~16~

128 11 3
                                    

"Waw baiklah. Ayo!" ucap Kana Semangat.

                                 🌜🌝🌛

Akhirnya kami tiba di tanah lapang.

Fote yang merekomendasikan tempat ini untuk menjadi tempat latihan Kak Kana.

"Kakak siap ?" tanyaku.

"Siap dong ! Cepat beritahu aku apa mantranya" ucap Kak Kana semangat.

"Baiklah, ini mantra untuk pencahayaan. Maksudnya, jika kakak sedang dalam kegelapan kakak tinggal mengucapkan mantra ini dan dalam sekejap salah satu tangan kakak akan bersinar terang sebagai pemandu jalan kakak"

"Emmm baiklah. Apa mantranya ?"

"Kakak ulangi ucapanku ini 'to stokadi exafanizetai"

"Hah, apa ? Ulangi-ulangi"

"to stokadi exafanizetai"

"Dieja aja" pintanya.

Aku menghela nafas "Baiklah"

"to"

"to" ulang Kak Kana.

"Sto-kadi"

"stokadi"

"Exa-fani-zetai"

"Exafanizetai"

"to stokadi exafanizetai"

"To toskadi efazanizetai" ucapnya.

"Bukan gitu kak"

"to sto-kadi exa-fani-zetai" ucapku penuh penekanan berharap Kak Kana bisa melafalkannya dengan baik dan benar.

"to stokadi exafanizetai" Ulang Kak Kana pada akhirnya.

"Nah gitu"

"Kok gak ada yang berubah pada tanganku ?"

"Ya iyalah, kakak kan hanya mengucapkan tanpa niat didalamnya. Saat kakak membaca mantra itu kakak juga harus memiliki niat agar tangan kakak bisa bercahaya. Lihat tanganku! Tidak terjadi apa-apa kan ? Itu karena aku tidak berniat untuk mewujudkan mantra itu, niatku hanya ingin mengajari kak Kana apa bacaan mantranya saja" jelas ku.

"Oh gitu, yaudah aku coba sekali lagi"

"Kakak juga harus fokus agar niat kakak dapat tercapai"

"Iya"

"to stokadi exafanizetai" sesaat setelah kakak membaca mantra itu, tangannya mulai bereaksi. Sebuah cahaya redup bersinar ditangan kakak sebelah kanan, semakin lama semakin lama, cahaya redup itu tergantikan oleh cahaya terang.

"Lihat Felix! Aku bisa ! Fote! Lihatlah!" ucapnya berbangga diri.

"Wah, hebat kak!" kagum Fote.

Sebenarnya aku juga sangat kagum akan keberhasilan kakak yang hanya sekali percobaan saja sudah bisa menguasai mantra itu, ya walaupun sempat terhambat saat pengejaannya. Tapi jika mengingat kalau Kak Kana adalah seorang manusia yang jelas kekuatannya pasti melebihi elf sepertiku.

Itu mungkin saja.

"Bagus! Ayo kita coba mantra lainnya!" Ucapku.

"Okeh"

The Land Of The Elves [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang