Malam ini Alsa di bangunkan oleh hujan yang disertai petir.Ralat,tp tengah malam...
"iya,Alsa sangat takut dengan suara petir,apalagi saat ini tidak ada satupun orang dirumah selain dirinya"
Petir bergemuruh,hujan begitu lebat,satu satunya cara ialah menelepon Alva.
Iya Alva!Memang dialah satu satunya yang harus dimintai pertolongan.
Seiring waktu berjalan Alsa terus menelepon Alva namun Alva sangat sulit dihubungi,membuat Alsa begitu ketakutan.
Berulang kali Alsa menelepon Alva,dan tepat ke 11 kalinya Takdir memberi harapan kepadanya,iya!Alva mengangkat telepon Alsa
"hallo Alva kamu kenapa sulit dihubungi sih,aku takut,aku takut Alva,aku takut"
Berulang kali Alsa mengucapkan bahwa dirinya sangat ketakutan membuat Alva segera beranjak untuk mengambil jaket dan bergegas ke rumah bidadarinya..
"hallo Alva,kamu dengar aku bicara tidak?" ucap Alsa yang bertanya tanya
"iya"singkat padat dan jelas lalu Alva mematikan telepon dengan sepihak
Merasa diberi jawaban yang singkat membuat Alsa berpikir bahwa Alva tidak peduli dengan dirinya,hingga akhirnya Alsa putus asa dan tidak mengharapkan Alva untuk dateng ke rumahnya..
Alva pov
Dering telepon mengusik aktivitas nya yang sedang tidur,seketika ia beranjak untuk mengambilnya,namun sayang alva harus mengabaikan nya karna ia sangat ingin buang air kecil
"siapa ya tengah malam ada yang telepon,apa Alsa?ah gk mungkin kalo Alsa tengah malam yang menelepon" pikir Alva dan segera melihat layar handphone nya
Begitu kagetnya ketika ada 10 kali missed call yang masuk dari bidadarinya membuat dirinya bersalah karna harus mengabaikannya dari tadi..
Alva pun segera mengangkat nya dan terdengar suara Alsa yang ketakutan hingga hampir menangis
"hallo Alva kamu kenapa sulit dihubungi sih,aku takut,aku takut Alva,aku takut" deg bidadariku,gw pun segera mengambil jaket dan payung lalu bergegas untuk kerumah alsa
"hallo Alva,kamu dengar aku bicara tidak?" suara Alsa yang begitu takut
"iya"jawab gw langsung memutus telepon sepihak dan segera melajukan mobil ke rumah alsa
10 menit kemudian
Alva pun segera masuk ke dalam rumah Alsa tanpa mengetuknya,sebab ia tau bahwa Alsa tidak mungkin mendengar ketukan pintu karna hujan deras yang begitu lebat
Sepi,dengan pencahayaan yang remang-remang Alva berjalan menaiki tangga menuju ke kamar alsa
Terdengar suara isak tangis Alsa membuat Alva secepatnya memasuki kamar bidadarinya
Begitu sakitnya hati Alva ketika baru membuka pintu seketika menunjukkan Alsa yang sedang menangis sambil menekuk lututnya dilantai
"Sayang" ucap gw dan langsung menghampiri alsa
"Alva" ucap alsa dan langsung memeluk gw dengan kencang
"Alva aku takut hiks hiks kamu kenapa langsung mematikan telepon ku tadi?aku takut Alva" ucap nya sambil tersenggal²karna menangis
"maafin aku Alsa,aku minta maaf,sekarang jangan nangis lagi jangan takut ada aku disini udah ya aku sayang kamu" ucap gw sambil mencium tangan alsa
"Alva gk akan ninggalin Alsa kan?" tanyanya
"enggak sayang aku akan ttp disini menemanimu,sekarang bobo lagi ya" ucap gw
"gak mau,Alsa masih takut" ucapnya sambil mengeratkan pelukan nya ke dada gw
"bobo Alsa,aku janji gak akan kemana mana" ucap gw meyakinkan alsa
"janji?" Tanya nya sambil mendongakkan kepalanya
"iya bidadari ku" ucap gw dan langsung mengangkatnya ke kasur
"sekarang bobo yang nyenyak jgn takut lagi okay?" ucap gw
"Alva?" panggilnya
"knp?" tanya gw
"elus-elusin" jawabnya
"elus-elus?apa?" tanya gw yang belum mengerti apa maksud dari kata 'elus-elus'
'deg kenapa jantungku berdebar kencang ketika Alsa mengucapkan hal yang ambigu seperti ini,oh ayolah Alva buang pikirin itu jauh jauh'
Hayo apa hayooo🤔
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilot And Doctor
RomanceKisah cinta yang memberikan rasa bahagia,hingga maut memisahkan... Seorang Alvaro Habibi yang mampu menaklukkan hati seorang dokter,yang begitu anggun dan mengemaskan.. Gadis polos yang cantik nan baik hati membuat ia enggan melepaskan bidadari ny...