Agnes.

1.5K 79 3
                                    

Akhirnya setelah masalah yang Kei hadapin karena pamannya itu, dia sudah berhasil menyingkirkannya. Pamannya banyak gaya menurut dia, merasa dia yang punya kekuasaan dan berusaha menyatobase para bawahannya. Dan lidahnya itu sangat pintar untuk menipu anggota mafia lain. Dengan bilang bahwa dirinya punya hutang pada paman brengseknya, dan meminta hutang judinya pada dirinya. Dan lebih dia benci, dia menggunakan uang dari perusahaan milik ibunya, yang bahkan dia sebagai amanah tidak di jalankan usaha itu. Akhirnya Kei bisa bernapas lega saat pria itu telah lenyap. Dan apa tadi dia bilang? Ibunya dibunuh oleh sekutu Hani. Tentu saja dia tidak percaya! Ibunya meninggal karena kecelakaan mobil dan sudah tewas di dekat teater Le Bataclan. Di sana sebanyak 89 orang ditemukan meninggal akibat aksi pembantaian itu dan memang ada Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan pengeboman dan penembakan di Paris yang menewaskan 128 orang. Tapi tentu saja saat di beritahu Hasan bahwa itu bukan ajaran dalam agamanya dengan melakukan hal itu dia Percaya dari pada omongan pamannya. Terutama saat pamannya bilang bahwa ibunya meninggal karena pemboman itu. Jelas-jelas ibunya sudah di vonis meninggal karena kecalakaan mobil sebelum terjadinya pemboman itu.

Dan jangan kira dirinya sepolos itu hingga langsung mempercayai omongan pria setengah abad itu.

"Kau serius ingin naik mobil?" Tanya Megumi tidak percaya sambil berjalan cepat mengikuti langkah kakanya dengan membawa rompi anti peluru yang baru.

"Naik helikopter saja, dari Kyoto ke Hokkaido memerlukan waktu seharian." Jelas Megumi dengan memberikan rompi itu pada kakaknya.

"Sssht." Ringis Kei saat dia mencoba memakai rompi anti pelurunya. "Benarkah?"

"Kau itu penduduk Jepang bukan sih?" Tanya Megumi jengkel. "Makanya sering-seringlah pulang ke Jepang. Apakah Brazil lebih indah daripada Jepang?"

"Iya-iya mulai sekarang aku akan lebih lama di Jepang."

"Hanya karena dia kau akan di sini lebih lama bukan?" Mengingat Perempuan itu yang menjadi alasan kakaknya akan menetap di Jepang membuat Megumi menendang kerikil di hadapannya dengan kesal.

"Berapa helikopter yang kita miliki di Jepang?" Tanya Kei mengalihkan pembicaraan.

"Sebanyak mantanmu." Ujar Megumi kesal dengan menghentakkan kakinya kencang selama dia berjalan pergi dari hadapannya.

"Mantan? Mantanku ada berapa ya." Kei berusaha mengingat-ingat wajah mantannya yang telah menyatu dengan tanah. Kenapa harus bertanya ada berapa helikopter yang dia miliki di sini. Jelas-jelas di depannya ada satu, dirinya hanya punya satu helikopter di Jepang.

"Kiyoshi-sama apakah saya masih ada tugas lagi? Semua mobil sudah saya check dan baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kiyoshi-sama apakah saya masih ada tugas lagi? Semua mobil sudah saya check dan baik-baik saja."

"Kau masih ada tugas." Shino yang merupakan teman Hasan itu penasaran apa yang akan di tugaskan oleh ketua Yakuza ini.

"Kau selama ini menolak ajakan ku untuk menjadi anggota Yakuza tapi, apakah kau akan menolak membantu temanmu?"

"Untuk Hasan, katakan apa itu!" Raut wajah Shino memancarkan keseriusan demi teman karibnya.

Kau Yang Diperuntukkan Bersama KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang