~4~

244 103 31
                                    

"Kita harus segera pergi" ucapnya sambil menarik tanganku.

"Ehhh.... Mau kemana kita"

Rey menggeser salah satu buku dan.....

Kreekkk....

"Pintu rahasia" gumamku pelan.

"Ayo masuk !!" rey menarik tanganku dan kami pun masuk kedalam.

Rey berlari sehingga membuatku ikut lari juga karena tanganku dipegangnya.

Aku menoleh sekilas ke belakang dan kulihat pintu itu tertutup sendiri.

Hebat. Ucapku dalam hati.

--Author pov--

Sementara Kana dan Rey berlari menyusuri lorong dari pintu rahasia itu.

Di sisi lain...

Brakkk ....

"Bagus pintunya terbuka, ayo kalian masuk" ucap seseorang yang memimpin pasukan.

Semua pasukan yang dibawa nya pun masuk satu per satu.

Mereka mencari sseseorang.

"Cari di semua tempat !!!" perintah orang yang memimpin.

"Baik !!!" ucap mereka serempak.

"Tuan !!, sepertinya mereka berada di dalam ruangan ini" ucap salah seorang pasukan.

Pemimpin pasukan itu mencoba membuka pintu, tapi tidak bisa.

"Sepertinya kau benar".

"Dobrak pintu ini"

'Dog..' percob pertama untuk mendobrak.

'Dog...' percob kedua.

'Dog...' percob ke tiga.

'Brak...' percob ke empat berhasil.

Pemimpin pasukan tadi masuk terlebih dahulu.

"Perpustakaan" gumamnya.

Dia melihat sebuah buku yang terbuka tergeletak di meja.

"I-ini kan buku..." ucapnya tidak percaya.

Kemudian dia membaca halaman buku itu tanpa menyentuhnya.
.
.
.
.
.
Apakah pangeran menemukan manusia yang diramalkan itu ya ? Tanyanya dalam hati.

"Tuan !!!" ucap seorang prajurit membuyarkan lamunannya.

"Eh iya, ada apa ?"

"Lapor !, kami sudah mencari kesegala penjuru tempat ini tapi, kami tidak bisa menemukan pangeran"

"Baiklah, sudah tidak apa-apa"

"Setengah pasukan ikut aku kembali ke istana, setengahnya lagi tetap cari pangeran. Mungkin dia masih disekitar sini"

"Aku punya kabar bagus untuk disampaikan ke raja" ucapnya.

"Baik !!!"

Disisi lainnya...

--Kana pov--

"Kita sebenarnya mau kemana sih ?"

Aku berjalan didalam sebuah lorong yang gelap untung saja Rey menggunakan sihirnya dan kemudian cahaya terang menyelimuti tangannya sehingga membuat lorong yang tadinya gelap menjadi sedikit terang.

"Hei !, Rey !"

"Iya ?"

"Kita mau kemana ?"

The Land Of The Elves [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang