Setengah jam berlalu kini Prilly telah selesai dalam ritual mandinya. Ketika Dia keluar dari kamar mandi matanya tertuju melihat Ali yang kini telah menjadi suami nya yang tertidur di sofa dengan membelakangi dirinya berhadapan dengan senderan sofa. Berjalan perlahan mendekati Sang Suami yang sedang terlelap Kemudian setelah Prilly tepat berdiri di belakang punggung Ali, Prilly melihat ada sedikit air mata yang menggantung di pelupuk mata Ali.
"Kenapa Dia apakah Ali menangis? Apa kah perkataannya tadi tidak wajar sehingga membuat Ali menangis? Ahh rasanya tidak mungkin Ali menangis hanya karena masalah tadi.. Mungkin saja karena hal lain". Batinnya.
Tak ambil pusing dengan Ali.. Prilly mengangkat bahu nya acuh dan berjalan ke King Size nya lalu mengistirahatkan tubuhnya yang sangat lelah kegelapan pun mulai menyelimuti dirinya dengan memasuki ke alam mimpi.
Azan Subuh berkumandang dengan nyaring nya sehingga membuat seorang Pria yang mengerjabkan mata nya kala mendengar seruan Azan yang menandakan bahwa sang khalik memanggil hambanya untuk menjalankan kewajibannya. Perlahan Ali bangun dan duduk sebentar untuk merenggangkan otot tubuhnya kemudian melirik ke asal dimana Istri nya terlelap dengan nyamannya.
Perlahan senyuman terbit dari mulut Ali yang tulus melihat sang Istri, sekarang dirinya sudah memiliki tanggung jawab terhadap wanita yang teramat dia cintai itu. Mulai saat ini dan detik ini Ali akan menjaga dan membahagiakan Istrinya itu dengan sepenuh jiwa raganya, Dia tidak akan membiarkan istri nya itu menangis karena kesedihan dan tidak akan membiarkan istri nya terluka. Karena sampai itu terjadi maka dipastikan dirinya tidak ada gunanya sebagai suami dan hidup nya saat itu akan hancur.
Ketahuilah Ali sangat amat mencintai Istri nya itu apapun Dia lakukan untuk istri nya itu segalanya akan dia berikan untuk Istrinya apa pun itu bahkan nyawa pun akan Dia berikan jika itu membuat istri nya bahagia. Saat Ali sudah berjalan menghampiri Prilly Perlahan Ali mendaratkan ciuman di kening Prilly dengan sangat lembut dan penuh ketulusan.
"Aku mencintaimu sayang. " Gumamnya.
Setelah mencium kening Prilly.. Ali mengelus kepala Prilly lalu tersenyum tipis. kemudian beralih ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Selesai mengambil wudhu Ali berjalan menghampiri istrinya yang masih terlelap.
"Heii Prill.. Sayang bangun yukk kita salat berjamaah dulu. " Membangunkan Sang Istri tanpa menyentuhnya karena dirinya sudah mengambil air suci.
"Engghhhh" Lenguh Prilly.
"Sayang... Bangun yukk salat dulu nanti lanjut lagi tidurnya setelah salat. "
"Apaasihhh berisik bangett.. Gue masih ngantuk.. Kalau lo mau salat ydh salat aja luan.. Gue entaran aja.. Masih ngantuk gue. " Menarik selimutnya yang masih memejamkan matanya.
"Tapi sayang.. Ini waktunya salat nanti waktu subuh akan habis lohh.. " Ucap Ali lembut.
"Lo gak denger atau pura-pura gak dengar sihh.. Gue bilang lo aja yang luan.. Gue bisa nanti.. " Ujarnya ketus.
"Tap_"
"Ahhh berisik lo.. Gue capek tau gak sihh lo.. Udah dehh jangan ganggu gue tidur. "
"Astaghfirullahal 'azim. " Gumam Ali pelan.
Akhirnya Ali pasrah dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang umat muslim sendirian tanpa di temani oleh sang Istri padahal ini kali pertama dia menjalani rumah tangga.
Saat ini satu pikiran Ali yang dia tujukan adalah Allah. Hanya kepada Allah dan untuk Allah. Sampai di akhir rakaat salat subuh nya Ali mengucap salam dan mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGALANYA UNTUKMU (END)✔
Romansa"Aku akan melakukan segalanya untukmu.. Apapun ituu. Aku akan berusaha membuat kamu bahagia dan selalu tersenyum takkan ada tangis kesedihan melainkan tangis kebahagiaan.. Percayalah Sayang" *Muhammad Aliando Syarief* "Aku tidak tau harus percaya at...