Tidak terasa sudah 1 bulan lebih risa bersekolah di SMAN 22 MERAH PUTIH. Senang, sedih, gembira, sakit, dll. Semua sudah dirasakan Risa ketika duduk di bangku putih-abu abu. Rey juga semakin gencar mendekati Risa karena, tanpa sepengetahuan Rey, dia sudah membuka hatinya pada Rey. Dan tanpa ada seorang pengganggu. Risa merasa senang karena Rey selalu menjaganya dari orang orang jahat dan selalu ada untuknya. Risa bisa membuka hatinya untuk Rey karena, risa yakin Rey sudah membuktikan semua yang dia katakan padanya.
Dan setelah sebulan lamanya mereka dekat, ternyata diam diam teman sekelas Rey, benama Alice Raquela dan Sarah Valerie mereka adalah orang yang membenci persahabatan Rey dan Risa dan mereka juga orang yang sering membully Risa.
***
Risa dan Rey tengah berada di kantin sekolah. Risa sedang meminum minuman kesukaannya yaitu matcha late
Sedangkan, Rey sedang meminum jus kesukaannya yaitu jus jeruk."Sa, nanti pulang sekolah kita jalan yuk!" Ajak Rey antusias.
"Gak." Ujar Risa santai. Setelah mengatakan kata yang sangan singkat itu, Risa melihat wajah Rey berubah menjadi murung dan sedih. Melihat hal itu Risa tertawa.
"Maksud gue gak nolak. Masa gue nolak makan gratis, hahahaha." Mendengar tawa Risa, Rey menoyor kepala Risa.
"Gak lucu!" Ujar Rey dingin, diiringi dengan senyuman manisnya.
"Lagian siapa yang ngelawak?" Ujar Risa dingin, sembari mengusap kepalanya yang sakit.
"Nati kita jalan kemana?" Tanya Risa serius.
"Gue mau ngajak lo ke hotel." Jawab Rey tanpa penghalang. Mendengar ucapan Rey, Risa terkejut kemudian membulatkan matanya.
"What the fu*k." Teriak Risa keras.
"Jangan negatif thingking dulu."
"Gue mau ngajak lo makan doang. Nanti malam jam tujuh lewat dikit gue jemput lo. Mau, gak?" Tanya Rey lembut.
"Mau dong!" Jawab Risa senang.
***
Tidak jauh dari keberadaan mereka, Alice dan Sarah mendengar obrolan Risa dan Rey, mereka sudah merencanakan sesuatu.
"Sarah!" Panggil Alice. Sarah yang sedang memakan baksonya, kemudian dia memutar kepalanya menghadap Alice.
"Apa?" Jawab Sarah malas.
"Lo mau ikutin saran gue gak?"
"Apa?" Jawab Sarah.
"Sini telinga lo!" Sarah mendengarkan semua yang dikatakan Alice ditelinganya, kemudian mereka berdua tertawa.
Sarah tahu, kalau Alice suka kepada Rey.
***
'Drtdrtdrt'
Ponsel Risa berbunyi, tertara dilayar ponselnya nama Rey. Dengan cepat Risa mengangkatnya.
"Hallo, assalamualaikum Risa!" Kata Rey diseberang sana.
"Hmm waalaikumsalam, kenapa?" Jawab Risa
"Gue udah di depan nih."
"Kok cepet?"
"Kita kan janjiannya jam tujuh!"
"Iya gue inget kok. Nih udah siap"
"Iya, cepetan turun! Gue udah kelamaan nunggu lo!"
"Hehehe, iya!" Risa berjalan keluar kamarnya menemui mama dan papanya. Kemudian Risa menyalami tangan ibunya. Orang tuanya mengizinkannya untuk pergi bersama Rey. Dengan cepat Risa berlari keluar dari rumah menuju halaman rumahnya tempat Rey sekarang berada.
"Woi!" Risa memukul bahu Rey, membuat Rey terkejut.
"Ngagetin tau, gak lo!?" ujar Rey marah, sembari mengusap dadanya, karena terkejut akibat Risa.
"Hehehe sorry Rey!" Ujar Risa sambil cengiran.
"Yaudah, yok pergi!"
"Kapan?" Tanya Risa, mempermainkan Rey.
"Tahun depan! Ya, sekaranglah!" Ujar Rey dingin.
"Lo gak mau naik?" Lanjut Rey. Tanpa aba aba Risa naik keatas motor Rey.
Setelah Risa naik keatas motor Rey, Rey melajukan motornya dengan kecepatan sedang, karena dia tau kalau risa tidak akan mau berpegangan pada pinggangnya.
***
Hotel 'indah abadi' disana terdapat sebuah restoran yang sangat mewah
Tanpa sepengetahuan Risa dan Rey, ternyata diam diam Alice dan serah sedang tersenyum sinis, mereka memotokan ketika Rey menyuapkan risa sebuah roti, dan ketika Rey mengelap bibir Risa dengan tangannya. Alice dan sarah tersenyum senang. Mereka sudah mendapatkan 3 buah foto.
"Rey, kita mau kemana lagi?" Tanya Risa lembut.
"Lo mau kemana?" Tanya Rey balik.
"Kok nanya balik?" Tanya Risa marah, karena pertanyaannya tidak dijawab sesuai harapannya.
"Gue mau lo malam ini bahagia, karena gue sayang sama lo!" Rey tersenyum kepada risa.
"Gue nggak baper ya!" jawab Risa dengan wajah datar dan dinginnya.
"Iya jangan baper, soalnya gue bercanda itu."
"Umm oke. Malam ini gue mau ke taman." Ujar Risa.
"Ngapain?" tanya Rey bingung
"Katanya mau bikin gue bahagia!"
"Hmm, oke kita berangkat!"
***
Alice dan Sarah sedang berbincang dengan mama Risa. Ia tampak marah mendengar perkataan Alice dan Sarah. Mereka berdua tersenyun sinis ketika melihat raut wajah mamanya Risa berubah.
"Jadi, gitu tante." Ujar Sarah. Mereka tau kalau mama Risa itu mudah di hasut dan mereka mengetahuinya dari orang tuanya, karena mama Risa mama Alice dan mama Sarah adalah teman ketika mereka masih sekolah dahulu.
"Oo, gitu. Makasih ya, Sarah sama Alice udah ngasih tau tante" Ujar mama Risa sedih.
"Iyaa sama-sama tante." Ujar mereka berdua.
"Emang ya tante kalau anak remaja itu nafsunya susah dikendaliin." Ujar Alice memanas-manaskan mama Risa.
"Ya." Ujarnya singkat.
"Kalau gitu kita pulang dulu ya tante." ujarnya bersamaan, lalu mereka melenggang keluar dari rumah risa sambil tersenyum senang.
***
Risa akhirnya pulang dari nge-date nya bersama Rey, Risa disambut oleh mamanya, tetapi tidak dengan sambutan hangat malahan dengan sambutan marahnya.
"Assalamualaikum ma. " Ujar Risa. Dia hendak menyalami mamanya tetapi, malah ditepisnya.
"Dari mana aja kamu" ujar mamanya marah dingin dan tanpa melihatnya sedikitpun.
"Dari luar tadi bentar, kenapa ma?"
"Ngapain kamu ke hotel?"
"..."
***
Oke guys, ini akhir dari part 7 ceritanya nggak terlalu panjang
Pada part 7 ini konflik mulai terjadi, jadi jangan bosan2 buat baca cerita saya.
See u next chapter
With love DC♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
Ficção AdolescenteNamanya Zalline Clarissa Ahnan. Panggilannya Risa, Ia seorang gadis remaja dimana masa remajanya ia lalui dengan penuh penderitaan oleh keluarganya sendiri karena sebuah kesalahpahaman. Tetapi, diatas penderitaannya, ia memiliki sahabat yang selalu...