Hari demi hari bulan demi bulan telah mereka lewati tak terasa kini rumah tangga mereka sudah memasuki bulan ke 3. Tak ada yang berubah dengan mereka masih tetap sama sejak pertama mereka menikah. Prilly masih tetap dengan sifat ketusnya terhadap Ali, Dan Ali juga masih sama dengan sifat lembut dan sabar nya dalam menghadapi sikap Istri nya itu yang tak lain adalah Prilly. Sampai kapanpun dia akan tetap selalu sabar dan selalu di samping istri nya.
Ully dan Rizal mereka benar-benar memperlakukan Ali dengan amat sangat baik bahkan mereka memperlakukan Ali sama dengan mereka memperlakukan Reno dan Prilly Putra dan Putri mereka. Tak ada yang di beda-bedakan mereka memperlakukan anak-ank mereka dengan sama, Terutama Rizal dia sangat menyayangi Ali seperti Putra dia sendiri. Tanpa Rizal sadari salah satu anaknya tidak menyukai akan sikap dia terhadap Ali yang menurut nya sangat berlibahan antara menantu dan mertua. Padahal Rizal tidak sama sekali merasa sikapnya berlebihan terhadap Ali justru itu hal yang wajar bukan seorang mertua yang mengaggap menantu nya seperti anaknya sendiri.
Tapi sikap Rizal dianggap tak adil oleh anaknya yaitu Prilly, dia sangat tidak suka atas sikap Mama dan Papa nya terhadap Ali yang menurutnya berlebihan. Terutama Papa nya Hero nya.. Sekarang Hero nya itu sudah jarang menghabiskan waktu dengan nya. Pernah saat itu dimana Rizal mengobrol dengan menantu nya itu di taman belakang rumah nya, dan saat itu juga Prilly datang menghampiri Papa nya untuk meminta Rizal menemaninya untuk membeli sesuatu yang Ia suka sekaligus dia juga ingin menghabiskan waktu bersama Papa nya itupun Rizal tidak bisa dengan Alasan "Papa gak bisa Prill Papa masih membahas hal penting dengan suami mu Ali. " Seperti itu lah Rizal beralasan. Dilihat Papa nya beberapa hari ini semenjak dia menikah dengan Ali. Dia jarang mengobrol dan bahkan menghabiskan waktu berasama Papa nya. Hanya Ali dengan Ali dan untuk Ali menyebalkan sekali.
Sedangkan Resi dia sangat merindukan Ali putra kesayanganya. Semenjak Ali tinggal di kediaman Rizal.. Resi merasa sepi di rumahnya. Tetapi itu tidak dia tunjukan kepada Ali maupun Alya dan lainnya. Saat ini yang di lakukan Resi hanya duduk di sisi ranjang Ali. Ya Resi sejak Ali meninggalkan rumah ini dia selalu rajin memasuki kamar Ali dan kamar Ali selalu terlihat bersih dan rapi, tentu saja Resi selalu membersihkan kamar Putra nya ini. Resi memandang foto putra nya dan mengusap figuran foto itu dengan air bening yang menyangkut di pelupuk mata nya serta senyuman tipis nya.
"Putra kita sudah dewas Mas. " Gumamnya pelan menatap arah atas seakan suami nya dapat melihat apa yang di lakukan dirinya. Kemudian kembali menunduk memandang foto Ali lalu di cium foto itu.
"Bunda." Panggil Alya.
"Hemmm.. Ahh ya kamu gak berangkat Al. " Tanya nya menghapus cepat air mata nya yang sudah menetes di pipi nya.
"Revan belum datang Bun.. Mungkin sebentar lagi. "
"Bunda rindu Ali ya? ".lanjutnya bertanya.
" Tentu saja.. Bunda selalu merindukan adik mu itu, setiap saat Bunda selalu rindu dengan tingkah adik mu itu. " Jawabnya tersenyum menatap kedepan dengan membayangkan Ali kecil nya yang sekarang sudah mempunyai tanggung jawab yang besar.
"Ali sudah seminggu ini tidak datang ya Bun. Biasanya kan dalam seminggu tiga kali dia jenguk bunda. "
"Mungkin dia sedang sibuk dalam seminggu ini.. Apa lgi dia mengurus perusahaan yang di beri Rizal untuk Ali urus pasti itu tidak mudah Al. " Balas Bunda nya yang mengerti.
"Nanti Alya telfon deh Ali nya ya Bun. "
"Ehh gak usah Al.. Bunda gpp Bunda ngerti kok Ali sedang sibuk. "
"Ydh.. Bunda kalau mau apa² bilang sama Alya ya.. Dan baik-baik ya Bun di rumah, Alya berangkat dulu kayaknya Dia udah datang tuh. " Mendengar deruan mesin mobil yang di depan rumah nya.
"Assalamu'alaikum Bumer. " Celetuk Revan menyelonong masuk.
"Wa'alaikumussalam." Balas Resi dan Alya sedikit teriak dan diiringi kekehan Resi mendengar ucapan Revan yang tentu ia tau apa artinya. 'Bunda mertua katanya'. Dan Alya hanya mencibir Revan.
"Ehh Bunda.. Ehh ada Alya juga. " Berjalan masuk kekamar Ali dan menghampiri Resi dan Alya tak lupa pula dia mencium punggung tangan Resi.
"Kalian mau berangkat ya. " Meletakkan foto Ali di tempat semula.
"Iya Bun.. Maaf ya gak sempat ngoborol lama deh sama Bumer. " Sedikit sendu. Alya melihat hanya memutar bola mata nya malas.
"Gpp Nak Revan... Mungkin lain kali bisa. "
"Dihh ngapai Lo ngobrol sama Bunda gue. "
"Suka-suka dong.. Bumer gue ini. " Ucap nya.
"Apaasih lo. " Jawabnya salting.
"Ihh salting dia Bun. " Revan tertawa melihat Alya yang salting di ikuti tawa Resi pula seakan Resi melupakan kesedihannya karena merindukan Prutra nya.
"Udah ahh.. Alya berangkat ya Bun Assalamu'alaikum. " Mencium tangan Resi.
"Wa'alaikumussalam." Jawab Resi masih diringi tawa nya.
"Ehh ehh ninggali lagi dia. Ydh Revan juga berangkat ya Bun Assalamu'alaikum. " Revan melakukan apa yang di lakukan Alya tadi.
"Wa'alaikumussalam hati-hati ya. "
Bersambung...
Maaf ya cuma dikit next nya wkwk ini part hanya Alya, Revan dan Bunda Resi doang... Ali prilly nya nanti yaaa tenang wkwkw.. Masalah nya akan terkuak dan akan merubah sikap Prilly nanti nya.
Salam dari
Widya😚
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGALANYA UNTUKMU (END)✔
Romance"Aku akan melakukan segalanya untukmu.. Apapun ituu. Aku akan berusaha membuat kamu bahagia dan selalu tersenyum takkan ada tangis kesedihan melainkan tangis kebahagiaan.. Percayalah Sayang" *Muhammad Aliando Syarief* "Aku tidak tau harus percaya at...