Misa memasuki sekolahnya penuh senyuman. Dia merasa sangat baik hari ini, jadi dia tidak bisa melunturkan senyum di bibirnya itu.
Baru aja Misa mau masuk ke gedung sekolahnya, dia ketemu sama Mark dan Mina yang lagi jalan gandengan. Misa cuma senyum sambil menunggu kedua insan itu dekat, "pagi Mark, Mina."
"Pagi Misa," sapa Mina, Mark masih dengan seluruh tenaganya berusaha melepaskan tangan Mina dari lengannya. Ayolah, dia tidak suka di gandeng. Tidak untuk Misa tentunya.
"Kalian berangkat bareng?" Misa senyum, terus mulai jalan bareng menyusuri koridor dengan Mark dan Mina.
"Iya, kan aku temen kecilnya Mark, jadi udah deket gitu sama keluarganya. Tadi aku sarapan di rumahnya juga."
"Oh gitu?" Misa ngangguk aja, menanggapi kalimat yang baru aja meluncur dari bibirnya Mina. Mereka masih jalan beriringan di koridor sampai akhirnya mereka sampai di dalam kelas.
Di kelas udah ada Kara, Misa duduk di bangkunya kemudian menyapa sahabatnya itu, "Mi, laper. Belum sarapan, anterin ke kantin." Rengek Kara yang di balas anggukan oleh Misa.
"Ayo," tanpa berpikir, setelah melepaskan tasnya dan menaruhnya di atas kursi, Misa dan Kara meninggalkan kelas mereka.
Mark akhirnya hentakin tangannya sendiri waktu Mina lagi lengah dan gandengan tangan gadis itu terlepas. "Ck, ngapain sih."
"Mark, kenapa sih? Dulu kita biasa gandengan padahal." Mina cemberut, sejak pertama kali ketemu Mark lagi, dia selalu menerima penolakan.
"Ya dulu, bukan sekarang. Udah lah lo ngapain sih pake kerumah segala? Ganggu tau ga?" Mark mendengus, tidak suka di ganggu oleh gadis itu.
"Kenapa? Karena Misa? Bukannya kamu dulu suka sama aku?"
"Dulu sekali lagi, kenapa sih selalu bahas masa lalu? Jugaan gue udah lupa kalo pernah temenan sama lo." Mark menopang dagunya dengan telapak tangannya. Menatap kearah lain karena sudah terlalu malas dengan gangguan yang ia terima sejak pagi tadi.
"Terserah, intinya sekarang aku suka sama kamu dan aku pengen kamu selalu sama aku." Mina ngetuk mejanya Mark sebelum akhirnya pergi ninggalin kelas.
Kakinya melangkah menuju toilet untuk buang air kecil. Menahan kesal dipagi hari membuatnya ingin pipis. Mina yang udah selesai buang air keluar dari biliknya, setelahnya ia bersihkan tangannya di wastafel.
Pintu toilet terbuka, nampilin Misa yang lagi jalan santai masuk ke dalamnya. Misa baru aja mau masuk ke bilik toilet tapi tangannya lebih dulu di tahan oleh Mina.
"Misa," panggilnya bikin Misa noleh, dia mengerjapkan kedua matanya dengan tatapan bertanya. Mina narik kerah kemejanya Misa bikin gadis itu jauh lebih dekat dengannya.
Mina menelisik wajah Misa yang sangat dekat dengan wajahnya, "dengar, Mark itu punyaku. Aku sama dia temenan dari kecil dan sekarang kita udah pacaran. Jadi jangan buat aku marah dengan selalu ada di dekatnya." Mina neken bahunya Misa bikin gadis itu sedikit ketakutan,
"Lagian, apasih yang Mark lihat dari cewek kayak kamu? Sok lugu, sok manis, padahal jelas kamu suka gatel ke banyak cowok kan? Aku selalu liat kamu deket-deket sama cowok lain setiap pulang sekolah. Dan juga, di lihat kemana-mana aku jauh lebih sempurna dari kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream [✔]
Random╔════════╗ sᴇǫᴜᴇʟ, ᴘᴀᴘᴇʀ ᴘʟᴀɴᴇ ╚════════╝ ❝ ᴅᴇᴀʀ ᴅʀᴇᴀᴍ, ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ ❞ #18 jaemin [190731] #19 marklee [190901] #20 najaemin [190924] ʀᴇᴄɴᴊᴡɪɴ©