10 | Kegelisahan.

279 16 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Seorang gadis yang mengisi waktu dengan berkawan bersama Al-Qur'an, bukankah dia seorang perempuan mulia yang pantas dipilih sebagai pendamping?"
-HAFIDZ-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Jum'at, 19 April•
•SMPN 24 Bekasi, pukul 11:41•
•Hafidzuan's POV•

"Fidz, sekolah kita 'Kartinian'-nya kapan ya? Kita harus masuk juga, gitu?"

Aku menoleh ke arah Raffi. Kami sedang berjalan menelusuri koridor sekolah dan akan menuju Masjid guna menunaikan ibadah Shalat Jum'at.

"Kurang tau, deh. Soalnya tanggal 21 ada di Hari Minggu, jadi mungkin besok diadainnya." jawabku.

"Tahun lalu kita 'kan nggak hadir di acaranya, tuh. Nah, yang sekarang kamu mau hadir nggak?"

"Hadir aja, deh. Ada Ilham juga. Lagian, masa anak guru bolos mulu di acara sekolah."

Raffi mengangguk setuju. "Oke. Kalo gitu aku juga hadir."

"Tahun lalu, yang cowok pake baju batik. Dan kayaknya tahun sekarang juga gitu. Kamu mau tetep pake peci?"

Aku mengangguk pelan, merasa agak ragu. "Eum.. pake aja, deh."

Kudengar, Raffi terkekeh. "Udah jadi ciri khasnya seorang Hafidzuan ya, selalu pake peci, kapanpun dan di manapun!"

Aku ikut terkekeh. "Suka aja, soalnya nyaman."

"Fidz!" Aku menoleh ke sumber suara.

"Bentar ya, Fi." Aku menghampiri Ummi yang sedang berdiri di ambang pintu ruang guru.

"Kenapa, Mi?" tanyaku, setelah aku menyalimi punggung tangannya.

"Kamu 'kan bawa motor, nanti habis Shalat Jum'at, pulang ke rumah dulu ya!"

Aku mengernyit. "Loh, emang kenapa, Mi?"

"Buku pasal-pasalnya Ilham ketinggalan, baru inget pas udah sampe sekolah. Dia 'kan pake sepeda, kalo pulang dulu nanti bisa telat ke sekolah laginya. Gak apa-apa?"

Aku mengangguk. "Iya, gak apa-apa kok,"

"Dan kayaknya, Ummi baru bisa pulang jam setengah dua siang nanti. Soalnya mau ikut rapat dulu,"

"Oh, ya udah. Gak apa-apa,"

"Udah sih, gitu aja. Sana, ke Masjid! Kasian tuh Raffi nungguin dari tadi,"

"Iya, Mi. Assalamu'alaikum." Aku menyalimi punggung tangan Ummi.

"Iya, wa'alaikumussalam."

Aku menghampiri Raffi lagi. Kami berdua pun keluar sekolah melalui gerbang depan, karena jaraknya lebih dekat ke arah Masjid. Sebenarnya bisa saja melalui jalan yang berada di dekat UKS, tapi gerbang untuk ke Masjid-nya masih ditutup.

•Pukul 12:34•

"Loh, Fidz, kamu mau pulang?" Raffi bertanya ketika aku ikut berjalan ke arah parkiran.

[SFRS1] HAFIDZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang