~9~

152 38 3
                                    

Kemudian tatapannya terpaku kearah seorang gadis yang tengah duduk termenung di bangku paling pojok.

Aku datang menjemputmu, Kana...

"Oke, Rey kau duduk disamping Kana ya" ucap Bu Wita seraya menunjuk bangku kosong disamping Kana.

"Iya bu, terima kasih" Rey melangkah menuju ketempat duduknya. Pada saat berjalan banyak anak-anak yang menatapnya sinis (mungkin karena tidak suka), tatapan kasihan dan sedih (mungkin karena dia duduknya sama Kana),dan berbagai ekspresi lain.

Rey duduk ditempatnya. "Baik anak-anak lanjutkan tugas kalian yang tadi, Rey kamu lihat soal punya temanmu yang lain ya" Bu Wita menoleh kearah Rey saat dikalimat terakhir.

"Baik bu"

Anak-anak kemudian melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda tadi, meskipun tidak semua anak termasuk Mela dan Tio.

"Hai" ucap Rey kepada manusia serasa hantu disebelahnya.

"Huh" Rey mendengus kesal.

"Hei, Kana, Hei !"

"Eh ayam jantan bertelor lima" Ucap Kana latah.

"Bffftt... mana ada ayam jantan punya telor ?" rey mencoba menahan tawanya.

"Aisshhh..apa?! siapa kam- tunggu, kamu kan ?" Kana berfikir keras.

"Anak nasi goreng !!" Ucap Kana cukup keras hingga membuat banyak pasang mata melihatnya.

Bu Wita berdehem keras dengan sorot mata tajam tertuju kearah Kana.

"Ma maaf bu" Kana menundukkan kepalanya.

"Baik kalian lanjutkan tugas kalian, dan ibu harap tidak ada lagi yang berisik" dikalimat terakhirnya ditekankan.

"Bfft..." Rey menahan tawanya yang hendak meledak, tapi kemudian diam setelah mendapat tatapan tajam dari Kana.

Waktu istirahat tiba. Anak-anak berhamburan keluar kelas menuju kekantin.

"Kan" panggil Rey.

"Hmm ?" Kana masih setia membaca buku novelnya.

"Kekantin yuk !"

"Males"

Rey menghela nafasnya "Kamu masih marah ?"

"Aku emang ga marah"

"Lah, terus napa masih diem ?"

"Dari tadi kan aku ngomong"

"Eh iya ya"

Dasar bego

"Ehem"

Kana menoleh kearah Rey. "Apa ?"

"Gaapa, jadi gimana ?"

"Gimana apanya ?"

"Huh, ya kekantin lah"

"Yaudah berangkat sendiri aja"

"Aishh gimana sih, kan aku murid baru, masa tau kantin itu dimana ?"

"Lantai bawah, sebelahnya lapangan"

"Tetep aku masih kaga tau" Rey mengambil tangan Kana dan menarik-nariknya seperti seorang anak kecil yang tengah merengek karena tidak dibelikan permen oleh ibunya.

"Ganggu aja, pergi sana !" usir Kana sambil melepaskan tangannya dari Rey.

"Nanti kalo nyasar gimana ? terus kalo aku gak sengaja masuk toilet cewek gimana ? kamu mau tanggung jawab ?"

The Land Of The Elves [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang