ᴄᴀᴍᴘғɪʀᴇ

6.3K 1.1K 260
                                    

Anak-anak SMA itu udah kumpul perkelas dan sekarang lagi ngelilingin api unggun. Suasana sangat gelap dan dingin bikin Misa nahan tubuhnya yang cukup bergetar.

Mark ngeliatin Misa yang daritadi nahan dingin, entah udah berapa kali gadis itu menggesekkan kedua telapak tangannya dan meniup untuk menghangatkannya, tetapi sepertinya si manis belum juga merasa hangat.

Mark menggeser duduknya lebih dekat dengan Misa, "Mi," gadis itu noleh menatap Mark dengan tatapan bertanya yang bikin telinganya Mark memerah, gadis di sampingnya ini sangat cantik.

"Sini gue peluk, lo dingin kan?"

"Eh, ngga usah Mark. Aku nggapapa kok."

"Yakin? Badan lo daritadi gemeteran, gue ngga mau lo sakit." Mark buka tangannya, Misa yang emang dasarnya benar-benar kedinginan akhirnya menggeser tubuh kecilnya dan masuk ke dalam pelukan Mark. Beruntung banget disana gelap jadi ngga ada yang liat.

Kara udah pelukan daritadi sama Jaemin yang kebetulan tetangga kelas mereka. Jadinya ya gitu deh Misa di diemin huhu.

"Gimana?" Mark ngusap rambutnya Misa, gadis itu mengangguk sambil tersenyum, "hangat." Dan lanjut nyenderin kepalanya di bahu lelaki itu.

Mark sama Misa perhatiin api unggun di hadapan mereka. Ngga sadar daritadi ada yang liatin mereka dari belakang.

"Masih kecil jangan peluk-pelukan." Misa sama Mark noleh dan nemuin Jaehyun lagi berdiri sambil liatin mereka berdua.

"Kak Jaehyun. ."

"Yang lain juga pada pelukan, Kak." Mark nunjuk beberapa anak lain yang juga berpelukan, bahkan ada yang sampe mojok. Tapi kok ngga di tegur sama Jaehyun?

"Ya saya pengen negur kalian, pisah."

Mark sama Misa saling pandang sebelum akhirnya Mark ngelepasin pelukan mereka dan memberi jarak sedikit.

Jaehyun duduk di antara Misa sama Mark, lelaki itu nyerahin selimut kecil ke Misa, "pakai."

"Ini kan punya Kakak, nanti Kakak dingin lho." Misa mau nolak, dia bahkan udah dorong selimut itu biar balik ke Jaehyun.

Jaehyun buka selimut itu terus dia taruh di punggungnya Misa, "kamu lebih butuh dari saya." dan lelaki itu langsung mengalihkan pandangannya menuju api unggun itu.

Misa liatin Jaehyun dari samping, apa dia baru saja salah menilai orang? Jaehyun tidak begitu buruk bukan? Hanya karena dia mengambil ponsel Misa bukan berarti dia orang jahat dan galak.

"Pasti kamu mikirin ponsel kamu yang saya ambil tadi kan? Besok saya kembaliin."

"Kakak cenayang ya?"

"Saya Jaehyun, bukan cenayang."

Misa mengendikkan bahunya, ngeselinnya masih ternyata. Misa milih buat geserin tubuhnya lebih jauh dari Jaehyun. Apapun biar dia ngga mukulin lelaki itu.

"Mi," Mark malah datengin dia lagi. Misa milih buat meluk lelaki itu lebih dulu. Males ah nanti dia kepikiran Jaehyun malah kesel.

Mark senyum aja, baru aja dia mau meluk Misa balik, tubuhnya udah di dorong ngejauh dan ada yang duduk di tengah mereka. Bisa di tebak kan siapa? JAEHYOOON.

"Yaampun Kak, ngapain sih?" Ini Misa udah mulai ngelunjak, orang nyebelin kayak Jaehyun emang harus di lunjakin.

