;✧
April 2018
Tepat 3 hari yang lalu, gue dinyatakan lolos SNMPTN di kampus impian gue dan jurusan impian gue. Gak lama lagi, gue menyandang status sebagai mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung jurusan Arsitektur. Tentu Ibu dan Bang Iwan seneng banget pas gue kasih tau ini. Terlebih Ibu yang gak kuat sampai meneteskan air matanya tanda bahagia yang amat sangat.
Sudah 3 hari pula gue mengurus keperluan gue untuk daftar ulang nantinya. Ujian Nasional sudah selesai dari seminggu yang lalu. Gue biasa mengurus berkas-berkas bersama tim lolos SNMPTN. Iya. Ben, Nada, Yoshinori dan Mashiho. Sudah 3 hari ini gue sama mereka terus. Ditambah Junkyu sih. Junkyu gak lolos di SNMPTN tapi ikut-ikut aja. Katanya gabut di rumah. Baiklah.
Kini gue lagi di rumah Nada atau mungkin, rumah gue yang dulu. Berbincang sekaligus me list kebutuhan berkas-berkas.
"Sepi banget njir gak ada cucunguk atu," celetuk Junkyu yang sedang selonjoran dan bersender dibadan sofa.
"Pacar lo kemana sih Fa? Gak tau apa gue kangen?"
Junkyu, kalo lo mau tau, gue juga kangen. Tapi emang Jihoon 3 hari ini gak bisa dihubungin. Gue sampai ke rumahnya tapi lagi-lagi yang gue temuin Jeongwoo atau Mamanya Jihoon dan mereka pun gak tau Jihoon dimana. Gue WhatsApp gak dibales. Sms biasa gak dibales. Ditelepon gak diangkat. Gue sampe bingung sendirian. Tapi sebucin-bucinnya gue, gue tetep gak mau yang namanya nomor duain masa depan gue. Makanya gue terlihat biasa aja.
"Lo udah coba samper ke rumahnya, Di?" tanya Nada yang berada di samping gue, menghentikan aktifitas merapihkan kertas-kertas fotocopy sambil memperhatikan setiap lekuk ekspresi gue.
"Udah. Tapi dia gak ada di rumahnya. Orang rumahnya juga gak ada yang tau dia dimana. Tante udah kebingungan hampir mau lapor polisi--"
"PFFT BENGEK ANAK BEGITU DILAPORIN POLISI MALAH BUKAN PAS KETEMU DIBALIKIN MUNGKIN BAKAL MASUK PENJARA KALI HAHAHAHA."
Yoonbin dan Yoshinori terbahak mendengar celotehan Junkyu yang sama sekali gak disaring.
"Sinting. Temen lo bukan tuh? Kok malah disumpahin? Gendeng," Mashiho membalas perkataan Junkyu tadi. Sebentar lagi perang akan dimulai saudara-saudara.
"Terus kelanjutannya apa, Di?"
"Tapi Om ngelarang. Katanya biarin anak laki-laki. Nanti juga pulang sendiri."
"Tapi mustahil sih kalo sampe ke Jeongwoo gak tau, Fa."
"Maksudnya gimana Ben?"
"Maksud gue, Jeongwoo itu kan adeknya. Masa gak tau? Dia juga kan ngegenk sama kita-kita."
"Sekarang gue balikin Ben. Emang lo tau Aiur dimana?"
"Ya enggak sih."
"Ye samsul. Nad kok lo mau pacaran sama Deni Darko?"
"GIGI LO DENI DARKO!"
Keheningan kembali menyelimuti diantara kami. Hanya terdengar sisikan kertas. Tak selang lama, Nada kembali berucap,
"Ben. Inget gak dulu Aiur pernah bilang, dia akan ke satu tempat kalo dia lagi stress."
"Hah yang mana?"