Confused In Love Chapter 6. | Diam diam.

552 33 40
                                    

Ruangan Dokter

Yuna berfikir sejenak. "Dok tolong jangan katakan kalau aku lah yang mendonorkan ginjal untuk Kouga"

Sang dokter meyiritkan dahinya. "Kenapa? Bukannya kamu temannya?"

Gadis itu beranjak berdiri dari kursi yang tadi dia duduki. Menyampingkan poni yang menutupi matanya. "Alasannya Privasi, aku tidak bisa memberitaumu"

Dokter itu mengerti lalu mengangguk pelan. "Baiklah"

Yuna melempar senyum terimakasih dan dibalas dengan anggukan kepala oleh dokter itu. Tak berlama lama, gadis itu pergi dari ruangan. Dia bertekad untuk pulang dan sesampainya disana dia segera tidur dengan nyenyak.

Namun ada satu ruangan membuat Yuna terhenti tanpa sebab.

Tess

Airmatanya terjatuh. Dia melirik keruangan itu dan mendapati Kouga sedang tertidur dengan pulasnya. Yuna Memegang pinggang bagian kanannya yang didalamnya baru saja diambil ginjal untuk didonorkan. Dia mengeluh sakit saat menyentuhnya.

Aww

Dia tersenyum lega. "Kouga... Aku harap kau tau seberapa besar perjuanganku" Lalu Yuna melangkahkan kakinya lagi. Sedikit demi sedikit menghilang dari ruangan tadi.

~~~

Santuary High School

Wajah amat cerah terpancar dipemilik nama Kouga. Walau dia belum sepenuhnya pulih, namun Kouga bersyukur karena dia bisa berjalan seperti layaknya dia baik baik saja. Matanya yang berseri seri memberi arti bahwa dia sangat bersemangat hari ini. Bagaimana tidak, dia bertemu kekasihnya dipagi hari.

"Kouga...?" Gumam Aria.

"Aria..."

Puk

Mereka berpelukan untuk yang kedua kalinya. Jika mereka bahagia, itu tandanya disisi lain ada yang terluka.

Deg

Ya, siapa lagi kalau bukan Yuna. Gadis yang amat mencintai Kouga sehingga mau mengorbankan apapun untuk Pria sialan itu. Didepan mata Yuna sendiri, mereka berpelukan.

Lagi lagi Airmata terlintas dipipi Yuna. Sakit, itulah yang Yuna rasakan sekarang.

Aria melepas pelukan Kouga. Diapun menatap sahabatnya bingung. Bukan hanya Aria yang menatap, Kouga berbalik badan dan ikut menatap Yuna.

"Yuna?" Panggil Kouga. "Kau tidak papa?" Aria berjalan ketempat Yuna.

Gadis itu tersenyum lebar.

"Kalian... Bahagia sekali, aku ingin merasakan kebahagiaan seperti itu juga" Ucap Yuna lalu berlari menuju ruang kelas.

"Kau tau dia kenapa?" Tanya Kouga.

Aria mengangkat kedua bahunya keatas yang berarti dia tidak tau.

"Kouga?" Gumam Eden terkejut karena melihat Kouga berdiri didepan matanya ditambah Adiknya ada disamping Kouga. "Bagaimana kau bisa ada disini?"

"Ah kakak ipar, aku bisa disini karena...

FlashBack On

04.50

"Eh?" Gumam Kouga terkejut karena tiba tiba dia merasa baikan.

"Dokter" Panggil sang suster "Pasien sudah siuman"

Sang dokter yang tadinya sedang mengecek obat, dia langsung menghampiri Sang suster lalu menanyakan sesuatu pada Kouga.

Confused In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang