Gadis itu tersenyum kecut sambil mengetuk-ngetukan kakinya dilantai dengan gusar. Matanya tak berhenti menatap ke sekitar. Tangannya pun tak berhenti mengusap-usap lengannya. Menepis nyamuk yang datang mengerumuninya.
Hampir setengah jam,sang gadis melakukan hal itu akhirnya suara motor terdengar mendekat.
Motor itu berhenti tepat didepan sang gadis. Sang pengemudi membuka helmnya lalu tersenyum manis ke arah sang gadis.
"Lo lama nunggunya ya?",tanyanya. Sejujurnya,ia juga merasa tak enak hati karena terlambat dan juga karena membuat gadis ini menunggunya diluar rumah dengan angin malam yang dingin.
"menurut lo?",tanya gadis itu balik dengan sinis. Tangannya meraih helm yang ada di jok belakang motor lalu mengenakannya.
Setelahnya,gadis itu naik ke atas motor dan duduk tenang disana. Namun,lama ditunggu motor sport itu tak kunjung melaju.
Gadis itu mengrenyit bingung. Lalu menepuk pundak si pengemudi.
"Lo nunggu apaan? Ayo berangkat!",ajaknya. Namun ia hanya diam. Malahan kini si pengemudi mengulurkan jaketnya pada si gadis.
"Apa?",tanya gadis itu bingung saat menerima jaket si pengemudi.
"Pake",perintahnya. "Gue ngga mau lo kedinginan"
Gadis itu terpaku mendengar perkataannya. Dan diam-diam,wajahnya memanas karena tersipu.
"ADUHH.. ROMANTISNYAA PASUTRI MUDAAAA",suara menyebalkan itu mengintrupsi mereka berdua. Membuat kedua orang itu refleks menoleh kaget.
"Bacot lo,Jen",umpat pemuda itu kesal.
"Biasa aja kali mukanya Ris,ngga usah salting gitu",goda Jendra pada gadis yang duduk di belakang pemuda itu.
"Berisik lo!",dengusnya sebal.
"Dih? Dasar pasangan barbar!",ejek Jendra.
"Daripada lo,jomblo!",balas pemuda itu.
"Mending jomblo,daripada kena F-R-I-E-N-D-Z-O-N-E",ucap Jendra sambil memeletkan lidahnya. Membuat pemuda itu emosi ingin menabok Jendra kalau saja tangannya tidak ditahan Rissa.
"Udah,ngga usah diurusin. Jendra kan emang sinting",kata Rissa. Membuat Jendra mengumpat kasar.
"Udahlah. Ayo berangkat!",putus pemuda itu segera. Ia mengenakan helmnya lalu memacu motornya meninggalkan Jendra dibelakang.
🐻🐯
"Bundaaa!"
Suara itu bikin gue langsung gedein volume TV. Suara langkah kaki yang lari-lari dari lantai dua,bikin gue makin gedein suara TV.
"BUNDAAAAA!",lagi-lagi dia teriak manggilin Bunda.
Gue udah mulai sebel karena denger suara dia yang ngga kunjung berenti manggilin Bunda.
"BUN-"
"Bunda lagi pacaran sama Papah",jawab gue yang udah ngga tahan sama suara dia.
Dia diem.
Natap gue sebentar.
Terus balik badan.
Ninggalin gue.
Hee,kurang ajar
Dia naik lagi ke lantai dua. Terus ngga lama,turun lagi kesini. Ngampirin gue yang duduk santai di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [VSEUL]✔️
Nouvelles[MENGUMPULKAN NIAT UNTUK REVISI] Gimana rasanya jadi kembaran cowok paling di idolain se-sekolah? Senang kah? Bangga? Atau justru biasa aja? Bagi Sassy,rasanya itu menyiksa. Karena nggak ada yang percaya fakta itu. Mereka ngga percaya bahwa Cecilia...