"Kan saya udah bilang, jangan pelukan. Lagian ngga baik berduaan gini, nanti yang ketiga setan lho."

"Ya kakak setannya." Mark langsung nyautin gitu dan dapet tatapan mematikan dari Jaehyun.

"Udah kamu jauh-jauh sana"

"Lho kok saya yang jauh-jauh, kakak lah!" Mark ngga terima disuruh jauh dari si manis jadi dia harus berani lawan Jaehyun.

"Lagian ngapain sih Kak Jaehyun?" Misa nusuk-nusuk lengennya Jaehyun pake jarinya, biar dia di notis dan Kak Jaehyun noleh ke dia.

"Ya pengen ngabisin waktu berdua sama kamu aja."

"Hah?"

"Kayaknya saya suka sama kamu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






🌻🌻🌻



"GOLLLLLLLL!!!!!" Rumahnya Doyoung rame banget daritadi. Entah udah berapa ronde mereka main PES di PSnya dia dan ngga selesai selesai daritadi.

Doyoung udah balik galauin Misa yang ngga bales pesannya daritadi. Padahal dia kangen banget gimana dong. Baru ditinggal sehari aja padahal.

Tapi Doyoung seneng, besok Misa udah balik jadi dia bisa habisin waktu sama gadis itu lagi. Temen-temennya Doyoung ngeliatin dia yang lagi senyam-senyum di pojok ruangan.

"Orang jatuh cinta bisa se-creepy ini ternyata," Johnny bergidik ngeri ngeliat senyumnya Doyoung.

Kun mengangguk setuju, "aku ngga pernah liat dia kayak gini sebelumnya."

"Ah lo semua ngga tau aja dia di kantor akhir-akhir ini gimana. Senyum teroooos, liatin ponsel, kalo ponselnya bunyi gercep buka."

"Dulu bukannya Doyoung ngga cinta sama Misa?" Taeil liatin punggungnya Doyoung, Ten ngangguk, "emang, tapi semenjak dia bangun dari tidurnya hari itu semuanya tiba-tiba berubah."

"Maksudnya?" Taeyong noleh sebentar terus kembali fokus dengan permainan yang ia mainkan itu.

"Kayaknya dia mimpi buruk banget sampe bisa berubah kayak gini." Ten deketin Doyoung terus ngintip ponsel lelaki itu dari balik tubuhnya.

"OH, LIATIN LOCKSCREENNYA TOH DARITADI."

Doyoung reflek noleh dan masukin ponselnya ke dalam saku celananya, "heh, berani kamu ngintipin ponsel saya!"

"Yaampun udah bucin sekarang dia mah, lockscreennya foto Misa lagi noleh gitu. Unch" Ten masih aja ngegoda Doyoung padahal dia tau lelaki itu ngga suka di goda.

Kun cuma ketawa aja, akhirnya setelah hari itu, Doyoung bisa mencintai lagi. Dan Kun yakin kalau gadis yang Doyoung cintai ini adalah gadis yang tepat untuknya.

Doyoung cuma bisa nahan malu daritadi karena ini pertama kalinya dia terlihat sedang jatuh cinta pada seseorang.

Kalau dulu, waktu bersama mantan kekasihnya, Doyoung sama sekali tidak ketahuan lagi jatuh cinta. Teman-temannya bahkan kaget ketika tau dia jadi dengan Sejeong.

"Jadi inget waktu lo jadian sama Sejeong anjir, sama sekali ngga ketauan kalo lo lagi jatuh cinta." Taeyong naruh stick PSnya terus liatin Doyoung.

"Lo harus jagain Misa, Doy. Gue tau kok seberapa cintanya anak itu ke lo." Ini Yuta tiba-tiba ngomong kayak gitu bikin yang lain noleh juga,

Doyoung ngangguk mantap, "saya bakal jagain Misa sepenuh hati saya."

Dear Dream [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang