Kelas
Bel istirahat telah berbunyi, semua anak-anak di sekolah ini telah keluar dari kelasnya dan segera memburu kantin. Berbeda dengan 11 IPS-2 masih menetap di kelas sambil memegangi gadgetnya masing-masing.
Mereka terus memegang gagdet untuk memastikan sebuah informasi yang tidak terduga dan ini membuat anak kelasnya gempar. Hanya anak kelasnya saja. Mungkin jika informasi ini tersebar, maka seluruh murid sekolah ini akan riuh dan tak henti-hentinya membicarakan masalah ini.
"Jadi bener Khalid bakal balik ke sini?" Tanya Dewi begitu antusias.
"Kalau gitu posisi KM bisa diganti dong?" Sindir Fadilah yang ada diujung sana.
"Ya nggak bisa dong! Mana bisa dia baru masuk udah dapet jabatan KM lagi!" Protes Dela.
"Bisa kok, kalau anak kelas ngedukung!" Kilah Fadilah.
Alya mengepalkan tangannya kesal, tidak cukupkah pengorbanannya untuk membela anak kelasnya dan terus menjaga kelas ini agar tetap utuh? Sepertinya usahanya gagal sekarang, semua anak kelasnya sudah tidak percaya kepadanya.
"Kalian mikir nggak sih? Khalid itu baru aja keluar dari penjara, apa kalian tau dia bakal bertanggung jawab lagi atau nggak? Nggakan? Siapa tau sekarang dia udah berubah!" Jelas Alya.
"Kalau Nggak? Emang lo percaya kalau Khalid konsumsi narkoba dan dipenjara? Lo punya bukti?" Tanya Fadilah.
"Semua guru punya bukti jelas kalau Khalid konsumsi narkoba. Toh, dulu gue sudah berusaha yakini guru buat cabut keputusan DO Khalid. Terserah kalian mau percaya atau nggak! Gue sebagai KM udah berusaha buat nyatuin kembali kelas kita jadi lebih baik, tapi lo semua nggak percaya sama gue! Harus seberapa besar pengorbanan gue buat ngebela lo semua disaat kalian ada masalah?!" Tanya Alya penuh dengan penekanan.
Alya sendiri kesal dengan berita yang kini sedang gempar di kelasnya, pasal Khalid akan kembali masuk sekolah setelah dipertimbangkan dengan amat berat hati oleh para guru, lantaran kegigihan Khalid membangun kepercayaan pada guru-guru, semuanya langsung menyetujui kedatangan Khalid ke sekolah ini. Entah apa yang Khalid ucapkan sampai menyihir semua keputusan para guru. Awalnya Alya memang tidak menyangka saat mendengar berita Khalid terjerat kasus narkoba karena yang ia tahu Khalid anak cowok yang paling disiplin dan baik di antara anak cowok di sekolah ini, tapi gara-gara Khalid juga ia dibenci oleh teman-temannya sampai saat ini.
"Buktinya lo aja nggak bisa selesain masalah Fadilah kena scorsing Al, lo ngak bisa nyelesain masalah Khalid, dan lo nggak bisa nyelesain masalah si Dini! Kemana aja lo sebagai KM?!" Tanya Febri.
"Gue ada disitu, gue ada disitu! Gue coba buat nyelesain semua masalah itu! Memang arti solidaritas bagi kalian itu apa?! Membela teman yang jelas-jelas dia salah dalam perbuatannya? Kalau kalian menjunjung tinggi solidaritas kenapa kalian nggak percaya bahwa BUKAN gue yang laporin Fadilah dan gengnya ngerokok di tengah jalan?! EMANG KALIAN ADA BUKTI GUE YANG LAPORIN?!" Teriak Alya, kesabarannya sudah setipis tisu, selalu ia yang disalahkan atas semua perkara di kelas. Mentang-mentang ia ketua kelas, permasalahan setiap pribadi murid pun harus diselesaikan tuntas olehnya?
Alya pun punya masalah sendiri yang harus diselesaikan dan tak seorang pun teman kelas nya perhatian padanya. Beban ketua kelas sudah ditelan habis-habisan oleh Alya, hati bebal sudah terbentuk dalam dirinya, cibiran-cibiran yang selalu ia terima dari teman kelas nya sendiri sudah menjadi makanannya, tapi kesabarannya dalam menerima sudah setipis tisu. Umpatan kasar, tuduhan tidak jelas menyerbu mental bertubi-tubi sampai ia mempertanyakan adanya sekolah ini untuk menimba ilmu atau menghancurkan mentalnya? Pandangan pertama Alya mengenai masa SMA adalah masa-masa paling indah bersama teman. Membuat kisah kasih bahagia yang tidak pernah terlupakan, tapi nyatanya di sekolah ini Alya merasakan kisah menyakitkan penuh tekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONFLIK (END)
Teen FictionThe Basreng merupakan nama grup gila yang pernah ada, grup ini beranggotakan 6 orang, mereka sekumpulan remaja kelas 2 SMA yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada usianya. Diceritakan oleh dua orang murid terkenal akan kepintarann...