Confused In Love Chapter 16. | Putus.

452 31 36
                                    

Mansion Marsian

"Kenapa kamu menceritakan itu, bego!" Sonia tersentak kaget mendengar suara yang amat sangat ia kenali. Mydea, ibu tirinya. Seorang ibu yang mengancam Sonia untuk membungkam mulutnya selama ini.

"A--aku hanya ingi--"

"Bodoh kamu! Sekarang Aria bisa saja pergi bersamanya" Mydea mencoba mencegah Aria lari darinya. "Padahal rencanaku hampir berhasil, tinggal sedikit lagi kehormatan kido akan ternoda. Tapi kenapa kamu malah menghancurkan rencana ibu, Sonia?!!"

"Jadi ibu sengaja melakukan ini?!!" bela Eden. Sebagai anak yang masih waras, Eden maju dibarisan depan.

"Dengarlah ibu, masa depan aria bersinar, padahal tadinya hanya hitam. Aku ingin Aria bahagia, aku tidak mau melihat seseorang jadi menderita sepertiku!"

"Oh, bagus. Sekarang kalian semua jadi durhaka!" Sekarang Mydea marah besar.

"Sudah cukup!!" pekik Aria disela sela kegaduhan. Bagaimanapun ini semua terjadi karena dirinya. Seharusnya dia tak pernah dilahirkan.

"Akh, sudahlah, Ibu muak dengan kalian. Lakukan sesuka kalian!" Mydea pergi dengan kekesalan diraut wajahnya. Dia seorang Ibu, harusnya sang anak mampu menuruti perintahnya. Disisi keras kepalanya itu, tersimpan keraguan yang amat luar biasa. 'Mereka mungkin benar, ah tidak. Aku yang benar!'

Brukh.

"Aww--"

Rintih seseorang yang tertabrak oleh kekesalan Mydea hingga jatuh tersungkur. "Kenapa kau ada disini hah?!"

"Kouga, kau tidak papa?" Yuna segera mendekat kearah Kouga. Dia mengangguk ringan.

"Maaf, apakah Aria ada disini?" tanya Kouga setelah bangkit dari posisi jatuhnya.

'Gawat, pikirannya kacau. Bisa bisanya Kouga bertanya sesantai itu?' umpat Haruto dalam hati.

"Cari saja sendiri! Aku sudah muak dengan kalian." kemudian Mydea melangkah keluar. Dia berharap dapat merasa lebih baik diluar. Udara segar mungkin bisa dia dapatkan setibanya disana.

Yuna ternganga melihat sikap Mydea. Baru pertama kali dia merasakan tekanan yang sangat besar ketika disamping wanita paruh baya tadi. "Sebenarnya, ada apa ya?"

"Kouga," sahut Haruto. "Kau yakin akan memutuskannya sekarang?"

Dia mengangguk ragu. "Aku menaruh rasa pada orang yang salah. Mungkin ini jalan yang terbaik untukku. Lagipula aku mulai tertarik pada seseorang" Kouga tersenyum dikalimat terakhirnya.

'Jika itu mau mu, maka aku tidak bisa apa apa, Yuna' Haruto menundukkan kepalanya. Hal itu sempat menarik perhatian Yuna sejenak. Namun dia tak jadi bertanya, karena melihat Kouga sudah berjalan mendahuluinya.

~~~

"A--aku rasa aku tidak perlu mengatakannya padamu ... 'Adikku' " Kouga memalingkan wajahnya diakhir kata.

"Iya, kita tidak putus secara hubungan darah kok" Aria tersenyum padanya.

"Hubungan kita tidak akan berakhir bukan? Hanya saja kita salah mengartikannya selama ini" kini Kouga mendekati Aria.

Dia menatap wajah Aria dari dekat. Dipandangnya manik biru yang sama dengan milik sang Ibu. Benar. Aria adalah saudara yang selama ini dia cari cari. Kemudian Kouga memeluk Adiknya dengan rasa penuh haru. Bahkan dia tidak bisa mengatakan sepatahpun kata saat ini. Air mata sudah berbicara, Kouga pun akhirnya menyerah padanya.

"Kau masih tetap menyayangiku kan ... Kakak"

Mata Kouga berbinar mendengar panggilan baru yang Aria ucapkan padanya. "Tentu, Adikkku" Lalu Aria membalas pelukan Kouga.

Confused In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang