22 | Harapan.

184 18 0
                                    

-Author ngetiknya dini hari. Jadi mohon maaf kalo ada yang aneh atau kurang bagus.
-#jangan_lupa_vote!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Harapku, kita …
Bertemu karena Allah,
Dan dapat mencintai karena Allah.
Namun bila Dia tak berkehendak,
Maka kuharap kita berpisah karena Allah.”
•Hayyan Muhammad Khallaf•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Masih di hari yang sama.

"Eh, Fidz! Diem-diem bae!"

"Raffi!" Hafidzuan mengusap lengannya yang tadi dipukul oleh sang sahabat.

"Lagi ngelamunin Hannafisa, ya?" Kedua alis Raffi naik-turun, meledek tentunya.

Hafidzuan yang melihatnya segera mengalihkan pandangan. "Astaghfirullah …."

"Tuh 'kan, bener!" Raffi tertawa melihat ekspresi kesal yang sahabatnya itu tunjukkan. "Liat yang lomba poster, yuk! Daripada ngegalau mulu, mikirin akhwat yang bukan mahram!"

Hafidzuan tersenyum geli. "Tumben bener!"

"Wo-iya dong! Yok, lahh!"

"Iya, iya!"

Akhirnya, mereka yang tadinya sedang duduk di tempat duduk--yang terbuat dari semen--itu pun kini menaiki anak tangga dan menuju salah satu ruang kelas, guna menyaksikan lomba poster yang sedang berlangsung.

"Kamu lombanya jam berapa, Fi?"

"Jam empat kalo gak salah mah."

"Wah, barengan dong, sama lombaku. Tapi kayaknya masih sempet sih, kalo mau ngeliat kamu lomba. Soalnya 'kan, lomba azan cuma sebentar."

"Tapi aku yang jadinya gak bisa ngeliat kamu lomba."

Hafidzuan terkekeh. "Bisa didenger aja, kok."

"Oh iya, ya …."

"Oi Fidz, Fi, sini-sini!"

Melihat Ahsan dan Zakki yang kini tengah melambai-lambaikan tangan mereka di depan salah satu ruang kelas, keduanya pun menghampiri dua sejoli itu.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Lombanya udah dimulai, ya?" tanya Raffi.

"Udah dari tadi, malah. Tuh, si Kiky, Genta, Wildan, Gema, sama Rama udah sibuk ngegambar." Ahsan melirik ke dalam kelas.

Raffi dan Hafidzuan melirik ke arah yang sama. "Wah, iya, ya …."

Kemudian, keduanya dikagetkan oleh teriakan Ahsan dan Zakki yang bermaksud menyemangati. "Yo, Kiky! Yo, Genta! Yo, Wildan! Yo, Gema! Yo, Rama! Se-ma-ngat cuyyyy!"

Raffi lantas mendelik sembari geleng-geleng kepala mendengarnya, sedangkan Hafidzuan kini menunduk--menahan malu sebab mereka telah menjadi pusat perhatian.

"Assalamu'alaikum Abang-Abang!" Itu suara Ilham.

"Wa'alaikumussalam Adek Ilham!"

"Ngapain sih Il, nyamperin mulu? Gak punya temen, ya?" Pertanyaan yang Zakki lontarkan membuat Ilham mengerucutkan bibir.

"Sembarangan! Punya, lah! Cuma bosen aja. Enakan sama kalian. Karena ada Bang Hafidz juga."

Ahsan dan Zakki pun bertatapan. "Dasar, ya, abang sama adek samanya aja. Sama-sama nolep!"

[SFRS1] HAFIDZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang