ᴛʜɪɴᴋɪɴ' ᴀʙᴏᴜᴛ ʏᴏᴜ

6.1K 941 142
                                    

Misa lagi liat keluar kelas dari jendela kelasnya, dagunya ia topang dan tatapannya kosong. Iya, dia sedang merindukan Mas Doy.

Sesekali sang gadis menghela nafasnya, terlalu merindukan seseorang itu tidak baik. Beginilah jadinya sekarang, susah makan, susah tidur, bengong terus kerjaannya.

Ini udah sebulan sejak Doyoung pergi ke luar kota. Bertukar pesan tentu saja ada, hampir setiap hari malah. Hanya saja janji untuk 'videocall' ketika kangen itu yang tidak lelaki itu lakukan.

Pikiran Misa kalut, apa Doyoung tidak merindukannya? Kenapa lelaki itu hanya mengirimkan dirinya pesan tanpa tau bagaimana keadaan lelaki itu sekarang?

Misa milih nidurin kepalanya di meja tempat dia duduk. Menyembunyikan wajahnya agar tidak seorangpun melihatnya. Dia sedang tidak ingin di ganggu.

"Misa," panggil seseorang bikin Misa mau ngga mau ngangkat kepalanya. Dia noleh ke arah suara itu dan nemuin Mark lagi senyum ke arahnya. Lelaki itu baru saja menyelesaikan jam basketnya.

"Diem aja." Mark duduk disamping Misa, dia rangkul si manis membawanya lebih dekat. Bahkan sekarang kepalanya sudah menempel dekat di leher lelaki itu.

"Ngga mood ngapain," Misa mainin jarinya. Mark nolehin kepalanya terus kecup rambut sepunggung si manis, "Mas Doy terus."

"Habisnya aku kangen. ." Pipi gembil itu bergerak seirama dengan bibir si manis yang dia cebikkan. Mark senyum, lihat betapa menggemaskannya gadis itu.

Mark mencet-mencet pipinya di depan Misa, dia ingin hati gadisnya lebih baik setelah melihatnya seperti ini.

Mark mencet-mencet pipinya di depan Misa, dia ingin hati gadisnya lebih baik setelah melihatnya seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau pegang juga," tangannya Misa dia angkat, ingin menyentuh pipi itu juga. Yaampun Misa gemas sekali ingin dia tusuk-tusuk!

Mark nyodorin pipinya ke si manis, setelahnya membiarkan tangan gadis itu bergerak untuk memainkan pipinya. Moodnya seketika naik setelah menyentuh pipi itu.

"Aku suka~"

"Yaudah cium."

"Hm?" Misa liatin matanya Mark, ingin lelaki itu mengulang kalimatnya karena dia tidak begitu mendengarnya tadi.

Mark megang pipinya Misa, dia angkat wajah cantik itu agar semakin dekat dengan wajahnya. Mark udah deketin wajahnya ke si manis. Misa cuma ngerjapin matanya, kan biasanya Mark gesekin hidung mereka.

Cup.

Kecupan itu Misa terima di pipinya. Mark ngga gila, dia ngga akan ngerebut sesuatu yang emang bukan miliknya.

"Mark. ."

"Apa aku harus nyerah aja? Aku ngga pernah liat diriku di matamu."


🌻🌻🌻


Misa guling-gulingin badannya di atas kasur, tangannya sesekali melihat ke ponselnya berharap ada pesan masuk dari Doyoung.

Perlahan matanya yang kelelahan dia pejamkan. Baru jam 8 malam, tapi yaudahlah, Misa ngantuk banget. Baru aja Misa mau masuk alam mimpinya, ponselnya berbunyi. Ada panggilan video.

Dear Dream [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang