part 16

884 70 7
                                    

Tin datang kerumah Can, dan melihat Can bermain dengan Gucci di halaman rumahnya. Gucci berada di atas tubuh kecil Can sambil menjilati wajah Can membuat Can tertawa. Tin tersenyum. Hanya dengan melihat tawa Can, sudah membuat Tin bahagia. Tin menghampiri Can, membuat Can berhenti bermain dengan Gucci. Dan seperti biasa anjing lucu itu menghampiri Tin dan mengusap-ngusapkan badannya ke kaki Tin. Tin berjongkok dan mengelus Gucci dengan lembut.

"Dasar anak nakal, Tin datang kau jadi lupa lagi padaku."

"Pacarku yang manis sedang cemburu?"

"Tidak. Aku tidak cemburu. Tin, kau sudah makan?"

"Belum."

"Kalau begitu tunggu sebentar, aku akan siapkan makanan untukmu. Aku sudah berlatih beberapa hari ini, tapi hanya nasi goreng saja."

"Tidak masalah. Aku akan makan apapun yang kau siapkan untukku."

Can masuk ke dalam dan menuju dapur. Tin ikut masuk dan melihat Can sedang memasak. Dia melihat Can yang begitu serius memasak untuknya. Tak lama dua piring nasi goreng sudah ada di meja makan. Tin mencoba memakan nasi goreng buatan Can, dan membuat matanya berkaca-kaca.

"Tin, ada apa? Kenapa kau menangis. Apa nasi goreng buatanku tidak enak?"

"Bukan. Ini makanan terenak yang pernah ku makan. Aku hanya merasa sangat senang. Ini pertama kalinya ada seseorang yang membuat makanan khusus untukku. Ibuku bahkan tidak pernah memasak makanan untukku. Dia terlalu sibuk dengan dunianya sendiri."

"Jangan sedih Tin. Mulai sekarang aku akan belajar memasak lebih banyak lagi supaya aku bisa memasak makanan untukmu lagi."

"Terima kasih Can. Terima kasih banyak."

"Sama-sama."

~~
Tin dan Can sedang bersantai di sofa sambil menonton televisi. Can tidur di paha Tin, sementara Tin membelai rambutnya.

"Oh ya Can, phi Tul ingin mengenalkanmu pada phi Hin. Apa kau mau?"

"Tentu saja aku mau, kapan kita akan bertemu mereka?"

"Besok kita akan datang ke apartemen phi Hin."

"Baiklah. Oh ya Tin, kapan hari ulang tahunmu?"

"Masih satu bulan lagi, kenapa?"

"Aku ingin mempersiapkan hadiah untukmu Tin."

"Hadiah apa?"

"Rahasia."

Suara mesin mobil membuat Can bangun dan duduk. Dia tak mau sang ibu tahu, Can belum siao memberitahukan ibunya tentang hubungannya dengan Tin. Can khawatir sang ibu akan marah dan kecewa padanya, dan memisahkannya dari Tin.

"Oh ada Tin di sini?"

"Bibi baru pulang?"

"Iya, bibi ke atas dulu, bibi sangat lelah. Nanti makan malam bersama kami, bibi akan masakan makanan yang enak untukmu."

"Iya bibi."

Malamnya mereka makan malam bersama, di selingi obrolan ringan dan pertengkaran Can dan adiknya Ley. Hal sederhana yang tak pernah ada di kediaman Methanan.

~~
Besoknya, Can dan Tin datang ke apartemen Hin. Hin dan Tul menyambut mereka. Di atas meja sudah ada banyak makanan, dan tentu saja Can sangat senang mencium wangi makanan yang masih hangat itu.

"Ayo kita makan. Aku sudah siapkan banyak makanan untuk kalian."

"Terima kasih phi Hin," ucap Can.

Mereka mulai makan, dan tentu saja Can paling lahap.

"Makanan buatan phi sangat enak."

"Syukurlah jika kau menyukainya Can. Kau sangat manis, mengingatkanku pada adikku," ucap Hin.

TinCan LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang