Part 27 - END

10.6K 272 1
                                    

Hai haii

semoga kalian belum lupa dengan cerita author yang ini, maapkan author yang baru sempat menyelesaikan cerita ini :(

Tapi semoga cerita yang author publikasikan hari ini bisa menutupi kekecewaan kalian...

dannnn pastinya buat yang belum beli karya author yang sudah terbit, bisa langsung cusss beli di Play Store (bagian buku) atau di Google play books yaa....

buat Yang bingung, bisa klik Link yang ada di BIO Author..

buat Yang bingung, bisa klik Link yang ada di BIO Author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terima kasih!!

***

Happy Reading ^^

Jangan LUPA Di Vote yaaa dan Komen, hehehe...

-

"Jadi.... adakah yang bisa menjelaskan tentang ini?" kata Alex saat melihat kedua insan yang tengah saling bergandengan tangan di depannya. Kedua insan itu pula yang membuat acara makan malam dadakan ini terjadi. Mereka tiba-tiba saja disuruh untuk berkumpul di restaurant milik Aldrich tanpa alasan yang jelas. Della, Jane dan tentu saja Darren ikut meminta jawaban atas apa yang mereka saksikan saat ini.

"Al mau melanjutkan pertunangan kami." ucap Aldrich mantap setelah menatap Allena beberapa detik.

"Pertunangan kalian sudah batal. Jadi kamu enggak punya hak untuk menggenggam tangan putri, om." sahut Alex.

"Allena sudah memaafkan saya om, dan kami sepakat untuk melanjutkan pertunangan kami. Al sangat mencintai Allena."

Baik Jane ataupun Della tersenyum kecil melihat betapa tegasnya Aldrich saat mengucapkan kalimat itu. Begitupula dengan Alex, tetapi dia berpura-pura untuk tidak menunjukkan hal itu. Tentu saja untuk mempermainkan anak dari sahabatnya itu.

"Tapi om tidak setuju."

"Pa!" Aldrich menahan tangan gadis itu, membuat Allena berhenti melanjutkan protesannya.

"Al akan berusaha mendapat restu dari om dan tante. Bagaimana pun caranya, Al akan mendapatkan itu." ujar Aldrich.

"Tapi om tetap tidak akan memberi restu." balas Alex dengan santai, bahkan Alex memperkuat aktingnya dengan menyeruput teh miliknya dengan santai tanpa berusaha tertarik untuk mendengarkan kelanjutan ucapan Aldrich.

"Pa, kenapa papa seperti ini sih? Allena suka Al." rengek Allena. Allena merasa sudah saatnya dia bertindak, sebelum sang ayah makin membuat hubungan mereka meregang.

Sebelah alis Alex terangkat ke atas saat mendengarkan putri semata wayangnya berkata seperti itu. Dalam hati Alex merasa tidak salah menjodohkan Aldrich dengan putrinya. Putrinya menyukai pria yang memiliki bibit dan bobot yang sangat sempurna menurutnya.

"Sudahlah, Alex! Sampai kapan elo mau ngerjain anak-anak? Enggak kasihan sama Allena sampai merengek seperti itu." Kini Darren berusaha menghentikan tingkah konyol sahabatnya itu.

Alex tertawa mendengarnya. "Bukankah lucu ketika melihat mereka ketakutan seperti itu? Iya kan, sayang?" Alex berusaha meminta persetujuan Della, tetapi yang didapatkan pria itu hanyalah sebuah cubitan di pinggang.

"Sudah sudah, sini Allena. Kamu duduk dulu, Al juga. Kita bicarakan sambil makan saja." kata Della.

"Iya, ini bukan lokasi syuting Lex. Kasian anak gue. Kalian bisa melanjutkan pertunangan ini, kami semua sangat setuju." lanjut Jane sebelum menarik kursi di sebelahnya untuk putranya.

"Bener ma?"

Jane mengangguk sambil menatap putranya dan memaksa putranya dan Allena untuk segera duduk.

"Sebentar ma..." Aldrich berusaha meminta perhatian yang lain juga.

"Sebelum itu.. Al mau..."

Dengan tetap menggenggam sebelah tangan Allena, Aldrich berlutut dengan satu kaki dan mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya. Sebuah kotak bludru berwarna merah keluar dari sana.

Sebuah kalung berbentuk hati yang berisikan inisal "A" di tengah hati tersebut, tidak lupa beberapa mata berlian terpasang disana, terlihat saat Aldrich membuka kotak merah itu. Allena hanya bisa menganga saat menyaksikan hal itu. Sama halnya dengan yang lainnya. Suasana ruangan itu tiba-tiba sunyi senyap tanpa ada suara percakapan ataupun tawa Alex yang sejak tadi ada di sana.

Aldirch berdeham sebelum berkata, "Allena, maaf untuk semua kebodohan aku yang sudah berlalu. Maaf karena terlambat untuk menyadari perasaan aku yang sebenarnya. Hari ini aku ingin meresmikan hubungan kita dihadapan kedua orang tua kita."

Aldrich menunduk sesaat sambil memandang isi di dalam kotak bludru merah itu. "Aku meminta salah temanku untuk mendesain kalung ini, kalung ini hanya ada satu di dunia dan tentu saja hanya untuk satu orang. Bisakah kamu memberitahu aku, apa yang harus aku lakukan dengan kalung spesial ini?"

Allena terdiam, matanya sudah berkaca-kaca. Jane dan Della sudah meneteskan air mata bahagia mereka saat melihat peristiwa indah di hadapan mereka. Darren tersenyum lega saat melihat keberanian dan kemantapan anak laki-lakinya itu. Bahkan Alex merasa dirinya kalah saat melihat apa yang dilakukan Aldrich pada Allena saat ini. Keberanian dan ketulusan yang dilakukan Aldrich saat ini jauh di atas, dibandingkan dirinya yang dulu hanya menyatakan perasaannya dihadapan Della saja. Melamar seorang gadis dihadapan kedua orangtua gadis itu jauh lebih luar biasa dibandingkan berkali-kali menyatakan perasaan di depan orang lain seperti yang pernah Alex lakukan.

Allena dengan cepat memeluk tubuh Aldrich yang masih berlutut itu, dengan sigap Aldrich berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh bersama Allena yang tiba-tiba memeluknya. Aldrich membalas pelukan Allena saat tubuhnya sudah seimbang, membawa gadis itu untuk ikut berdiri tegap bersamanya. Aldirch memasang kalung spesial itu di leher Allena dengan disaksikan kedua orang tua mereka masing-masing.

Allena tersenyum bahagia saat kalung itu sudah terpasang manis di lehernya. Sedetik yang lalu Allena sempat berpikir. Dia merasa heran, kemana sosok dingin yang dahulu dikenalnya saat awal mula perkenalan mereka?

Bahkan Allena tidak percaya, dia jatuh cinta dengan pria dingin itu dan terlebih lagi pria dingin itu sudah tidak sedingin dahulu.

Kini sosok pria menyebalkan itu berubah menjadi pria yang membuat hatinya luluh dan memberikan kehangatan untuk hatinya.

Begitulah takdir berjalan, menggariskan kisah hidup mereka yang baru saja akan mulai.

***

11-12-2019

Ps :  Apakah ada extra partnya?

Ditunggu saja yaaaa....

Jangan di hapus dari perpus kalian^^

I Love You, Chef ! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang