Chapter 4

41 6 0
                                    

'Tok tok tok'

"Risaaaa!" Teriak Ema dari luar kamar Risa sambil memukul keras pintu kamar risa.

"Apa maa?" Teriak Risa.

"Buka pintunya dulu!" Teriaknya lagi.

"Iya iya sabar kali ma!" Kata Risa lalu ia berjalan keluar kamarnya dengan langkah gontai.

"Apaan ma?" Kata Risa malas.

"Ada temen kamu di luar."

"Siapa ma?" Kata Risa sambil memutar bola mata nya.

"Mama gak tau, katanya dia, kalau dia temen kamu." Ujar Ema dan menaikkan sebelas alisnya.

"Hadeeh ganggu aja!" Ujar Risa pelan namun masih bisa didengar oleh Ema.

"Mama dengar!" Kata Ema menghembuskan nafasnya kasar.

***

"Ngapain lo kesini? Kan udah gue bilang jangan ganggu gue lagi!" Kata Risa dengan suara tinggi.

"Gue mau pergi jalan. Udah itu aja!"

"Gak, gue gak mau ikut!"

"Maksud lo apaan?" Kata Rey bingung.

"Gue gak mau ikut lo!" kata Risa dan ia meninggikan suaranya.

"Idih. Siapa yang ngajak lo? Hahaha." Kata Rey tertawa.

"Eh. Kan lo yang ngajak gue!" Kata Risa bingung. Dan Rey menatapnya dengan senyum menggoda.

"Kapan?"

"Barusan lah!" Kata Risa, kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hahah kepedean lo!" Tawa Rey pecah karena dia sudah terlalu lama menahan tawa. Karena kepolosan Risa.

"Ngomongnya to the point aja!" Kata Risa menahan malu.

"Oke oke. Gue kesini mau minta tolong!"

"Minta Tolong apaan?"

"Kan gue besok mau pergi. Jadi gue minta tolong bilangin sama guru atau osis yang nanyain gue. Terus kasih tau sama gue, kelas gue dimana!" Jelas Rey panjang lebar.

"Ih! Gak mau! Kayak gak ada kerjaan aja!" Kata Risa malas dan memalingkan matanya.

"Mau dong Risaa!" Kata Rey dan ia mamasang puppy eyes.

"Kenapa harus gue?" Kata Risa menyipitkan matanya, karena ia merasa ingin tau.

"Karena lo doang yang gue kenal. So, please help me. Oke?!"

"Emang gue kenal sama lo?" Tanya Risa

"Kalau emang udah kenal, kapan kita kenalan?" Tanya Risa kembali.

"Oke sekarang kita kenalan!" Kata Rey yang menjulurkan tangan nya. Seperti umumnya orang berkenalan. Risa hanya melihat saja tanpa membalas tangan Rey.

"Nama gue Rey Alkatiri Horins, bisa panggil gue Rey. Kalau lo bingung kenapa nama kayak gitu lo bisa tanya Orang tua gue." Kata Rey.

"Nama lo yang gue tau Risa aja. Tapi nama panjang lo gue gak tau. Jadi nama panjang lo apa?"

"Nama gue Zalline Clarissa Ahnan, bisa panggil gue Risa. Dan kalau lo juga bingung nama gue kayak gitu lo bisa tanya sama bonyok gue" kata Risa tanpa membalas tangan Rey.

"So, gimana? Mau gak?" Tanya Rey.

"Huft. Iya iya. Nyusahin banget sih lo, gangguin orang juga!" Ujar Risa sambil menghembuskan napasnya panjang

"Hehehe. Iya sorry dan makasih ya Risa!" Memasang wajah bersalah nya.

"Eh Risa!" Panggil Rey. Risa hanya bergumam saja.

"Hm?" Kata Risa malas.

"Btw, Tenggorokan gue kering nih. Haus kayak nya perlu diisi air" kata Rey. Lalu dia memegang lehernya.

"Kalau haus ya minum! Dirumah gue gak ada air! Sekarang pergi lo jangan ganggu!" Dari dalam ada Ema yang mendengar pembicaraan meraka.

"Risaa! Temannya suruh masuk! Mama udah buatin jus jeruk nih!" Teriak mama Risa. Rey hanya tersenyum penuh kemenangan melihat wajah Risa marah.

"Ngapain coba mama buatin dia jus segala. Aku aja gak pernah dibuatin! Huuh!" Kata Risa marah.

"Itu, yaa.." Kata Rey menghentikan ucapannya membuat Risa penasaran.

"Itu apa?" Kata Risa bingung.

"Derita lo. Hahahah!" Tawa Rey pecah. Disaat Risa akan memukulnya, dia langsung berlari kedalam rumahnya.

"Reeeeeeyy!" Teriak Risa.

"Hahaha apaa?"

***

Risa sedang memperhatikan dua orang yang sedang berbincang, tanpa mengajak risa berbicara juga.

"Ma! Punya aku mana?" Tanya Risa, ketika dia melihat hanya ada dua gelas saja es jeruk yang ada di meja tamu.

"Ada tapi di belakang. Kamu buat sendiri aja!" Kata Ema tanpa melihat Risa.

"Ih, gue disini berasa gak dianggap!" Kata Risa pelan.

"Mama denger lagi Risa!"

"Gue denger!" Kata mereka bersamaan.

"Bodo amat!" Lalu Risa berjalan ke dapurnya tanpa mengubris dua manusia yang kini tengah tertawa lepas.

***

"Tante, ini udah sore Rey mau pulang dulu tante!" Ujar Rey sopan.

"Ooh Iya silahkan. Ayo tante antar ke depan!"

"Iya tante." Lalu mereka berjalan sampai ke halaman rumah Risa.

"Tante, saya pulang dulu yah." ujar Rey lembut.

"Iya Rey, hati-hati yaa!"

"Iya tante!" Kaya Rey lalu menyalami tangan Ema.

***

Jangan lupa vote and coment karna nggak bakal ngurangin pahala

Dan jangan lupa follow akun ig saya

See you next part guys👋

WITH LOVE DC♡

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang