Part 19

4.8K 282 4
                                    

Untuk menemani malam minggu kalian ^^

semoga masih suka dan tetap setia sama cerita author yang masih jauh dari kata sempurna ini...

Dan jangan lupaaa untuk membeli salah satu karya author yang berjudul

" Hello Brondong!" yang bisa di dapatkan di Play Store dan Google Play Books.

buat yang bingung, bisa langsung klik link yang ada di BIO author yaaa....

Semua pembelian, Vote ataupun komen sangat membantu untuk author agar semakin semangat^^


Thank You and happy Reading guys!!

-


"Lebih baik kita pulang." kata Ello.

Aku menatap Ello dengan raut sedih, tadi Ello datang ke rumahku sebelum aku masuk ke dalam mobil. Ello memutuskan untuk mengantar aku ke restaurant milik Aldrich. Ello dan sahabatku yang lain sudah mengetahui tentang permasalahan aku dengan Aldrich. Ello tidak mendukung aku untuk menemui Aldrich, dia juga cukup marah atas perkataan Aldrich.

"Gue cuman enggak mau elo terluka lagi. Sudah cukup dia menyakiti perasaan tante dan om, jangan sampai dia menyakiti elo lagi." ucap Ello.

"Gue.. gue kangen sama dia, gue juga mau menyelesaikan masalah ini. Setidaknya, jika dia tidak menyukai gue, kami bisa mengakhiri semuanya dengan baik-baik. Karena kami, kedua orangtua gue malah berantem sama sahabat mereka."

Ello menghela napas kasar. "Dia sendiri sepertinya tidak berniat untuk memperbaiki kekacauan yang sudah dia buat. Buktinya, dia tidak pernah berusaha untuk meminta maaf kan?"

Aku menunduk. Ello benar, selama ini Aldrich tidak berusaha untuk memperbaikinya. Apa benar Aldrich tidak memiliki perasaan sedikitpun padanya?

Ditengah pemikiranku, aku melihat sosok Hans yang baru saja keluar dari dalam restaurant. Aku melirik jam di ponselku, menunjukkan waktu sudah tengah hari. Pasti Hans akan pergi makan siang. Aku membuka jendela mobil milik Ello.

"Hans!" teriakku.

Hans yang baru saja ingin masuk ke dalam mobilnya langsung menoleh. Hans menghampiri kami, aku mempersilahkan Hans untuk duduk di kursi belakang.

"Elo cari Aldrich? Dia ada di dalam kok... dia sedikit kacau." ucap Hans.

"Kacau?"

Hans mengangguk. "Semenjak berita kalian yang heboh itu, dia sangat kacau. Dia mengacaukan segala masakan yang ada di dapur dan membuat gue serta anak-anak kewalahan mengatasi itu. Bahkan dia sering melewati jam makannya, seperti sekarang. Dia belum makan sejak pagi."

"Gue enggak paham apa masalah kalian yang sebenarnya, tapi sebaiknya kalian menyelesaikannya. Elo mau masuk?" tanya Hans.

"Jangan paksa dia masuk!" marah Ello. Hans baru menyadari bahwa ada seseorang yang tidak dikenalnya di dalam mobil.

"Dia Ello, sepupu gue." Aku memperkenalkan Ello pada Hans yang terlihat bingung karena ada orang yang ikut dalam pembicaraan kami.

"Gue Hans, teman Aldrich dan gue kerja di sini juga." kata Hans.

"Bilang sama bos elo itu, jangan pernah menyakiti Allena lagi. Kalau dia macem-macem, gue akan menghajar dia!"

"Ello.... please..." aku tidak mau Ello terlibat dalam masalah aku dan Aldrich. Lagipula Hans tidak mengetahui permasalahan kami.

Hans mengabaikan ancaman Ello. "Sebenarnya kalian ada masalah apa?"

"Bos elo itu menghina profesi sepupu gue dan keluarga besar gue!" jawab Ello, sebelum aku menjawab.

I Love You, Chef ! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang