Happy Reading^^
Maafkan karna part ini sedikit.. hehehe
Next diusahakan akan lbh banyak lg dan akan diusahakan sering update...
Aldrich POV
Aku mengambil nafas perlahan sembari menatap gadis yang baru saja aku cium.
Ini pertama kalinya aku mencium seorang gadis, terlebih lagi status kami tidak lebih dari seorang teman. Atau bisa dikatakan kami juga tidak berteman! Selama kami bertemu sampai detik ini, kami tidak pernah terlihat akur ditambah lagi aku harus menjadi supir pribadinya serta membawakan makan siang untuknya selama sebulan! Meskipun kenyataannya kedua orangtua kami berniat untuk menjodohkan kami, tapi tidak ada perasaan apapun di antara kami berdua.
Jujur aku sendiri bingung dengan apa yang baru saja aku lakukan, entah mengapa saat ia menceritakan masa lalunya dan tetap menantikan cowok aneh itu membuat hatiku tidak tahan mendengarnya. Cowok yang hanya memikirkan kebahagiaannya sendiri bukanlah cowok yang baik dan pantas untuk ditunggu olehnya.
Melihat manik-manik matanya yang sendu, membuatku meraihnya dan...... Menciumnya!
Shit!!
Kurasa aku sedikit tidak waras beberapa menit lalu!
Aku masih berfikir keras untuk memulai pembicaraan, tapi aku bingung harus mengatakan apa. Aku menggaruk kepalaku yang sama sekali tidak gatal, sementara Allena terlihat gugup wajahnya memerah dan sibuk merapikan rambutnya yang sama sekali tidak berantakan.
Aku meletakkan kembali topi hitam milikku ke atas kepalanya, ia terkejut dan menatapku dengan penuh tanya. Mungkin dia menunggu aku menjelaskan tentang apa yang baru saja kami lakukan.
"Alle...."
"Ehh, eskrim gue jatuh.." Potongnya, membuat aku menoleh ke atas rumput melihat sebuah stik eskrim yang terjatuh di sana dengan cairan berwarna kecoklatan di sekitarnya.
"E..Elo.. Mau lagi? Biar gue belikan sekarang." Kataku sambil bersiap bangun dari kursi, Allena menahan tanganku.
"Enggak usah, mending kita pulang sekarang. Mata gue udah enggak sembab lagi.." Sahutnya sambil menundukkan kepalanya, seakan stik eskrim itu jauh lebih menarik dibandingkan aku.
Aku menarik tangannya dengan lembut, menggandeng tangannya sampai ke depan pintu penumpang. Aku membukakan pintu untuknya, "Makasi.." Ujarnya.
Aku tersenyum tipis padanya untuk membalas ucapan terima kasihnya.
Sebelum memasuki kursi pengemudi, aku menoleh beberapa detik pada kursi taman tempat kami duduk tadi. Aku tersenyum tipis meninggalkan taman dan kursi itu, sebuah tempat yang menjadi saksi bisu atas apa yang baru saja terjadi...
Entahlah, apakah sesuatu yang terjadi di sana tadi akan merubah hubungan kami berdua atau tidak merubah apapun...
***
Tinggalkan jejak kalian ya guys.. Thank u ^^
Semua kritik, saran dan Vote akan sangat membantu author supaya bsa lebih baik lagi..
28-07-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Chef ! (COMPLETE)
RomantiekRank 11 dalam kategori selebriti mei 2019 Rank 31 dalam kategori Chef mei 2019 Rank 5 dalam kategori chef juni 2019 Rank 5 dalam kategori Selebriti juni 2019 Rank 26 dalam kategori Novel Remaja Agst 2019 Rank 18 dalam kategori Novel Remaja Juni 2020...