Ola Love Six

6.4K 909 68
                                    

Bagi Ola, bekerja itu sangat melelahkan ditambah ia tak mendapatkan gaji apapun setelah banting tulang setiap hari. Tidak banting tulang juga sih, hanya mengetik di depan Rajata dan menemani pria itu meeting di manapun pria itu berada. Yah seperti kerbau dicucuk hidungnya lah kata pepatah tapi Ola tetap lebih elegan dari pada seekor kerbau kan? Dan seperti saat ini, Ola dibuat sebal bukan main oleh pria yang usianya akan mencapai 34 tahun itu.

"Aku ngantuk, dan kamu nyebelin!" Gerutu Ola kesekian kalinya pada pria yang sejak tadi diam menyetir disampingnya.

Pagi ini Rajata menelponnya dan menyuruhnya bersiap-siap untuk menemaninya berkuda sekaligus meeting dengan investor yang mengajak mereka berkuda di hari Minggu, ingat HARI MINGGU!! Bagaimana Ola tidak dibuat sebal dengan pria ini. Ketika ia ingin tidur saja di rumahnya, yang ada pria itu menyeretnya dari tempat tidur.

Dan Rajata hanya tersenyum saja mendengar segala gerutuannya Ola. Sejak kemarin tanpa sadar Ola memanggilnya dengan sebutan kamu, bukan Lo lagi yang begitu Rajata benci ketika Ola memanggilnya seperti itu. Dan hal itu sebuah kemajuan menurut Rajata.

"Gak usah senyum-senyum, tambah tua keliatannya." Sebal Ola lagi, dengan kasar ia memakai kacamatanya ketika Rajata memarkirkan mobilnya di basement kantornya. Ola keluar terlebih dahulu meninggalkan Rajata begitu saja. Langkahnya berjalan menuju lift yang akan membawanya ke rooftop kantor milik Rajata.

Dan ketika pintu itu di dorong Ola, sebuah helikopter sudah menunggu mereka berdua. Terlihat Cakra yang berdiri menggunakan polo hitam tersenyum padanya. Ola mendengus, tanpa menyapa Cakra ia menaiki helikopter milik Rajata ini. Yah milik keluarga Rajata tepatnya, karena dia putra mahkotanya selain adiknya jadi pesawat kecil ini bisa dikatakan milik Rajata. Jangan tanyakan seberapa kaya Rajata, karena utang Ola pada Pappinya saja sudah dibayar oleh pria yang duduk disampingnya ini.

"Selamat pagi Pak, siap untuk penerbangan kali ini?" Tanya pilot ketika Rajata baru saja duduk disamping Ola.

"Sudah, apakah cuacanya bagus?" Tanya Rajata. Ia memasang sabuk pengamannya, lalu membantu Ola untuk memasangkan juga. Ola memutar matanya malas, ia biarkan saja Rajata karena ia sedang kesal dengan pria itu.

"Oke, sudah selesai. Tidurlah, mungkin butuh waktu satu jam. Untuk sampai disana." Ucap Rajata setelah memasangkan sabuk untuk Ola dengan baik. Tanpa menjawab Ola, menyadarkan kepalanya ke sandaran pesawat dan ia ingin tidur sesuai perintah Rajata.

"Cuaca cukup cerah hari ini, pak." Kata pilot lalu memberikan instruksi pada beberapa orang yang mengintruksikan haluan di luar.

"Kami sarankan anda tetap memasang sabuk pengaman sepanjang penerbangan." Kata pilot itu lagi. Dan suara bising baling-baling itu semakin terdengar ketika helikopter mulai naik dan akhirnya meninggalkan landasan.

Rajata melihat Ola yang sudah hilang ditelan mimpi, terlihat wajah cantik itu dengan bibir yang sedikit terbuka dengan nafasnya yang teratur. Rajata tersenyum kembali, ia menarik kepala Ola untuk bersandar padanya dan hal itu tak luput dari perhatian Cakra yang sejak tadi berdiam canggung di depan bosnya.

"Dia lucu kan, Cak?" Tanya Rajata pada Cakra yang tergagap mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Rajata.

"Hehehe, iya pak." Balas Cakra sekenanya.

"Dan menyebalkan." Tambah Rajata, lalu ia mengikuti Ola menutup mata untuk masuk kedalam mimpi.

Satu jam seperti perkiraan Rajata, mereka sampai di sebuah villa milik Rajata yang terletak di Lembang. Villa itu cukup besar lebih besar dari pada milik keluarga Ola. Ola dulu sering ke tempat ini, karena letak villanya dan milik Rajata bersebelahan. Apalagi keluarga Rajata memiliki tempat pacu kuda yang sering digunakan oleh keluarga Ola.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang