Hanan menyandarkan kepalanya pada jurnal akuntansi miliknya sambil menatap pintu kelasnya yang terbuka. Hanan menatap kosong orang-orang yang berlalu lalang di depan kelasnya. Semangatnya seolah hilang ditelan bumi.
Calvin yang baru saja kembali dari kantin melewati pintu kelas 12 IPS 4, menyadari tatapan kosong Hanan yang tidak biasa itu dan memilih berjalan mendekatinya.
"Assalammualaikum my princess Jasminee",kata Calvin dramatis didepan Hanan. Hanan tersadar dari lamunannya,mengubah posisi duduknya jadi tegak lalu menatap Calvin risih.
"Waalaikumsalam my lovely monkey Abuuu",jawab Hanan kesal. Sementara Calvin sudah ketawa ngakak dengan respon Hanan.
"Ngapa sih,Nan? Kok muka lo kusut gitu?"
"Ngga papa",jawab Hanan singkat. Berusaha kembali menenggelamkan wajahnya ke dalam lipatan tangan.
"Lo galau yaa?"
"Ngga"
"PMS?"
"Ngga,Cal"
"Ohhh.. Gue tau!",kata Calvin berapi-api. "Pingin balikan sama Sean yaa---ADOHHH!",pekik Calvin refleks saat Hanan memukulnya menggunakan jurnal akuntasinya yang tebal itu.
"Diem,Cal!",kata Hanan galak. Calvin makin menatapnya bingung.
Ngga.
Hanan Arasya Hanindya itu bukan tipe cewek mello-mello menjijikan kayak gini.
Ini aneh.
Dan Calvin harus tahu penyebabnya!
"Kenapa sih,Nan? Sini-sini cerita ke abang Calvin",kata Calvin genit. Sukses mendapat tabokan jurnal untuk kedua kalinya.
"Ya Allah,Nan! Sejak kapan sih lo galak gini?",tanya Calvin dramatis sambil memegangi lengannya yang sakit karena dipukul jurnal.
"Diem,Cal.. Diem..",kata Hanan sebal sendiri.
"Ya makanya sini cerita sama gue",kata Calvin tetap ngotot. "Ntar masalahnya kalo dipendem jadi bisul lohh"
"Jijik tau,Cal! Ih!"
"Makanya cerita,Baby.. Cerita sinii"
"Apasih,Cal. Orang ngga ada apa-apa juga"
"Terserah elo deh,Nan. Yang penting gue udah berusaha berbuat baik",kata Calvin sambil turun dari meja Hanan yang sejak tadi dudukinya. "Semoga masalah lo cepet kelar",katanya sebelum berlalu.
Calvin kini gantian menggoda Dania--yang baru saja masuk ke kelas--dengan seringai jahilnya.
"Oh.. Senoritaa",katanya dramatis sambil mengulurkan tangannya ke arah Dania yang menatapnya jijik.
"Obat rabies lo abis ya,Cal?"
"I love it when you call me senorita",dendan Calvin sambil menari-nari mengitari Dania. Membuat Dania jengah sendiri. "I wish i could pretend i didn't need you,but every touch ooh la la la i true la la la"
Dania hanya diam saat Calvin mulai bertingkah aneh seperti itu. Bahkan sekarang sudah berani-beraninya sok seksi menyanyikan lagu duet Shawn Mendes dan Camila Cabello itu dengan raut wajah menjijikan.
Dania dengan santai menangkup wajah Calvin dengan telapak tangannya lalu berbisik pelan di telinga Calvin.
"Jijik,tau.. Minggir",kata Dania singkat. Terkesan dingin dan menusuk. Membuat Calvin buru-buru menyingkir dan mempersilakan Dania lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [VSEUL]✔️
Historia Corta[MENGUMPULKAN NIAT UNTUK REVISI] Gimana rasanya jadi kembaran cowok paling di idolain se-sekolah? Senang kah? Bangga? Atau justru biasa aja? Bagi Sassy,rasanya itu menyiksa. Karena nggak ada yang percaya fakta itu. Mereka ngga percaya bahwa Cecilia...