pelajaran

2.8K 164 11
                                    


Ruangan yang remang akan cahaya, hanya diisi dengan cahaya bulan. Terlihat seseorang yang sedang bersujud di lantai yang dingin hanya dilapisi oleh sarung bantal.

Ia menahan sakit pada bagian perutnya. Tapi ia tahu sakit ini tidak seberapa dengan apa yang akan dia alami di akhirat nanti jika tidak sholat.

"Takashi sedang apa?" Tanya Yamato tangan kanan Kei pada penjaga yang sedang berdiri didepan pintu kamar Takashi.

"Saya tidak tahu tuan, tapi dari siang semenjak ia dibawa kesini ia selalu meminta kita untuk membawa air."  Yamato yang mendengar itu segera masuk dengan mendobrak pintu itu dengan kasar. Ia menghampiri Takashi yang sedang menengok kanan lalu kiri sambil mengucapkan sesuatu yang tidak Yamato mengerti. Takashi baru saja menyelesaikan sholatnya.

"Takashi" entah mengapa Yamato jadi canggung untuk menghampiri Takashi. Dia kira Takashi mencoba untuk bunuh diri dengan cara menggelamkan dirinya pada air yang ia kumpulkan.

Jika Takashi ingin bunuh diri ia tidak harus meminta air pada pengawal di depan sana. Cukup ia ke kamar mandi dan menenggelamkan diri disana. Dan Takashi tidak ingin bunuh karena semenjak ia masuk islam banyak pelajaran yang dia ketahui.

Termasuk bunuh diri karena itu bukan lah suatu jalan pintas untuk menyelesaikan masalah dan bunuh diri adalah salah satu dosa besar.

Allah Ta’ala berfirman:
ﻭَﻻَ ﺗَﻘْﺘُﻠُﻮﺍْ ﺃَﻧﻔُﺴَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﺑِﻜُﻢْ ﺭَﺣِﻴﻤًﺎ * ﻭَﻣَﻦ ﻳَﻔْﻌَﻞْ ﺫَﻟِﻚَ ﻋُﺪْﻭَﺍﻧًﺎ ﻭَﻇُﻠْﻤًﺎ ﻓَﺴَﻮْﻑَ ﻧُﺼْﻠِﻴﻪِ ﻧَﺎﺭًﺍ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻳَﺴِﻴﺮًﺍ
“ Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An Nisa: 29-30).

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ﻣﻦ ﻗﺘﻞ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﺸﻲﺀ ﻋﺬﺏ ﺑﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ
“ Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat” (HR. Bukhari no. 6105, Muslim no. 110).

Maka bunuh diri itu adalah dosa besar yang paling buruk. Lantas untuk apa Takashi melakukan hal itu?

"Oh hai Yamato-san." sapa Takashi

"Ah aku ingin pergi." Yamato kikuk sendiri padahal jika yang dihadapannya itu Takashi yang dulu maka ia akan menghajarnya hingga lumpuh permanen tapi ini seperti ada sesuatu yang berbeda.

"silahkan, tapi bolehkah aku minta tolong untuk menyalakan lampu itu?" Yamato pun tanpa ia sadari menurutinya.

Tunggu! Mengapa aku mamtuhi perintahnya?

"Kau~"

"Arigatou sudah menolong ku." potong Takashi karena ia tau kelanjutan kalimat itu pasti ungkapan kemarahannya.

"Ya."

"Duduklah." Takashi menepuk sisi kasurnya untuk Yamato duduki.

"Sikap mu yang baik membuat ku geli"

"Kau tadi bilang ingin pergi bukan? Maka hati-hati"

"Tidak jadi" dengkus Yamato.

Keadaan pun mulai hening, Yamato masih berdiri di tempat yang sama.

"Takashi apa kau sudah membaik?" Yamato menghilangkan keheningan ini. Tapi bukan ini yang ingin Yamato katakan. Kenapa ia begitu takut untuk membentak dan memarahi Takashi.

Kau Yang Diperuntukkan Bersama KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang