Misa membuka kedua matanya yang terasa kelelahan. Si manis mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya sadar kalau dia ada di kamar Doyoung sekarang.
Gadis itu mengubah posisi menjadi menyamping, menatap Doyoung yang kini masih terlelap di sisinya. Senyumnya mengembang, Doyoung benar - benar masih terlihat tampan ketika tidur sekalipun.
Tangan Misa gerak buat ngelus pipi lelaki itu, beberapa kali bergumam soal betapa dirinya mencintai lelaki itu dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Dan beberapa saat kemudian, mata indah itu terbuka. Doyoung menatap memuja wajah Misa, orang pertama yang ia temui di pagi harinya ini. Dan ia harap hal itu terjadi setiap hari.
"Mas, udah bangun?"
Doyoung berdeham, setelahnya menarik pinggang gadisnya agar lebih dekat dengan tubuhnya. Doyoung menenggelamkan wajahnya di daerah dada si manis.
"Masih ngantuk ya?"
Doyoung mengangguk, hal itu membuat wajahnya mengusak disana. Misa terkikik pelan, mengusap rambut lelaki itu sayang, "ayo bangun, masa gantengnya aku bangun siang sih? Nanti rejekinya di patok keledai lho."
"Keledai tidak mematok, Misa." Doyoung mendongak, menatap Misa. Si manis mengalungkan tangannya di leher Doyoung, "cuma ngetes, Mas udah sadar apa belum."
"Saya udah, buktinya sekarang saya mau minta morning kiss dari kamu." Doyoung majuin bibirnya, meminta jatah paginya.
Misa mengecup kening Doyoung sayang, "sikat gigi dulu, bau ular!"
"Yaampun, apalagi itu bau ular. Eh tapi saya wangi banget ini. Kamu harus coba."
"No no no! Harus sikat gigi dulu, terus mandi. Aku mau bangun, nyiapin sarapan Mas." Misa kembali mengubah posisi tubuhnya, kali ini ia duduk dan menatap Doyoung yang masih di posisinya tadi.
"Mas ayo bangun," pinta Misa, dia benar - benar ingin bangun dari tempat tidur tapi tubuhnya masih di tahan oleh Doyoung.
Lelaki itu terkekeh, ia duduk, selimut yang ia pakai tadi turun dan menampilkan tubuh atletisnya yang tidak terbalut apapun. Iya, Doyoung topless.
Jangan ditanya kenapa, karena kemarin lelaki itu merasa gerah dan dia buka aja baju kaos hitam yang ia pakai.
"Satu kali aja,"
"Mas Doyi maksa ih!" Misa menerjang tubuh Doyoung sampai lelaki itu jatuh kebelakang dengan Misa di atasnya. Kecupan ringan di terima oleh Doyoung di bibirnya, "udah, puas kan? Sekarang bangun."
Kembali lelaki tampan itu terkekeh, dia tidak tau setelah semua yang mereka lewati Misa akan menjadi semenggemaskan ini.
"Iya iya, sekarang saya bangun. Oh iya, saya lupa ngasi tau. Nanti sore ayah sama bunda kamu balik. Kita jemput bareng ke bandara ya?"
Si manis mengangguk cepat, mengiyakan ucapan Doyoung, "asik, aku kangen mereka!"
"Saya juga. Yasudah, ayo bangun." Doyoung menepuk pantat Misa dan gadis itu langsung bangun dari posisinya dan turun dari kasur.
"Mas Doyi mandi, oke?"
Doyoung ngangguk, "iya, Misa."
Setelah itu, tubuh kecil Misa keluar dari kamar lelaki itu dan ninggalin Doyoung yang masih menatap pintu dimana tubuh gadisnya menghilang.
Senyum di bibirnya mengembang, "saya cinta sekali sama kamu, Misa."
🌻🌻🌻
"Mas tau ga, disana tuh mainannya seru - seru banget, pokoknya nanti kalo Mas gak sibuk aku mau kita pergi liburan kesana juga!" Misa antusias menceritakan pengalaman study tournya pada Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream [✔]
Random╔════════╗ sᴇǫᴜᴇʟ, ᴘᴀᴘᴇʀ ᴘʟᴀɴᴇ ╚════════╝ ❝ ᴅᴇᴀʀ ᴅʀᴇᴀᴍ, ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ ❞ #18 jaemin [190731] #19 marklee [190901] #20 najaemin [190924] ʀᴇᴄɴᴊᴡɪɴ©