Part 20

5.4K 282 4
                                    

Hai hai...

Masih mau menginfokan untuk cerita Hello Brondong! sudah tersedia di Google Play Books dan Play Store...

yukkk mari di borong ^^

Author menunggu untuk pembelian dari kalian semua yahhh,,,

dan terima kasih buat  beberapa orang yang udah beli^^

dan terima kasih buat  beberapa orang yang udah beli^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mari kembali ke cerita iniiii...

semoga kalian masih menanti cerita ini yaaa ^^

Happy Reading^^

Ps : Jangan Lupa untuk Vote cerita ini yaa ^^

-

"Pa..."

"Papa sibuk." kata Darren tanpa menoleh sedikitpun pada putranya yang baru saja masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Al tahu kerjaan papa sudah selesai. Mama sedang memotong buah, dan kebiasaan papa setelah selesai bekerja adalah makan buah bersama mama. Al boleh ngomong sebentar sama papa?" jelas Aldrich.

Aldrich tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan malam ini untuk berbicara dengan ayahnya. Sudah berhari-hari keduanya memutuskan untuk tidak saling bicara lagi. Dan malam ini, dengan penuh keberanian dan setelah berpikir keras, Aldrich menghampiri ayahnya.

Darren menatap putranya. "Kamu mau bicara apa? Jangan lama-lama, papa mau menghabiskan waktu sama mama."

"Al mau minta maaf sama papa." Aldrich menatap ayahnya, mengabaikan alasan konyol ayahnya yang melarang mereka berbicara terlalu lama. Setiap hari kedua orangtuanya menghabiskan waktu bersama, layaknya orang yang baru saja berpacaran dan itu masih kurang bagi ayahnya?!

"Minta maaf? Bukankah seharusnya kamu minta maaf sama Allena dan keluarganya?" sinis Darren.

"Al akan minta maaf sama mereka. Tapi sebelumnya, Al mau minta maaf sama papa. Maaf untuk perkataan Al waktu itu."

Darren melipat kedua tangannya di depan dada. "Apa kamu berpikir mereka mau memaafkan kamu? Om Alex dan Tante Della itu sahabat mama dan papa sejak dulu, dan karena perkataan kamu hubungan kami semua berantakan! Papa bahkan tidak pernah mengajarkan kamu bersikap dan berkata seperti itu. Papa seperti tidak mengenali putra papa sendiri."

Darren sangat kecewa. Putra yang telah dibesarkannya dengan penuh kasih sayang malah memberontak dan bersikap kasar. Darren tidak pernah sekalipun mengajarkan Aldrich untuk bersikap kurang ajar, apalagi terhadap seorang wanita. Darren merasa gagal menjadi seorang ayah yang sempurna untuk putranya, semenjak kejadian itu Darren selalu berpikir keras. Apakah selama ini dia salah mendidik putranya? Atau apakah dia salah menjodohkan putranya?

Darren ingin melakukan yang terbaik untuk putranya. Mencoba untuk bersama dengan Allena bukanlah hal yang salah. Jika memang pada akhirnya mereka tidak berjodoh, setidaknya mereka bisa menjadi sahabat, bukannya malah membuat hubungan persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun berantakan.

I Love You, Chef ! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang