Rey POV On~
"Jadi begini kak..."
FlashBack On~
Sudah Seminggu Aku dan Kai tidak melihat ibu. Jahat bukan? Kami masig kecil. Tidak mungkin jika ibu pergi begitu saja. Belum lagi Ayah sedang sakit dirumah, Aku sebagai anak pertama sungguh depresi saat itu. Kami hanya mengandalkan persediaan makanan di lemari es. Aku sangat kerepotan mengurus adikku yang manja, bahkan Aku tak segan segan mengurung adikku karena selalu menangis.
Kai tidaklah bodoh. Meski umurnya jauh dibawah ku, tapi dia mampu melawan semua ucapanku yang mengatakan bahwa ibu kami 'Pergi' meninggalkan kami berdua. Menurutnya, Ibu sangat sayang kami. Jika Ibu sayang, lalu kenapa dia meninggalkan kami? Apa dia berfikir hidup ayah tidak lama lagi, lalu dia meninggalkan kita?? Ibu macam apa itu!
Hari ini tak ada makanan. Persediaan makanan kami habis. Terpaksa aku harus melakukan ini.
Aku pergi ketoko roti yang sedang ramai. Aku pikir jika aku melakukan disaat saat ramai pasti tidak bakal ketahuan. Kuambil roti yang banyak, lalu aku berlari agar tidak dicurigai pemilik toko itu.
Sesampainya dirumah, Aku melihat Ayah sudah terkapar dibawah lantai. Kai juga menangis sambil berusaha membawa tubuh Ayah keranjang kembali. Dengan sigap aku mendekat, membantu Kai, dan menanyakan apa yang terjadi pada Ayah.
"Tadi Ayah ingin minum, dan saat aku mengambilkan minum... Hiks Ayah sudah jatuh kelantai, hiks" Ucap Kai sembari sesenggukan, "Dia tak bergerak, kak!!"
Mataku membulat. Mendengar kata 'tak bergerak' membuat ku tambah syok. Pasalnya ibu tak tau kemana, Jika ayah tak ada, lalu Apa aku harus menanggung beban ini semuanya?
Kuguncang guncangkan tubuh Ayah. Berharap dia dapat membuka mata lagi. "Ayah..."
Kai menangis tanpa henti. "Kai cepat panggil seseorang! mintalah bantuan"
Adikku berlari meninggalkan kamar sambil mengusap air matanya yang mengalir.
Aku memeluk ayah, "Jangan tinggalkan aku yah, hanya kau yang kami punya"
Tak lama kemudian tetangga kami datang. Dia langsung menaruh tangannya dipergelangan tangan ayah. Lalu menaruhnya juga dileher ayah. Dia tertunduk sedih,
"Ayah kenapa?!" Tanyaku.
"Ayah kalian... Sudah tidak ada"
Sontak adikku menangis kencang. Aku tak percaya, Ayah kuat, tidak mungkin dia meninggalkan kami dalam kondisi seperti ini. "Jangan berbohong pada kami!!" Ucapku tak terima.
Dia menggeleng. "Maaf, tapi itu kenyataannya"
~~~
Kami sekarang sedang berada dipemakaman. Mengistirahatkan Ayah dengan tenang disana. Aku sungguh tertekan. Kami tak punya siapa siapa lagi.
Seseorang menarik pundakku dengan paksa dari belakang.
Tidak!
"Kamu yang mencuri roti ya!!" Ucapnya tiba tiba.
Aku terkejut melihat dia ada disini, dia sang penjual roti tadi.
Aku menggeleng. "Tidak, bukan aku!" Aku mencoba mengelak, meski aku yang salah. Aku hanya tidak mau dipermalukan seperti ini didepan semua orang apalagi ayah yang baru saja meninggal.
"Cctv berkata semuanya" Ucapnya lagi.
Gawat! Aku lupa kalau toko roti itu memiliki Cctv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused In Love [END]
Teen FictionCinta itu membingungkan. "Aku suka Kouga, tapi Kouga malah menyukai Aria. Sedangkan Aria lebih menyukai Eden, Eden juga menyukai Aria. Dan parahnya Aku sama sekali gak tau kalau Haruto diam diam menyukaiku" ~ Yuna. "Mending humoris yang selalu bis...