Fitnah

3.6K 117 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Kecewa itu pasti, dendam itu mungkin. Tetapi balas dendam tidak menyelesaikan semuanya. Lebih baik diam, ikhlas dan maafkan.

***

"Mas, aku nanti pulang agak malam ya?" izin Sisil sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

"Loh kenapa? Biasanya kamu siang pulang?" tanya Yusuf juga sambil mempersiapkan kitab-kitab yang akan di bawa ke pesantren.

"Nanti sore ada seminar sama dokter lulusan California. Terus nanti setelah isya aku ada jadwal operasi." jawab Sisil dengan senyum yang mengembang

"Mau diantar jemput gak?" tawar Yusuf

"Gak usah Mas aku nanti berangkat dan pulang sendiri." tolak Sisil dengan nada yang lembut

"Iya deh."

Mereka sama-sama keluar rumah menuju garasi mobil. Sebelum masuk mobil, Sisil mencium punggung tangan suaminya itu. Dan satu kecupan mendarat di keningnya. Sisil tersenyum menatap suaminya. Ketika Yusuf akan masuk mobil Sisil mencium pipi suaminya. Mereka berdua terkekeh bersama.

Mobil Yusuf keluar gerbang lebih dulu. Diikuti mobil yang di kendarai Sisil. Jarak rumah dari rumah sakit juga tidak terlalu jauh hanya 20 menit saja. Memang rumah Yusuf sangat stretegis sekali. Jarak rumah dan pesantren hanya 15 menit.

Sisil megendarai mobil dengan sangat tenang. Sebab hari ini tidak ada jadwal praktik. Jalanan hari ini ramai lancar. Namun ketika di perempatan jalan menuju rumah sakit ada kemacetan akibat terjadi kecelakaan.

Sesampainya di rumah sakit, Sisil memarkirkan mobilnya seperti biasa. Berjalan memuju ke ruangan kerjanya. Sisil menyusuri koridor rumah sakit dan tak sesekali menyapa pekerja rumah sakit.

"Sil!" panggil seseorang

Sisil menghentikan langkahnya mencari arah suara yang memanggilnya. Mata Sisil tertuju pada seorang wanita berjas putih juga seperti dirinya. Ya sahabat yang tak lama ini dia kenal, Nadya.

"Iya Nad. Ada apa?" tanya Sisil

"Selamat ya atas pernikahanmu dengan Ustadz muda itu!" ucap Nadya sambil mengulurkan tangannya.

"Makasih ya." jawab Sisil sambil membalas uluran tangan Nadya

"Tapi maaf aku gak bisa datang kemarin aku ada di luar kota jenguk saudaraku."

"Iya gak papa kok. Ya sudah aku mau ke ruangan ya." jawab Sisil dengan senyuman.

Sisil kembali menyusuri koridor rumah sakit. Tiba-tiba ponselnya berdering. Ternyata ada pesan dari suaminya.

Sisil berjalan sambil memainkan ponselnya. Tak sengaja tiba-tiba ada orang yang menabraknya.

"Aduh!" ucap Sisil sambil memegang pundaknya.

"Ehh... Maaf-maaf aku gak sengaja" ucap lelaki bersuara bariton

Sisil mengangkat kepalanya. Dia sangat asing dengan wajah orang yang menabraknya. Sebelumnya Sisil tidak pernah melihat orang ini. Tampilannya juga dokter, memakai jas putih juga.

Bring Me To Jannah✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang