertanyaan Krystal

"aa kau memang yang terbaik" Krystal memeluk Min-hyuk erat

***
Beberapa hari berikutnya, Lim hendak pergi ke kantor, ia sudah siap dengan setelan baju kerjanya, sementara itu Jennie baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang masih basah

Ia mengeringkan rambutnya dengan handuk di depan kamar mandi yang ada di dalam kamarnya

Lim berjalan ke arah pintu kamar, namun tiba-tiba kepalanya merasa sangat pusing dan membuatnya berjalan sempoyongan, Jennie yang melihat hak itu tentu saja merasa khawatir segera ia menghampiri suaminya

"kau tidak apa-apa?" Jennie memegang lengan Lim menahan agar suaminya itu tidak terjatuh

Lim menggelengkan kepalanya "tidak apa-apa aku hanya sedikit pusing"

Jennie memegang dagu Lim mengarahkan wajah suaminya itu ke arahnya "astaga Lim, wajahmu pucat sekali" kemudian ia meletakkan punggung tangannya di kening Lim "badanmu panas, bagaimana bisa kau bilang tidak apa-apa, istirahatlah jangan paksakan dirimu untuk pergi ke kantor"

"tidak, aku harus pergi ke kantor hari ini, aku bisa menahannya" Lim bersikeras

Jennie pun menghela nafasnya kemudian menatap tajam ke arah suaminya "istirahatlah"

Glek

Lim menelan liurnya susah, entah kenapa untuk pertama kalinya ia merasa takut pada tatapan tajam istrinya

"b-baiklah"

Jennie membantu Lim untuk kembali ke arah ranjang kemudian menidurkan Lim disana

Jennie membantu melepas sepatu Lim  kemudian menarik selimut hingga menutupi dada Lim "aku akan mengambilkan air untuk mengompres" ia pun berlalu pergi keluar kamar

Jennie pergi ke arah dapur untuk mengambil air hangat untuk mengompres Lim,  setelah mengambil air ia segera kembali ke kamarnya, di tengah perjalanan menuju kamar ia bertemj dengan Ella, tuan dan nyonya Manoban

"eo? Jennie, untuk apa kau membawa air dalam baskom?" tanya nyonya Manoban

"ini untuk Lim, dia sedang demam jadi aku akan mengompresnya ma"

"eo? Ayah sakit?" tanya si kecil Ellla

Jennie mengangguk "iya sayang, jadi sepertinya nanti kamu berangkat kesekolah dengan mommy saja ya"

"biar papa saja yang mengantar Ella, kau di rumah saja merawat Lim, hari ini kau tidak ke klinik kan?" kali ini tuan Manoban yang berbicara

"baiklah pa"

Hei! Ini adalah CINTA (Jenlisa story) SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang