Ola love one

13.1K 921 30
                                    

"Ini apa, Ola!!" Suara tegas dan keras membuat tubuh Ola terkejut seketika. Oh tuhan selamat kan Ola, bidiknya dalam hati.

"Iya, Pi Ola salah." Cicitnya ketakutan.

Pria yang dipanggil Pi itu meraup wajahnya kasar menghadapi tingkah laku putri satu-satunya ini. "Memang salah!!" Balas Raffi keras.

"10 Milyar, Ola!! Pappi bisa menggaji seratus karyawan, dan kamu hanya menggunakannya untuk berbelanja yang tidak perlu!!" Suara Raffi kembali mengeras. Sungguh ia sangat marah kali ini kepada Ola.

"Maafin, Ola Pi." Kata Ola lagi. Yah mungkin kali ini Ola sangat keterlaluan dalam menggunakan kartu kredit Pappinya. Tapi bagaimana lagi, teman dan lingkungannya menuntutnya semua itu.

"Jual semua barang itu, atau Pappi bakar sekalian!!"

Ola mendongak menatap Pappinya protes. "Pappi!!"

"Apa?!!" Sahut Raffi tajam.

Ola kembali menunduk, bingung dan tak rela jika semua barangnya harus dijual. "Ola janji akan membayar uang Pappi, tapi please jangan buang koleksi tas dan sepatu Ola."

Ola berkata pelan sekali, membuat Raffi gemas ingin menjitak kepala putrinya ini. Bagaimana tidak gemas, jika tadi pagi sekertarisnya tiba-tiba memberikan tagihan kartu kredit dengan jumlah yang fantastis. 10 Milyar? Hanya untuk membeli tas dan sepatu, apakah putrinya itu sudah gila.

Raffi menghela nafas panjang, lalu bersedekap menatap Ola yang menunduk ketakutan padanya. "Sekarang Pappi tanya, kamu mau membayarnya dengan apa?"

Mendengar itu Ola langsung menatap Pappinya dengan semangat. "Ola akan kerja."

Alis Raffi naik sebelah tanda tak yakin. "Kerja apa?"

Ola diam, dahinya mengerut tanda memikirkan sesuatu. "Mungkin Ola akan membuat dress lalu Ola jual." Jawabnya, sekali lagi membuat Raffi tak yakin.

"Kalau gak laku?" Tantang Raffi, membuat Ola menggerutu tak karuan.

"Ya didoain laku dong Pappi."

Raffi mengangguk, lalu berdiri menghadap putrinya. "Tiga bulan. Kalau uang itu tidak kembali, Pappi akan menjodohkan kamu."

"Apa??!!" Ola terkejut bukan main mendengarnya.

"Iya, Pappi akan menjadohkan kamu dengan Rajata.

"Pappi!!"

****

Satu Minggu kemudian

"Gue bingung." Kata Ola pada Nura sahabat sekaligus sepupu iparnya.

"Kenapa?" Kata Nura menyeruput Starbucks green teanya.

Ola mengusap wajahnya kasar, sebelum menjawab. "Gue rasanya pingin mati aja. Utang gue banyak banget ya Tuhan. Dan Pappi gue dengan teganya ngancem mau jodohin gue dengan Rajata."

Nura langsung tersedak minumannya sendiri karena terkejut. "Rajata Abiseka Sutoyo?"

Ola memutar matanya malas, dan mengangguk. "Sebel gak Lo?"

Nura diam, lalu menggeleng. "Gue kalau jadi Lo gak akan sebel. Secara Rajata ini kaya, ganteng dan pastinya suamiable kayak suaminya Sandra Dewi." Jelas Nura membuat Ola ingin muntah mendengarnya.

"Tapi gue gak suka dengan dia, Nura. Gue benci dia."

Nura menghela nafas, "Terus mau Lo, gimana?"

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang