Assalamu'alaikum...
Happy Reading...
***
Setelah prilly pergi, Ali hanya dapat melihat punggung Prilly yang berjalan semakin menjauh. YA, seseorang yang dicaci maki dan hina itu adalah ALI...hati Ali terasa sakit mendengar semua kata kata hinaan dari Prilly namun dia hanya bisa apa selain diam? Untuk membela diripun percuma karena akan selalu kalah oleh gadis itu._________
Setelah tadi Ali berpamitan dengan bossnya yang tak lain Papa Prilly dia tidak langsung pulang kerumah, melainkan ketempat dimana bisa membuat hati nya tenang. Tapi justru malah sebaliknya dia bertemu dengan Prilly dan membuat dirinya semakin menambah masalah serta kesakitan yang dia dapatkan atas cacian dan hinaan yang dikeluarkan dari mulut gadisnya ituu.. Apa? Gadisnya apakah dia pantas menyebut Prilly dengan gadisnya? Apakah dirinya sudah mulai jatuh hati terhadap Prilly? Entahlah yang pasti Ali jika melihat mata Hazel gadis itu yang tak lain Prilly dia merasa hatinya bergetar.. Kurasa benar dirinya memang sudah jatuh hati terhadap putri dari boss nya itu. Ketahuilah saat Om Rizal mengatakan bahwa dirinya dan Prilly harus menikah dalam hati Ali sangat senang karena itu dia hanya bisa diam atas apa yang dikatakan Om Rizal, tapi apakah dia pantas harus bersanding dengan Prilly? Dan apakah Prilly dapat menerimanya? Entahlah..Ali hanya berharap suatu saat dia akan mendapatkan hati dari seorang Prilly Latuconsina.
Dan kepergian Prilly tadi tidak membuat dirinya beranjak dari danau ituu.. Dia kembali duduk dan merenung memikirkan masalahnya itu.. Apa yang harus ia katakan kepada Bunda dan Kaia.. ? Bagaimanapun dia harus mengatakan semuanya kepada Bunda dan Kaia.
Hari menjelang sore Ali hanya diam duduk didanau itu, tanpa ia sadari bahwa dirinya sudah terlalu lama berdiam duduk didanau..setelah itu Ali pun kembali pulang ke rumah nya karna tadi Bunda nya sempat menelfon dirinya untuk segera pulang.Disisi lain, Prilly telah kembali kerumahnya karena tidak ada tujuan selain pulang kerumah.
Setelah membayar argo taksi Prilly langsung memasuki halaman rumahnya yang terlihat sepi,tumben sekali biasanya setiap sore Mama dan Papa nya duduk di teras depan sambil meminum teh dan mengobrol,ahh sudah lah mungkin mereka sedang pergi. Langsung saja Prilly masuk kedalam rumah dan pergi ke kamarnya.Hari beranjak semakin malam, Prilly sedang termenung di balkon kamarnya,memikirkan tentang ucapan papa nya tadi pagi dan juga memikirkan Nichol yang semakin hari semakin tidak perduli dengannya,diam ditemani sepi dan angin malam. Sampai suara ketukan pintu menyadarkan lamunannya.
Tok..tok...
"non makan malam sudah siap ayo turun sudah ditunggu nyonya,tuan dan den Reno non." Panggil Bibi
"Iya bi..nanti aku turun" jawab prilly kemudian berlalu dari balkon menuju ruang makan
Tap..tap..tap
Hanya suara langkah kaki yang beradu dengan anak tangga yang terdengar mengiringi langkah Prilly. Mendengar langkah kaki semua nya melirik ke arah prilly yang sedang berjalan sambil diam. Tidak seperti prilly yang biasanya-pikir mereka.
"Malam sayang ayo makan malam mama udah buatin makanan kesukaan kamu." Ucapan Ully memecah keheningan,sedangkan Prilly? Dia masih diam,semua menikmati makanannya kecuali prilly sedari tadi hanya mengaduk aduk makanannya menatap nya tak berselera.
"i kok makanannya di aduk aduk terus dari tadi,dimakan dong." Tegur Reno karena diam diam dia mengamati prilly yang hanya diam tak bergeming. Mendengar ucapan Reno prilly menjawab dengan deheman saja.
Sesusai makan malam prilly langsung pergi ke kamar nya dan langsung tidur.
***
Dilain tempat Ali pun sedang merenung di balkon kamarnya. Ia memikirkan perkataan prilly tadi. Apa ali seburuk itu dimata prillly sampai² setiap ketemu hanya cacian yg ia dapat. Tapi yasudahlah, Ali bukan orang yg mengungkit² masalah. Setelah itu pun ali beranjak masuk kamar dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGALANYA UNTUKMU (END)✔
Romance"Aku akan melakukan segalanya untukmu.. Apapun ituu. Aku akan berusaha membuat kamu bahagia dan selalu tersenyum takkan ada tangis kesedihan melainkan tangis kebahagiaan.. Percayalah Sayang" *Muhammad Aliando Syarief* "Aku tidak tau harus percaya at...