Ola Love Two

6.9K 925 23
                                    

"WHAT??!!!" Kata Ola tak percaya.

Rajata mengedikkan bahunya, dengan tangan mengulurkan dasi pada Ola.

"Pakaikan, bisa kan?" Kata Rajata seolah apa yang ia minta hal yang sederhana.

Sedangkan Ola yang mendengar itu mendelik seketika. "Rajata!!" Hardiknya keras.

"Tidak bisa? Oke kamu bisa keluar dari ruangan saya." Tegas dan membuat Ola dongkol setengah mati.

Dengan hentakan kakinya yang berbalut Stiletto merahnya Ola bergerak maju dan merampas dasi itu dengan kasar. Ck, Ola merasa ingin menendang lelaki tinggi ini. Memangnya ia siapa disuruh memasangkan dasi si brengsek ini.

Ola mendongak menatap Rajata yang menatap padanya. "Jangan merasa menang dulu Rajata, Lo gak tau siapa gue sekarang." Ketus Ola dengan melingkarkan dasi hitam itu di leher Rajata.

Rajata kembali menggeleng pelan, lalu ia bergerak mendekati Ola menghirup harum vanila dari rambut wanita yang lebih pendek darinya itu.

"Vanila." Gumamnya pelan. Ola yang mendengar itu mendongak.

"Apa?" Dan sentuhan tiba-tiba itu tak terelakkan, sentuhan bibir Rajata dan kening Ola. Membuat Ola syok luar biasa.

"Rajata!!!" Bentak Ola keras.

"Ups, sorry gak sengaja." Kata Rajata setelah Ola mendorongnya dengan keras.

Jantung Ola berdetak dengan cepat, sungguh ia sangat terkejut sekaligus bingung dengan kejadian tak sengaja itu. "Kamu!!" Tuding Ola. "Sengaja Ya!!"

Rajata menggaruk alisnya, "Gak sengaja, La."  Kata Rajata tanpa rasa bersalah.

Ola mendengus, dan menggosok kening bekas ciuman singkat Rajata seolah jijik. "Ck, gak sengaja tapi nempel." Decak Ola sebal.

"Saya gak semenjijikan itu La." Kata Rajata lagi, seolah tersinggung dengan apa yang dilakukan wanita di depannya itu.

"Ck, sini gue bikin sendiri aja ntar Lo rapiin." Kata Ola kembali mengambil dasi dari leher Rajata dan menyimpulnya sendiri. Setelah jadi, Ola memberikan kepada Rajata yang diam saja memperhatikannya.

"Pasangin." Kata Rajata.

"Gak'ah, ntar gue Lo cium lagi." Kata Ola enggan namun melihat tatapan Rajata yang mengeras, membuat Ola menghela nafas panjang.

"Tapi awas kalau kecium lagi." Peringat Ola. Dan Rajata mengangguk.

"Ya udah Lo nunduk sini, gue pasangin." Kata Ola pada Rajata. Tanpa bantahan Rajata menuruti Ola, ia menunduk hingga kepala mereka sejajar. Harum nafas mint Rajata membuat Ola menatap mata hitamnya.

"Kamu bau mint." Bisik Ola dan hal itu terdengar Rajata. Senyum tipis pria itu mengukir membuatnya semakin tampan. Dan jantung Ola sudah berdetak tak karuan. Ah gantengnya, batinnya.

"Dan kamu, vanila." Balas Rajata tak kalah pelan.

"HMM!! Selamat Pagi Rajata Sutoyo." Deheman dan suara penuh tekanan membuat Ola tersentak dan kembali mendorong Rajata kasar. Rajata mundur kebelakang, dan mata hitamnya menemukan sahabatnya berdiri menatapnya tajam.

Sedangkan Ola, ia meruntuk pelan pada dirinya sendiri dengan apa yang barusan terjadi. Ia melihat Rajata sebelum berbalik mendapati Angga sepupu tertuanya berdiri menjulang dengan tangan bersedekap.

"Aurora Soeteja, what are you doing??!!" Suara Angga terdengar dingin padanya. Angga cucu tertua di keluarga Soeteja, dan Ola cucu perempuan satu-satunya di keluarga Soeteja. Jadi bisa dibayangkan bagaimana protektifnya para pria Soeteja terhadap Ola.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang