Untuk ketiga cerita ini sudah tersedia di Google Play books dan Play store yaa...
Mari diadopsi cerita ini hehe...
***
Heloo, maapkan lama..
Semoga kalian masih membaca cerita-cerita dari author yaa..
happy reading^^
Jangan Lupa di Vote yaaa.. Terima kasih!!
-
"Fandy!!!"
Fandy menoleh saat mendengarkan panggilan yang sangat kencang itu, dia menatap seorang gadis yang berlari ke arahnya dengan cepat.
Allena.
Yah, Allena berlari mengejar Fandy saat membaca pesan dari pria itu beberapa menit lalu. Pria itu hanya meninggalkan sebuah pesan singkat yang mengatakan bahwa dia akan pergi hari ini, kurang dalam satu jam. Dan dengan cepat Allena memaksa Aldrich untuk mengantarkannya menuju bandara.
"Kamu jahat! Bukannya kita sudah janji kalau kamu enggak akan pergi tanpa pamit!"
Fandy tersenyum tipis. "Aku mengirimkan pesan, beb."
Allena mendengus. "Setidaknya kita harus bertemu sebelum perpisahan. Mungkin juga mengadakan pesta kecil-kecilan?"
"Mungkin di lain waktu, jika kesempatan itu ada." Fandy tersenyum.
Allena menatap wajah Fandy dengan lekat, pria yang pernah mengisi hatinya. "Aku berharap kamu bahagia. Entah karena mimpi kamu atau apapun itu."
Fandy mengangguk. "Tentu. Kamu juga."
"Kamu akan kemana?" Allena melirik tiket pesawat yang ada digenggaman Fandy.
"Ke suatu tempat yang indah..." Fandy melirik jam tangannya, dia harus segera masuk ke dalam jika tidak ingin terlambat. Fandy sudah bersiap untuk memulai perjalanan pertamanya setelah menata hatinya.
"Aku harus pergi... Kamu pasti tahu tujuan aku yang pertama.... Berbahagialah Ale." Fandy memeluk Allena.
Allena membalasnya, bahkan air mata Allena juga mulai turun. Dia menyanyangi Fandy, tidak mudah memang melupahkan sesorang yang pernah mengisi hatinya untuk waktu yang cukup lama.
Di sini kisah mereka benar-benar harus terhenti.
Allena memulai kisah yang baru dengan Aldrich, sedangkan Fandy dengan impiannya atau apapun yang menunggunya nanti di masa depan.
"Gue titip Allena." kata Fandy setelah melepaskan pelukannya. Allena menoleh ke belakang, di sana berdiri Aldrich yang entah sejak kapan ada di sana, karena Allena meninggalkan pria itu begitu saja begitu tiba di bandara.
"Gue akan menjaga dia dengan baik." janji Aldrich.
Fandy memeluk Allena sekali lagi, dia mengucapkan kata perpisahan di telinga Allena dan melangkah meninggalkan Allena dan Aldrich. Fandy tidak menoleh lagi dan menghilang dari pandangan mereka berdua.
"Kamu tahu tujuannya?" tanya Aldrich saat mereka mulai menjauh dari bandara.
Allena terdiam, dia menatap ke arah jendela mobil. Tentu saja dia tahu tujuan lelaki itu, meskipun Fandy tidak mengatakannya.
Bali.
Dulu sekali, Allena dan Fandy pernah berlibur ke sana. Allena pernah berkata dia ingin sekali mengenakan gaun pernikahan sederhana dan mengadakan acara pernikahan di Pulau Dewata itu. Di depan hamparan pantai yang indah, sembari menatap matahari terbenam.
Mereka pernah berjanji, atau lebih tepatnya Fandy pernah berjanji untuk memenuhi impian Allena.
Dan Fandy akan ke tempat impian Allena saat ini, bukan untuk menepati janji itu. Tetapi untuk benar-benar mengakhiri kisah mereka.
Fandy merasa dia harus memulai segala hal yang baru setelah menghampiri tempat itu. Tempat yang pernah menjadi saksi bisu untuk segala janjinya terhadap Allena.
***
01-03-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Chef ! (COMPLETE)
RomantikRank 11 dalam kategori selebriti mei 2019 Rank 31 dalam kategori Chef mei 2019 Rank 5 dalam kategori chef juni 2019 Rank 5 dalam kategori Selebriti juni 2019 Rank 26 dalam kategori Novel Remaja Agst 2019 Rank 18 dalam kategori Novel Remaja Juni 2020...