Ferris Wheel.

56 12 5
                                    

;✧

Seusai makan, gue sama Jihoon melanjutkan petualangan si Bolang kita di Dufan ini. Hampir semua permainan sudah kita coba, sampe gak kerasa waktu sudah menunjukkan jam 9 tepat malam.

"Yur, kita gak pulang?"

"Enggak. Nginep."

"Serius ih!"

"Kamu daritadi maunya diseriusin terus. Kan kita masih SMA sayaaang."

"IH BODO!"

Gue duduk di sebuah bangku taman panjang sambil menyenderkan badan gue yang udah gak karuan ini. Gak lama Jihoon datang memberikan minuman favorite nya.

"Kok dua?"

"Buat lo lah satu lagi."

"Lo kalo ke warung bilang dong. Gue kan mau minuman yang lain."

"Ih enggak. Kalo capek, minuman paling enak itu one and only, pocari sweat!" Katanya sambil duduk di sebelah gue dan menambahkan, "nih minum."

Gue mengiyakan aja karena gue juga haus. Daripada gak minum sama sekali.

"Makasih ya, Yur."

Yang di sebut namanya cuma senyum-senyum.

"Eh eh."

Apanih. Kayanya random nya mulai lagi nih.

"Fotoin dong. Mau buat post di ig."

"Sama gue gak?"

"Enggak lah. Masa selfie?!"

Jihoon memberikan handphone nya ke gue. Kurang ajar banget nih orang.

"Eh tar. Gue beli kembang api dulu dong."

Ya ampun. Ribet banget mau foto aja. Gue curiga ini orang mau sekalian endorse paid promote kali.

"Dah. Buruan foto nanti apinya mati!"

"Hadeeeh. 1.... 2.... 10. Udah nih."

Dia gak langsung melihat hasilnya karena sibuk bermain kembang api. Kadang dia menyelipkan senyum khasnya itu disetiap dia melihat percikan api yang dia pegang.

Kali ini bukan pakai hp dia, tapi gue foto pake hp gue. And I swear, his smile is the best thing ever in this world. I mean my world.

 I mean my world

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
No ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang