Pada jam pelajaran Bu Neli suasana berjalan dengan santai, karena ia mengajarkan dengan seksama dan juga dengan hati hati. Dibalik kesabaran seorang Bu Neli dia juga memiliki sifat yang pemarah jika emosinya dipancing.
Risa merasa terganggu, karena Rani dan Ana selalu mengajaknya untuk berbicara. Risa yang sedang menulis catatan yang diberi oleh Bu Neli, tak mau ikut berbicara, tetapi dia hanya mendengarkan saja. Tanpa sepengetahuan Risa, Ana dan Rani Bu Neli diam-diam memperhatikan mereka.
Rani dan Ana sengaja mengajak risa berbicara, karena mereka akan membuat surprise kepada Risa. Ini semua adalah rencana Rey, karena hari ini adalah hari ultah risa.
"APAA? KALIAN GANGGU GUE TAU GAK?!" Teriak Risa
"Risa Rani Ana! dari tadi saya perhatikan kalian berisik sekali! Keluar kalian dari kelas saya!" Bentak Bu Neli. Risa terkejut, tetapi tidak dengan Ana dan Rani. Karena ini sesuai dengan jalan cerita mereka.
"Saya gak ikutan Bu." Celah Risa
"Alah! Jangan banyak alasan kamu! Ayo Cepat keluar!" Bentak Bu Neli. Bu Neli memang salah satu guru yang memiliki sifat penyabar dan jarang marah, tetapi jika sudah terpancing, emosinya akan meluap-luap.
"Lari keliling lapangan 10 putaran, bersihin toilet cewek, bersihin kebun dan sekolah!"Perintah bu Neli
"Yaelah buk, kita cuman ngobrol, gak ganggu ibu kan?"
"Jangan banyak bicara, atau saya tambah hukumannya"
"Udah bu, jangan!" Risa menarik Ana dan Rani keluar dari kelasnya dan membawa mereka keliling lapangan.
"Iih, lo apa-apaan sih lo? Narik-narik gue! Sakit tau! Ini semua gara-gara lo!" Bentak Ana. Risa terkejut karena Ana berubah secara tiba-tiba. Risa yang tidak mau disalahkan pun menyela.
"Kenapa salah gue? Jelas-jelas lo yang ngajak gue bicara, dimana letak salah gue coba!" Jawab risa membela dirinya sendiri.
"Heh Risa, Disini jelas-jelas lo yang salah, kita ngajak lo ngomong tapi, lo nya ga dengerin kita sama sekali, terus ga jawab lagi. kalo lo jawab, kita gak bakalan dihukum seperti ini! Tau gak lo?" Rani membentak Risa, didalam hatinya, dia merasa kasihan, tapi apalah dayanya dia hanya menjalankan sebuah rencana bersama Ana dan Rey.
"Terserah lo berdua lah!" Setelah mengatakan itu, Risa berlari leliling lapangan tanpa mempedulkan Ana dan Rani.
***
Didalam toilet, hanya Risa yang bekerja sedangkan Ana dan Rani hanya menyabung obrolan merekaa yang masih banyak untuk dipecahkan.
"Lo berdua gak bersihin ini?" Tanya Risa lembut.
"Gak, ngapain juga kita yang harus dihukum! Kan, disini lo yang salah!" Jawab Ana.
"Oke, gue yang salah. Kenapa kalian masih disini? Bukannya gue yang salah? Tanya Risa lembut seolah-olah menyindir.
Berat rasanya jika menahan tawa didepan orang yang ingin kita prank, sehingga mau tak mau, Ana dan Risa menahan tawa mereka.
"Kita ngawasin lo!" Jawab santai Rani.
***
Dikebun sekolah, yang sangat kotor dipenuhi oleh sampah dan dedaunan kering. Risa menjerit dalam diam, haruskah ia membersihkannya sendiri? tetapi bukan dia yang membuat masalah, malah orang yang membuat masalah hanya duduk dikursi panjang yang ada ditaman tersebut. Tetapi, Rani berinisiatif untuk menolong Risa secara diam-diam, karena ia merasa kasihan melihat Risa terlihat sudah kelelahan.
Satu jam berlalu untuk membersihkan taman yang tampak kotor tersebut, Risa merasa lelah, lalu ia duduk sebentar. Ia melihat lalu memikirkan kenapa Ana dan Rani berubah dengan tiba-tiba. Hingga pada akhirnya Risa beranjak untuk mendekati kedua sahabatnya.
"An, Ran! gue salah apa sama lo berdua? Kenapa seolah-olah lo berdua ngejauhin gue?" Tanya Risa lembut.
"Gak tau deh, tanya aja Rani!" Jawab Ana, lalu dia mengajak Rani pergi dari sana.
***
Entah kenapa perasaan Risa kantin sekolah tiba-tiba sangat ramai, tetapi biasanya tidak seramai ini.
Risa menghela nafas mencoba menetralkan pikiran dan emosinya."Duh, gue duduk mau dimana?" Tanyanya sendiri. Dia melihat ada satu buah kursi disebelah Rey. Tanpa memikirkan apa-apa, Risa langsung menuju meja ditempat Rey berada saat ini.
"Rey, gue duduk disini ya!" Pinta Risa.
"Gak!" Jawab Rey ketus. Risa terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Rey.
"Ohh gitu ya? Oke gue pindah." Jawab Risa pasrah.
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, Risa masih berada didalam kelasnya duduk diam disana, sambil memikirkan apa yang telah dia perbuat, sehingga sahabat dekatnya harus menjauhinya.
Alvin si ketua osis saat ini sedang memeriksa satu persatu kelas. Dikelas X-IPA1 dia melihat Risa sedang meletakkan kepalanya diatas mejanya, lalu dia mendekat kearah Risa. Risa yang sedang menangis, tiba-tiba mendengar langkah kaki orang. Ia pun bergidik ngeri dan bersiap-siap untuk lari dari sana.
"Dek, bangun orang udah pada pulang" Ujar alvin.
"Lo siapa? Dan ngapain lo disini?"
"Ya ampun, masa lo ga tau gue siapa? Dan gue disini di suruh pak Anton buat cek semua kelas, kenapa lo gak pulang? Gak punya rumah lo?" Pertanyaan tersebut membuat Risa segera beranjak dari kelasnya, sebelum keluar dari kelas, Risa melihat Name tag nya, ternyata dia adalah ketua osis di sekolahnya.
***
Diparkiran Rey, Rani, dan Ana sedang menunggu Risa.
"Kok lama ya?" Tanya Rey, karena dia sudah lelah bersembunyi diparkiran tersebut.
"Tungguin aja, palingan di kelas dia nangis!" Jawab Rani.
"Iya, jadi gak tega gue lihatnya, huhuu." Celoteh Ana.
***
Risa berjalan dengan cepat, karena Alvin siketua osis itu terus saja mengejarnya.
"Woi, nama lo siapa?" Teriak Alvin. Mendengar pertanyaan tersebut, Risa berhenti dan membalikkan tubuhnya menghadap Alvin.
"Kenapa lo mau tau nama gue?"
"Karena, gue mau tau, kenapa lo gak tau kalau gue itu ketua osis disini?"
"Apaan sih? Gak jelas banget"
"Masa?" Rey melihat nama panjang risa, yaitu 'Zalline Clarissa Ahnan', tetapi dia tidak tahu nama panggilannya.
"Bodo!" Risa menyudahi percakapan mereka karena dia pikir tidak ada gunanya. Lalu dia berbalik badan dan berlari sekencang mungkin, berharap siKetua osis tersebut tak mengejarnya.
Setelah kepergian Risa, Alvin menulis nama panjang risa di bukunya, dia berencana mencari nama Risa di akun instagram miliknya.
***
Setelah Risa benar-benar pulang, barulah Rey, Rani, dan Ana keluar dari tempat persembunyian mereka.
"Semoga usaha kita berjalan dengan lancar". Ujar Rey
"Amiiin!" Jawab Rani dan Ana bersamaan.
***
Holla readers,, udah lama gak ketemu yaah, aku udah gak sabar buat namatin cerita ini. Menurut teman-teman semua apakah cerita ini sad ending Atau happy ending? Terus menurut teman-teman, l bih cocok ReiSa atau AlSa?? Tungu aja ya teman-teman,,
Kayaknya aku bakalan nulis cerita lagi tapi gak tau kapan bakalan buatnya semoga secepatnya amiiin
Sampai jumpa di next part teman2,,
Stay tune guys😁😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
Novela JuvenilNamanya Zalline Clarissa Ahnan. Panggilannya Risa, Ia seorang gadis remaja dimana masa remajanya ia lalui dengan penuh penderitaan oleh keluarganya sendiri karena sebuah kesalahpahaman. Tetapi, diatas penderitaannya, ia memiliki sahabat yang selalu...