7 | Penilaian Akhir Tahun.

295 18 0
                                    

•Senin, 07 April•
•SMPN 24 Bekasi, pukul 10:40•
•Hafidzuan's POV•

"Assalamu'alaikum," seruku dan Raffi. Ketika melihat Adik-adik kelasku sedang berkumpul di gerbang masuk.

"Wa'alaikumussalam,"

"Dek, kok belum masuk? Bentar lagi belnya bunyi loh," tanya Raffi.

"Eh iya, ya?" Basidh melihat jam yang terpampang tepat di atas dinding masuk ke sekolah.

"Ya udah, ayo masuk sama-sama!" ajak Raffi.

"Ayo!" Kami pun masuk ke dalam kelas bersama-sama.

Aku dan Raffi berpisah, karena aku ujian di kelas 8A dan Raffi di kelas 8B. Kalau sedang ujian begini, sekelas akan dibagi menjadi dua. 4 kelas (4 kelas 8 dan 4 kelas 7) yaitu 7A-8A, 7B-8B, 7C-8C, dan 7D-8D ujian di ruang kelas 8. Sisanya akan ujian di ruang kelas 7.

•Kelas 8A•

"Assalamu'alaikum," seruku. ketika memasuki ruang kelas.

"Wa'alaikumsalam," jawab para penghuni kelas.

Aku pun menuju tempat dudukku. Tempat duduk murid telah diatur sesuai absen dan ditempel pada jendela kelas. Jadi, absen nomor 1 kelas 8 akan duduk dengan absen nomor 1 kelas 7, begitupun seterusnya.

'Deg!'

"Hannafisa?" Aku membatin, terkejut dengan apa yang kulihat saat ini.

"Eum, Dek!" panggilku pada seorang siswi berkhimar yang kini tengah duduk di samping bangku tempatku duduk.

Siswi itu pun menoleh, "Kenapa, Kak?"

"Bukannya cuma Kakak ya, yang duduk di sini? Adek harusnya di kelas 8B, 'kan?" tanyaku. Biasanya saat sedang ujian, aku akan duduk seorang diri.

"Oh, itu. Ada murid baru di kelas kami. Makanya aku jadi duduk di sini," jawab siswi beriris mata merah kecokelatan tersebut.

"O--oh, gitu." Aku segera menaruh tasnya di bangku. Lalu mengambil buku pelajaran yang hari ini menjadi mata pelajaran untuk PAT.

"Astaghfirullah.." Aku tak bisa konsentrasi saat ini.

Bagaimana tidak? Kali ini aku duduk bersebelahan dengan Hannafisa ... adik kelas sekaligus akhwat yang aku kagumi sejak beberapa waktu yang lalu.

Aku menggeser bangkuku lagi, berusaha menjaga jarak dari Hanna. Tapi tetap saja, detak jantungku masih berdetak dengan cepat.

"Aduh," Aku mendengar Hannafisa mengaduh pelan.

"Kenapa?" tanyaku.

"I--itu, Kak." jawab Hannafisa seraya menunjuk ke arah.. kakiku?

Aku mengernyit, lalu melihat ke bawah sepatuku. Kulihat, ada sebuah pensil yang terinjak olehku. Pantas saja, sejak tadi aku merasa seperti sedang menginjak sesuatu.

Aku pun menunduk, mencoba mengambil pensil tersebut.
"Nih." ujarku seraya menyodorkan pensil yang kuinjak tadi.

"Syukran, Kak." ujar Hanna, lalu mengambil pensil tersebut.

Aku mengangguk. "Na'am, afwan."

"Kring.. Kringg!"

Bel masuk pun berbunyi. Jika sedang PAT seperti ini, kami akan masuk pukul 11:05 untuk ujian mata pelajaran pertama. Lalu pada pukul 11:50 adalah waktunya istirahat dan Shalat Zhuhur berjama'ah. Setelah itu, pada pukul 12:30 kami masuk lagi untuk ujian mata pelajaran kedua, lalu setelah selesai kami pun langsung pulang.

[SFRS1] HAFIDZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang