PART 9

8 2 0
                                    

Sela kini sedang menunggu seseorang di parkiran tanpa teman-temannya. Pagi ini Alya, Dela, dan Kesi sedang di panggil ke ruang guru secara mendadak, jadi saat dirinya belum datang, mereka bertiga telah berada di ruang guru. Entah apa yang akan mereka bicarakan. Menurut praduga Sela mengenai masalah kemarin, keriuhan yang terjadi di kelasnya.

Sela menyadari bahwa dirinya telah menerima permintaan mamanya secara sukarela dan sekarang dia sedang berdiri menunggu kedatangan Willy–kakak kelasnya. Semua Sela lakukan karena mamahnya, tidak ada maksud lain selain itu. Menunggu sendirian di parkiran tidak seseru menunggu bersama temannya. Taman ini terasa garing bila dihuni oleh satu orang sepertinya. Hari pun  sudah semakin siang, beberapa motor telah tertata rapih di parkiran ini, tapi motor milik Willy belum kelihatan sama sekali sampai sekarang.

Sela menatap jam tangannya. Orang yang kini sedang ditunggu akhirnya datang juga. Sela segera menghampiri Willy yang sedang memakirkan motornya. Baru kali ini Sela menunggu lelaki dan dia harus memberikan kotak makan kepada Willy dari mamahnya. Wangi dari tubuh lelaki itu dapat tercium oleh Sela. Begitu menyengat.

"Kak, ini ada makanan dari mamah." Sela langsung menyodorkan makanan yang terbungkus dalam kotak makan. Willy menoleh pada sumber suara, sontak ia tersenyum melihat perlakuan Sela.

"Kenapa nggak di rumah ajah ngasihnya?" Tanya Willy tersenyum licik.

"Nggak sempet." Ucap Sela singkat.

"Yaudah simpen di jok aja."

Sela membelalakan matanya. Ibunya sudah membuat makanan ini dengan susah payah, dan jawabannya? Hanya disimpan di jok motor? Terbuat dari apakah hati lelaki di hadapannya? Mungkin jika Sela tidak memiliki hati, kotak makan ini akan langsung Sela lempar tepat di wajah Willy.

"Kenapa nggak dibawa aja? Malu?" Tanya Sela sedikit kesal.

"Gue bohong, lo sensi amat si Sel?"

Willy langsung mengambil kotak makan yang masih dipegang oleh Sela dan pergi menuju kelasnya. Sorry bukan kelas tetapi kantin. Lelaki itu menghampiri temannya dan memakan makanan itu. Lebih jelasnya bukan Willy yang memakannya, tapi temannya yang memakan. Sela menatap Willy dengan tatapan marah.

Mau Willy apa hingga membuat Sela selalu naik darah bila berbicara dengan Willy? Terkadang Willy datang menghampirinya hanya untuk memotong perkataannya saat berbicara dengan temannya, hal yang paling tidak disukai oleh Sela adalah ketika Willy tiba-tiba datang ke rumah membawakan satu bungkus roti dan menyuruh Sela untuk mengolesi satu persatu roti itu dengan selai yang ada di rumah Sela. Pada akhirnya, roti itu untuk Sela dan keluarganya.

Bukan hanya itu saja, terkadang Willy datang ke rumahnya sekadar untuk numpang makanlah, numpang ke wc dengan alasan wc rumahnya penuh. Sela tidak mempercayai itu dan mulai hari ini Sela akan memberitahukan mamahnya agar tidak membuat makanan lagi untuk Willy. Memang siapa dia? Hanya tetangga baru saja. Anak tetangga yang menyusahkan.

"Bukannya terimakasih udah dikasih makan, malah dikasih ke orang lain." Gerutu Sela.

___________

Kelas

Setelah wali kelasnya berbincang pasal masalah kemarin, Alya sedikit murung. Mereka bertiga melangkah gontai, tidak ada semangat hidup lagi. Ternyata permasalahan itu tersebar cepat, mengenai masalah Dini juga sudah tersebar. Belum selesai, orang tua Dini datang ke sekolah ini dan memarahi Alya selaku KM yang tidak menyelesaikan masalah ini dan lebih memilih menyelesaikan masalah Kesi.

Padahal untuk masalah Dini sudah terjadi seminggu yang lalu, dan baru sekarang orang tuanya datang ke sini memarahi Alya selaku ketua kelas, belum lagi masalah Novi, lalu masalah Reyna tidak terima bahwa dia yang mengambil uang tabungan itu, penuh dengan argumen dan kontradiksi. Sudah jelas uang tabungan itu berada di tas Reyna, dan hal yang paling memusingkan Alya adalah, Reyna membawa ibunya ke sekolah dan lagi-lagi Alya dimarahi serta ia harus mengeluarkan beberapa argumennya untuk menghentikan ceramah ibu-ibu. Hari ini Alya sungguh lelah. Sangat lelah.

KONFLIK  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang