memulai pencarian

2.1K 114 7
                                    

Masih merundingkan rencana seperti apa yang akan mereka buat. Takashi  ikut dalam pembicaraan itu, hanya Hasan yang tidak mengerti. Mereka seolah hapal setiap ruangan di istana Machi-yokko tersebut.

"Kei, sebaiknya kita kesana saat malam hari. Dan untuk sekarang kita hanya harus menyuruh beberapa orang untuk memantau pergerakan Machi-yokko." Kei mendelik tidak suka. Lagi-lagi Takashi memanggil nama akrabnya.

"Lalu bagaimana jika mereka tertangkap?"

"Itu tidak akan terjadi! Kau harus percaya pada kemampuan anak buahmu sendiri." Mereka yang mendengar pun tersenyum bangga karena kemampuan mereka diakui oleh sang mantan red fox.

"Kiyoshi-sama percayalah pada kami" Ujar mereka serempak.

"Tapi bagaimana jika dia membawa Hani ke kediaman dia yang lainnya." Kei tahu bahwa kediaman Rusel tidaklah satu, sama halnya dengan dirinya. Dan rumah yang sekarang ia tempati bukan rumah utama, rumah utamanya berada di California.

"Maka dari itu kita harus menaruh beberapa orang di sana, agar tahu pergerakan mereka."

"Baiklah, lanjutkan rencana mu"

"Kalian tahu bukan bahwa Ayako sudah jarang keluar rumah saat ketahuan hamil." Mereka mengangguk paham. "Dan Kei kau tahu siapa yang menghamili nya? "

"Ya, yang jelas bukan kau." Takashi menyeringai mendengar hal itu. "Apakah pria itu tinggal dikediaman  Rusel?" Kei mengangguk, selama ini dia sudah memata-matai kelompok Machi-yokko. Tapi sejak kemarin ia tidak pernah mendengar kabar anak buahnya yang memata-matai mereka.

"Kita manfaatkan ayahnya itu"

"Manfaatkan? Memanfaatkan Ayako agar ayah dari anaknya itu mau berkerja sama dengan kita? Jangan bodoh"

Kei benar, tidak mungkin ayahnya itu mau menyelamatkan Ayako. Jika memang iya, maka seharusnya ia sudah berani bertanggung jawab untuk mengaku bahwa dia ayah anak yang dikandung Ayako. Dia lebih takut pada Rusel yang akan membunuhnya daripada anaknya yang sering dipaksa Rusel pada Ayako untuk menggugurkan bayinya. Tapi beruntung Ayako tetap mempertahankannya dan lebih memilih diam, ia takut jika cintanya itu akan disakiti. Bodoh bukan?

"Bukan seperti itu." Ujar Takashi.

"Lalu?" Tanya Kei

"Kita ancam dia, bahwa kita akan memberi tahu siapa ayah dari anak yang dikandung Ayako."

"Masalahnya bukti rekaman perbincangan mereka di salah satu hotel milik pamanku telah ada yang menyabotase."

"Kita masih memiliki bukti lain yang kuat"

Semua menatap Takashi tak terkecuali Hasan, dia menatap kagum akan pemikiran Takashi. Pria yang selama ini terlihat bodoh ternyata cerdik.

"Ayako sendiri" Lanjut Takashi


....

Sraak

Agnes membuka gorden kamar Ayako, kamar yang sekarang Hani dan dirinya tempati. Menatap pemandangan taman di luar membuat ia sedikit terpukau oleh kemewahan rumah ini.

Cahaya yang membias wajah Hani tidak mengganggu dirinya yang sedang bergelut dengan mimpinya. Efek bius yang diberikan dokter hanya 4 jam, dan ini masih 2 jam. Sedikit bosan karena tidak ada teman yang bisa ia ajak bicara.

Kruyuk

Merasa perutnya perlu diisi ia pun pergi ke bawah untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan. Ia tidak menyangka isi rumah ini juga begitu menakjubkan. Ia tidak sadar saat pertama kali di bawa kesini, karena matanya telah tertutup oleh kecemasan dan ketakutan. Mencoba mencari dapur, ia pun melihat suatu ruangan. Sedikit bingung dengan ruang tersebut, apakah itu dapur?

Kau Yang Diperuntukkan Bersama KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang