part 14

2K 160 22
                                    

Biasakan vote dulu, baca baru kasih komentar kalian ya wahai penduduk bumi!


"Apa itu keinginan mu? Apa aku memang harus menyerah?"

Namjoo menangis segukan.

"Baiklah. Aku menyerah."




*********

Pagi nya do terbangun dengan kepala agak berdengung. Di mencari namjoo tapi gadis itu pergi.

Yah seperti kata namjoo semalam dia menyerah berarti dia harus menjauh dari pria ini.

D.o ke dapur dan melihat sup pengar penghilang mabuk yang masih mengepul. Dia duduk mencicipi sup buatan namjoo.

Hei yakin itu buatan namjoo?

Dia melihat selembar kertas  yang di bawahnya ada sebuah cincin cantik.

"Aku menyerah oppa. Terima kasih."

Isi kertas itu.  Singkat tapi padat.

Dan do tahu apa maksud halaman itu.

Bukankah dia harus merayakan itu,  pengganggu ketenangan nya akhirnya hilang.

Si namjoo akhirnya pergi seperti yang sudah berulang kali diminta.

*****

"Kau masih ingin melanjutkan perjodohan ini?  Aku sih tidak." kata do awal perjumpaan mereka.

"Menyerahlah karna kau tidak akan tahan."

***

"Kau masih ingin bertahan? Aku tidak bisa mencintai mu. Dan tidak akan pernah."

"Aku tidak menyerah oppa."

"Terserah mu."

Do meninggalkan namjoo sendirian.

*****

"Jangan masuk ke dalam."

"Tapi oppa..."

"Pergilah."

"Aku belum menyerah oppa."

***

"Apa yang kau lakukan?"

"Oppa aku..."

"Aku benar-benar muak seperti ini namjoo-ssi."

"Aku belum sampai kau..."

"Tidak akan pernah. Dengar itu tidak akan pernah!"

***

"Menyerahlah."

"Aku tidak akan."

"Tidak akan pernah."

Janda vs Duda?  End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang