Happy Reading ❤
Suara kicau burung dan sinar matahari yang menelusup di celah gorden membuat Jennie mengerutkan keningnya sebelum ia membuka matanya
“aishh kepalaku” ucapnya setelah merasakan pusing dikepalanya karena pengaruh alkohol
“owh sudah bangun rupanya” ucap Lim yang sejak tadi sibuk di depan kaca menyisir rambutnya, melihat bayangan Jennie dari kaca
“apa yang terjadi? Kenapa kepalaku sakit sekali” gumam Jennie
Meletakkan sisir di meja kemudian menoleh ke arah Jennie “kau tidak ingat?”Jennie hanya menggelengkan kepalanya sembari memijit pelipisnya, kemudian dia merasa perutnya sangat mual dan terlihat ingin muntah
“y-ya, jangan muntah disini haishhh” ucap Limario saat melihat Jennie
Jennie segera berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya di toilet, sementara Lim hanya bisa menggelengkan kepalanya“haaah perutku sangat mual” ucap Jennie setelah keluar dari kamar mandi
“minumlah itu, obat itu akan menghilangkan rasa mual dan pusingmu” Lim menunjuk ke arah meja kecil yang berada di dekat ranjang, ia sudah menyiapkannya untuk Jennie sejak tadi
Lim tahu persis yang akan terjadi pada gadis yang sudah hampir memperkosanya semalam, Jennie mengambil satu pil kecil kemudian segera meminumnya dengan air putih yang tentunya sudah Lim siapkan juga
Jennie menghela nafasnya kemudian kembali duduk di ranjang, sementara Lim duduk di sofa yang ada di kamar
“aku sedikit penasaran denganmu, apa setiap mabuk kau akan bersikap seperti semalam?” Limario melipat kedua tangannya di dada
Jennie menoleh ke arahnya, kemudian mengerutkan keningnya “apa maksudmu?”
“wooah kau benar-benar tidak ingat?”
menggelengkan kepala tanda bahwa Jennie memang tidak mengingat apapun
“memangnya aku mabuk ya semalam?” tanyanya polos
“astaga gadis ini benar-benar, bagaimana mungkin kau tidak mabuk? Kau sudah menghabiskan satu botol wine sendirian dan lagi kau bertingkah sangat menyeramkan semalam” Lim memasang wajah tak percayanya saat ini
“benarkah? Haaahh maafkan aku jika aku merepotkan semalam hemm sebenarnya aku baru dua kali ini meminum alkohol”
Lim mengerutkan keningnya
Jennie menghirup nafasnya dalam “dulu aku pernah mencoba meminum alkohol satu kali dengan eonniku tapi setelah itu dia melarangku agar aku tidak lagi menyentuh minuman itu”
Lim mengangguk paham “sepertinya aku tahu alasan eonnimu itu melarangmu”“apa yang kau tahu?”
Lim menarik leher sweater turtle necknya dan kini terlihatlah bekas-bekas kiss mark yang sudah Jennie buat saat mabuk semalam, gadis itu melebarkan matanya saat melihat tanda itu di leher Lim
“kau bukanlah seorang bocah lagi, kau pasti tahu kenapa bisa ada tanda ini dileherku”
“m-mwo? Apa itu aku yang melakukannya?”
“tentu saja, kau pikir aku yang menggigit leherku sendiri? Kau bahkan hampir memperkosaku semalam” Lim kembali memperbaiki leher sweaternya “untung saja aku tidak tergoda” gumam Lim dan itu di dengar oleh Jennie
Sontak saja gadis itu menutup wajahnya yang sudah memerah karena malu dengan bantal
“bodoh bodoh, kenapa bisa aku melakukan hal memalukan itu” Jennie merutuki dirinya sendiri
Lim terkekeh melihat Jennie yang sepertinya frustasi karena malu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei! Ini adalah CINTA (Jenlisa story) Selesai
Fiksi Penggemarmeskipun awalnya kau membencinya tapi waktu bisa merubah hatimu.. "aku mau menikah denganmu hanya demi Ella" Jennie Kim "iya ini hanya demi Ella" Lisa Manoban Gxg