Selamat pagiii~~~
Mari menyapa dulu sebelum membaca~Hanbyul mendesis kala Namjoon mencabut jarum suntik dari lengannya kirinya. Pria itu kemudian menempelkan kasa steril untuk menutup bekas suntikannya di lengan Hanbyul yang terlihat mengurus. Bekas lukanya dulu juga sudah menghilang.
Melihat bagaimana keadaan Hanbyul sekarang, sepertinya Namjoon harus menyarankan istirahat penuh untuk beberapa hari kedepan. Wajah pucat, kantung mata yang menghitam, dan detak jantung yang tidak stabil, benar-benar menggambarkan kondisi Hanbyul saat ini.
"Kau benar-benar membutuhkan istirahat, Nona Kim," pria itu memberikan segelas air pada Hanbyul, "Aku tidak yakin jika kau bisa menjaga Jungkook saat ini. Bagaimana dengan istirahat sebentar? Kau mau aku menyiapkan ranjang lain di kamar Jungkook?"
"Kurasa tidak perlu, oppa." Hanbyul memutar-mutar lengannya yang sedikit ngilu. "Aku hanya membutuhkan vitamin darimu saja," ujarnya sebelum meneguk air yang diberikan Namjoon.
"Baiklah, tapi kau tetap tidak boleh kelelahan, oke?"
Hanbyul mengangguk, kemudian mengembalikan gelas pada Namjoon. Mengiyakan ucapan Namjoon adalah pilihan terbaik saat ini. Jika tidak, mungkin Hanbyul akan berada di tempat ini lebih lama. Menerima omelan-omelan Namjoon atau lebih buruk lagi, mungkin Namjoon akan melaporkan hal ini pada Kakek. Dan jika itu sampai terjadi, mungkin Hanbyul akan menghabiskan seminggu penuh di atas ranjang.
"Kurasa si Jeon itu tidak akan jatuh cinta sendirian." Namjoon melirik sepupunya yang terkejut. Ya, dari tingkah Hanbyul yang seperti ini, Namjoon bisa memastikannya. Adik perempuannya sudah jatuh hati. "Jika kulihat sekarang ini, sepertinya Nona Kim sudah benar-benar jatuh hati pada pria Jeon itu ya?"
"Oppa seyakin itu?" Hanbyul mendongak, mencari keyakinan di kedua mata kakaknya. Benarkah ia sudah membuka hatinya untuk Jungkook? Apakah Namjoon melihatnya seperti itu?
"Hum," Namjoon mendudukkan dirinya di sebelah Hanbyul, membiarkan kaki panjangnya menggantung sementara tubuhnya bersandar di dinding. "Sangat jelas dari caramu menatapnya, dari caramu mengkhawatirkannya, dan juga dari perubahanmu yang kulihat belakangan ini."
"Ah, aku banyak berubah, ya?" Hanbyul memundurkan tubuhnya, ikut bersandar di dinding sepeti apa yang dilakukan Namjoon, menghela napas panjangnya.
Rasanya sudah lama sekali Hanbyul dan Namjoon tidak berbicara seperti ini. Menghabiskan waktu berjam-jam di atas ranjang periksa Namjoon untuk membicarakan banyak hal yang terjadi selama mereka berpisah. Bukan apa-apa, Hanbyul hanya merasa jika ruang kerja Namjoon adalah tempat yang paling aman untuk keduanya berbicara.
Tetang apa saja yang hanya diketahui keduanya.
Tentang apa yang mereka sembunyikan dari anggota keluarga yang lain.
Tentang semuanya.
"Bukan perubahan yang buruk. Rasanya seperti melihat Hanbyul yang dulu, anak remaja yang gemar membangkang." Hanbyul terkekeh, memukul pelan lengannya, "Aku benar-benar senang melihat Jungkook membawa perubahan padamu, Byul. Seperti menghidupkan kembali sesuatu di dalam sana."
Namjoon menghela napas pendek, ia memang senang dengan perubahan yang dibawa Jungkook pada Hanbyul. Ia juga yakin jika Hanbyul tidak menyadari perubahan dalam dirinya. Hanbyul tidak menyadari bagaimana perlahan dia jatuh hati pada Jungkook, dan Namjoon tahu pasti apa penyebabnya.
Ada satu hal di dalam sana yang membuat Hanbyul tidak bisa menyadari perasaannya sendiri. Ada selimut tebal yang menutup hatinya hingga membuat gadis ini tidak bisa memahami perasaannya sendiri. Menyedihkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/163510512-288-k647086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK THE SECRETS (BTS)
Romance[On Hold] Setiap orang memiliki ruang rahasianya sendiri, dan kala ruangan itu terbuka, mampukah kita bertahan untuk tetap saling menjaga meskipun terasakiti? Taehyung, Hanbyul, Jungkook, Yoongi, dan semuanya yang saling berkaitan akan terus menyaki...