Earphone Man

345 34 5
                                    

Geia sas :)
Nggak mau panjang lebar sih
Heheee
Selamat membaca :)


Indonesia memang di kenal dengan masyarakatnya yang ramah, tapi ada satu hal juga yang sangat kurang dari masyarakat Indonesia, yaitu budaya mengantri.

Masyarakat Indonesia masih sangat kurang dalam hal disiplin mengantri, masih saja ada segelintir orang yang lebih suka menyerobot.
Ini berbeda jauh dengan negara maju seperti Jepang dan juga UK.

Salah satu contoh segelintir orang yang suka menyerobot dalam antrian itu, sekarang ada di hadapan Ayla.

Seorang pria muda bertubuh tinggi, gagah, memiliki paras yang tampan, sekilas parasnya tampak terlihat seperti aktor hollywood keanu reeves versi lokal.

Pria muda yang tampak berusia tidak jauh berbeda dari usia Ayla, dengan earphone terpasang di kedua telinganya, semakin menambah aura cool pada dirinya.

Dengan tatapan sinis, Ayla menegur pria dengan earphone tersebut dan berkata “Mas nya ngerti ngantri kan?” terdengar nada penekanan pada perkataannya

“Sorry, tapi tadi saya sudah berada disini lebih dulu daripada mbak nya--- saya hanya beranjak sebentar untuk mengambil barang yang ketinggalan saja” kata pria earphone tersebut

“Gue nggak peduli” ketus Ayla
“Kalau lo udah ninggalin tempat antrian, mau nggak mau lo harus antri dari awal lagi”

“Maaf, saya lagi buru-buru---- udah ditungguin” kata pria earphone tidak peduli dengan perkataan Ayla

Kemudian dia membalikkan badan membelakangi Ayla, dan memasang earphonenya yang sempat ia lepas karena mendengar teguran dari Ayla.

“Heh! Lo nggak pernah ke Jepang atau UK yah--- contoh tuh budaya antri dari Jepang dan UK” sindir Ayla

Pria earphone tersebut memalingkan wajahnya dan menimpali kata-kata Ayla dengan berkata "Sayangnya saya lebih mencintai Indonesia, jadi saya nggak perlu pergi jauh-jauh ke Jepang ataupun UK"

Ayla semakin kesal mendengar ucapan dari pria dengan earphone tersebut. Pria earphone tersebut pun kembali dengan posisinya membelakangi Ayla.

“Udah dong Ay, kok lo tumben sewot banget gitu” kata Gaidha menenangkan Ayla
“Lo nggak pernah gini lho Ay” lanjutnya

“Iya Ay, udah deh ngalah aja, ganteng ini juga tuh cowok” kata Fani

Bukannya membela temannya, sedari tadi ternyata Fani hanya memperhatikan wajah pria dengan earphone tersebut.

“Apaan sih, gantengan juga Adskhan” kata Ayla kesal

“Ay, ganteng tanpa campuran luar dan asli lokal Indonesia tuh lebih wow---- mana tinggi, sedikit ada brewok, macho banget” kata Fani ngiler melihat pria earphone tersebut, seolah pria earphone itu adalah makanan terlezat didunia.

“Fan, lo tuh apaan deh, bagi Ayla nomer satu tuh tetap Adskhan” kata Gaidha

“Ay move on dong dari Adskhan, ngapain sih ngarepin cowok yang lebih suka terjebak dalam kisah kasih sahabat” kata Fani

“Bener juga sih apa kata Fani” tiba-tiba Gaidha menyetujui perkataan Fani

“Gaid, apaan sih, lo kok jadi ikutan kayak Fani” kata Ayla kesal pada kedua temannya

“Habis gimana dong Ay, didepan kamu tuh ada cowok cakep, tinggi, macho---- Lihat tuh punggungnya, duh peluk-able banget deh pokoknya” kata Fani gemas

“Punggungnya dari belakang minta dipeluk banget ya Fan” sambung Gaidha, di iyakan Fani dengan anggukan kepala

“Ogah gue sama cowok kaya dia” tukas Ayla mengarahkan pandangannya pada pria earphone yang ada di depannya

“Asal kalian tahu aja yah, cowok yang ada di depan kita ini, sesungguhnya itu budeg, bolot, tuli” kata Ayla mengeluarkan makiannya.

Kini Ayla mendekatkan wajahnya pada kedua temannya dan melanjutkan perkataannya sambil berbisik “Dan dia, kurang normal” jari telunjuknya menunjuk pria earphone tersebut.

Tanpa di sadari Ayla dan kedua temannya, pria dengan earphone terpasang dikedua telinganya itu mendengarkan percakapan diantara mereka. Dia pun hanya tersenyum.

Kini buku yang ia beli tengah di nota oleh kasih, ia pun memberikan sejumlah uang kepada kasir.
Sebelum pria earphone itu berlalu, langkahnya terhenti sesaat, dan kembali tersenyum.

Akhirnya ia pun melanjutkan langkahnya kembali. Pria earphone tersebut sempat mendengar gumaman kecil dari Ayla “Gue sumpahin nggak bakal ada cewek yang suka sama lo”

Kini giliran Ayla membayar buku yang di beli kepada kasir. Ayla pun memberikan sejumlah uang pada kasir untuk buku yang ia beli.

“Ini kembaliannya kak, terimakasih” kata petugas kasir dengan ramah.

“Iya sama-sama” kata Ayla menerima uang kembaliannya

Ayla dan kedua temannya pun meninggalkan meja kasir. Sebelum mereka keluar dari toko buku, tiba-tiba pria earphone itu menghadang mereka.

“Sorry, kayaknya sumpah yang mbak nya lontarkan buat saya tadi, nggak bakal kejadian” kata pria earphone pada Ayla.

Ayla kaget sekaligus malu, karena seharusnya pria itu tidak mendengar gumaman Ayla, sebab pria tersebut masih menggunakan earphone nya.

“Kebetulan juga, saya datang kesini bareng sama pacar saya--- tuh, cewek cantik yang ada disana, itu pacar saya” kata pria earphone menunjuk pada seorang gadis cantik yang tengah menunggunya diluar toko sambil melambaikan tangan padanya.

“Mati lo Ay” bisik Gaidha dan Fani sambil menyikut lengan Ayla yang sedari tadi masih kaget dan hanya bisa terdiam.

“Kalau sampai sumpah itu terjadi, dan semua wanita di dunia ini tidak menyukai saya”

“Maka saya bakal minta sama Tuhan yang maha adil--- supaya cukup sisakan satu wanita saja yang menyukai saya”

Sambil menunjuk pada Ayla, pria earphone tersebut berkata

“Yaitu kamu”







Note :
Buat teman-teman gimana ceritanya?
Kalau suka sama ceritanya beri dukungannya yaa gaez :)
Untuk chapter ini aku sengaja rahasia in nama karakter si earphone man
Karna dia bakal ada di chapter selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya dan masih rahasia :)
Thank you 3000 ❤

Serpihan Yang RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang