Pukul 15.35
Gadis Berambut pirang itu terlihat sangat kesal saat melihat Kouga malah Bercengkerama dengan pemilik toko Handphone tersebut. Bukannya membelikannya Handphone baru, dia malah enak enakan Ngobrol. "Kouga!!" Pekik Yuna.
"Ah iya, Apa ada Hape yang kau suka disini?" Tanya Kouga dengan Watados (Wajah tanpa Dosa).
"Bolehkan aku membeli ini?" Tunjuk Yuna pada salah satu Handphone bermerek i ph*ne //Dilarang menyebutkan merek dagangan jadi Author sensor// Yang tertera didepannya.
'Idih busett, Itu kan mahal' Batin Kouga menggerutu.
Yuna mengerucutkan bibirnya "Bagaimana boleh tidak?"
"Bisakah kau membeli merek yang sama dengan Hape yang pecah tadi?" Tawar Kouga dengan maksud tidak mau membelikan yang itu.
"Tentu saja bisa! Kalau begitu yang Op*o Saja" Cibir Yuna kesal.
"Nah kalau itu boleh, Pak yang Ini satu" Ucap Kouga.
Diwaktu yang bersamaan...
"Apa kau melihat Waketos?" Tanya Eden pada Haruto yang sedang Duduk sambil bermain salah satu game bernama Free Flayer.
Haruto Hanya menggeleng.
"Kemana Si Yuna! Harusnya dia sudah datang. Aduh Laporannyakan di dia!! Huh menyebabkan" Gerutu Eden karena sampai saat ini Yuna belum datang ke Rapat Osis. Biasanya Yuna lah yang pertama kali datang.
'Memangnya kemana dia?' Batin Haruto bertanya tanya.
"Bagaimana Ketua Osis, kita mulai Rapatnya tanpa Yuna?" Tanya Ryuho yang merupakan Sekretaris Osis.
Eden mengangguk ragu.
Dari tadi Aria memperhatikan kakaknya dengan keadaan cemas. Sebab dia tak pandai mengarang sesuatu. Bagaimana bisa dia menjelaskan tanpa deskripsi kertas di Yuna. Pasti akan Membuat harga dirinya turun dihadapan Adik kelas dan kakak kelas. 'Aku harap Yuna segera datang' Batin Aria berdoa.
~~~
"Nah Waketos, Apa Itu semua sudah cukup?" Tanya Kouga setelah membelanjakan Yuna Sepatu, perlengkapan untuk HP miliknya, bahkan Eskrim.
Yuna sangat senang, saking senangnya dia lupa bahwa ada rapat Osis hari ini. "Terimakasih Kouga"
"Hah iya, Asal jangan menghukumku okey" Lalu Yuna mengangguk.
Wakil Ketua Osis sekaligus Ketua kelas itu memanggil taksi. "Taksi" Taksi pun segera mendekat. Dengan sigap Yuna masuk kedalam Taksi bersama Kouga.
"Mau kemana dek?" Tanya pengemudi Taksi itu.
"Ke Jalan Santuary No 25 di ujung gang belok kiri" Ucap Kouga.
"Lah Kamu Kouga?" Tanya Si Sopir itu lagi.
"Iya" Ucap Kouga. Sopir itu menoleh kearah Kouga "Ini aku Hyoga, Yang suka dipanggil Bebek keju" Ucapnya.
Kouga terkejut hingga menjatuhkan Eskrim yang dimakannya. "Paman Bebek Keju! Sekarang jadi Supir taksi??" Ucap Kouga tak percaya bahwa mereka bisa bertemu lagi setelah sekian tahun lamanya tak berjumpa.
"Iya Quda Merah, Uch sini paman peluk" Akhirnya mereka berpelukan.
Yuna yang duduk dibelakang serasa terkacangi dan menjadi nyamuk atas obrolan mereka berdua. 'Tingkah mereka seperti anak kecil saja! Sudah tua tapi masih memanggil dengan menggunakan nama ledekan'. "Ekhemm" Dehem Yuna.
"Eh iya lupa, Itu pacarmu ya Quda Merah?" Ucap Hyoga. Tentu saja pertanyaan itu langsung dibalas pukulan dari Kouga. "Amit amit dah Aku punya pacar Galak kayak Yuna" Cibir Kouga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused In Love [END]
Fiksi RemajaCinta itu membingungkan. "Aku suka Kouga, tapi Kouga malah menyukai Aria. Sedangkan Aria lebih menyukai Eden, Eden juga menyukai Aria. Dan parahnya Aku sama sekali gak tau kalau Haruto diam diam menyukaiku" ~ Yuna. "Mending humoris yang selalu bis...