part 6

1.1K 98 18
                                    

"Aku ... minta maaf"

~~
Guide terkejut dan tak bisa berkata apapun, seorang Tin minta maaf, ini hal yang langka dan luar biasa.

"Kenapa kau diam saja Guide?" Tanya Can.

"Baiklah, demi Can,aku akan memaafkanmu."

Ingin rasanya Tin kembali memukul sepupunya ini, dia memaafkannya demi Can, lucu sekali. Tin tahu betul sepupunya ini pasti sedang mengejeknya dalam hati. Tin menahan kemarahannya, dia tak mau Can marah padanya.

"Sudahkan." Tin langsung menarik tangan Can menjauh dari Guide. Can tak melawan dan mengikuti Tin. Dia melambaikan tangannya ke arah Guide sambil tersenyum.
Mereka masuk ke dalam mobil dan Tin langsung melajukan mobilnya.

"Kita mau kemana Tin?" Tanya Can.

"Ke apartemenku," jawab Tin tenang.

"Mau apa kita ke apartemenmu?"

"Aku kesepian, tidak ada siapa-siapa di apartemenku. Kau bisa main game atau melakukan apapun yang kau mau, yang penting kau temani aku."

"Baiklah."

Mereka tiba di apartemen Tin yang luas dan mewah. Can kemari untuk yang kedua kalinya.
Dulu dia datang saat Tin sedang sakit, dan sekarang dia kembali.

"Duduklah, jika kau mau minum atau makan sesuatu kau bisa mencarinya di dapur, aku mau mandi dulu."

"Baiklah."

Tin masuk ke kamar mandi, dan terdengar percikan air di dalam. Tiba-tiba terbayang tubuh Tin tanpa busana yang terguyur oleh air. Can menelan ludahnya perlahan, lalu dengan cepat dia menggeleng dan menepuk wajahnya.

'Apa yang kau pikirkan Can, dasar bodoh.'

Tak lama Tin keluar dari kamar mandi dengan memakai kaus dan celana panjang. Can sempat berpikir Tin akan keluar dengan hanya menggunakan handuk seperti di film-film yang ia tonton, tapi ternyata tidak. Padahal Can sudah membayangkan seperti apa bentuk perut Tin. Apa hanya datar atau ada batangan coklat di sana.
Can terkikik sendiri saat membayangkannya, membuat Tin tersenyum kecil saat melihat wajah cute Can.

"Apa yang sedang kau pikirkan Can?"

"Ah tidak ada, aku hanya lapar."
Tidak mungkin kan dia mengatakan yang sebenarnya, Tuj bisa mengatainya mesum nanti.

"Baiklah tunggu sebentar, aku akan memesan makanan untukmu."

Can hanya mengangguk.
Tin duduk di samping Can, dan Can melihat rambut Tin masih basah.

"Tin rambutmu masih basah."

"Kalau begitu bantu aku mengeringkannya."

Can tidak protes, ia mengambil handuk kecil yang dipegang Tin, dan mengeringkan rambut Tin.
Jarak mereka begitu dekat, tapi Can tidak menyadarinya karena terlalu fokus mengeringkan rambut Tin.
Sampai Tin mengecup singkat bibirnya membuat Can terdiam.

"Kenapa?" Tanya Mean.

"Apa yang kau lakukan Mean?"

"Bibirmu manis, aku suka."

"Dasar kissing monster."

"Tapi kau juga menyukainya kan?"

Wajah Can seketika memerah, dan Tin tersenyum menang.
Tak lama makanan pesanan Tin tiba, dan Can sang food monster langsung memakan makanan di depannya, dan melupakan kejadian barusan.

~~
Guide sedang duduk di sofa rumahnya, dia terlihat sedang menunggu seseorang.

Tak lama orang yang di tunggu datang.

TinCan LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang