ᴍᴇʟᴛɪɴɢ ʜᴇᴀʀᴛ

3.8K 615 57
                                    

"Huweeeee," tangisan Misa memenuhi ruang rawat inap milik Doyoung. Lelaki itu kini tengah di rawat di rumah sakit akibat maag yang cukup parah.

"Shh sayang, udah jangan nangis. ." Doyoung jadi bingung sendiri, apa yang harus dia lakukan agar Misanya berhenti menangis? Ini bahkan sudah terjadi hampir sejam lamanya.

"T - tapi Masdoyi sakit. . T - terus nanti s - siapa yang anter aku sekolah. ." Misa bicara sambil sesenggukan. Menggemaskan sekali di mata Doyoung.

Dia tarik si manis agar memeluknya, menyamankan kepala Misa di dadanya. Membiarkan si manis mendengar detak jantungnya, "saya sakitnya sebentar aja, kalo saya udah sembuh, saya janji bakal anter jemput kamu terus. Tapi sekarang kamu sendiri harus janji sama saya."

Doyoung nangkup pipinya Misa, dia bawa si manis supaya menatapnya. Misa menatap Doyoung dengan mata basahnya, bikin Doyoung makin gatega. Misa gemesin banget.

"Apa. .?"

"Jangan pergi ke sekolah dengan Mark, jangan di jemput oleh Mark, jangan pulang sekolah dengan Mark, jangan keluar dengan Mark, pokoknya semua yang dengan Mark, saya ngga mau."

Misa mengusap ingusnya yang mengalir di ujung hidungnya. Menatap Doyoung dengan tatapan bertanya, "kenapa?"

"Ngga mau aja."

"Cemburuu?"

"Ngga."

"Kalo gitu aku mau pulang sama Markli aja, hihi."

"NGGA NGGA, IYA SAYA CEMBURU." Doyoung langsung masukin Misa ke dalam pelukannya lagi. Ngga pengen si manis melihat wajahnya yang mulai memerah.

Terserah, Doyoung sangat malu sekarang. Satu - satunya cara agar bisa kabur dari godaan si manis adalah memeluknya. Misa akan lupa semua godaan yang udah dia simpen di kepalanya.

"Masdoyi," Misa lepasin pelukan mereka, nangkup pipinya Doyoung sayang dan bikin keduanya bertatapan, "Misa janji ngga akan pulang sama Markli, Misa bakal tunggu Masdoyi sembuh terus mulai anter jemput aku lagi."

Habis ngomong gitu, Doyoung rasain bibirnya di kecup. Hanya sebuah kecupan, tidak lebih ataupun kurang. Dan disana, Misa ngalirin semua cintanya.

"Gemesin ya."

"Hing?"

"Umur sama perilaku kamu emang ngga cocok."

"Masdoyi?"

"Saya cinta sekali sama kamu, Misa."

Senyum di bibir Misa reflek mengembang. Senyuman hangat Misa bener - bener bikin tanpa Doyoung sadari senyumnya ikut mengembang pula. Ternyata efek bucin itu sekeras ini.

"Masdoyi, Misa lebih cinta. ."

Di luar ruangan udah ada bunda sama ayah ngintip. Sebenernya mereka udah liatin daritadi, tapi sama sekali ngga ada niatan buat ganggu.

Biarin putri kecil mereka ngerasain gimana rasanya mencintai dan di cintai oleh lelaki yang di cintai oleh dirinya pula.

Ayah dan bunda ikut bahagia melihat itu.



🌻🌻🌻



"Ini Misa bawain buah - buahan, bubur juga, ada kue, ada . . ." Misa ngga berhenti ngoceh waktu dia baru aja datang buat jenguk Doyoung setelah dia pulang dari sekolah.

Jadi ini udah dua hari setelah Doyoung masuk rumah sakit. Dan emang setiap harinya Misa bakal jenguk lelaki itu karena si manis tidak di biarkan untuk menginap disana dengan alasan sekolah.

Dear Dream [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang