Pagi ini, tiga cucu dokter Kim Hyunjeong menghabiskan waktu bersama di ruangan Seokjin. Lebih tepatnya, Namjoon dan Seokjin menemani Taehyung yang tengah menikmati sarapannya. Adik Seokjin ini mengeluh karena semalam Hanbyul tidak pulang, ia meminta sang kakak untuk membawakan sarapan untuknya. Jangan berharap jika Taehyung bisa membuat makanannya sendiri. Lebih baik memintanya duduk dan menunggu daripada harus mengorbankan dapur dan seisi rumah menjadi santapan si jago merah.
Pagi ini juga, rencananya ketiga Kim bersaudara ini akan menjenguk keadaan calon saudara ipar mereka. Hanya tinggal menunggu Kim Mingyu, si maknae, yang belum datang.
Baru saja Namjoon akan menghubungi adiknya, pemuda jangkung itu sudah menampakkan diri di depan pintu ruangan Seokjin. Menatap ketiga kakaknya dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Mingyu-ya, kemarilah!" Seokjin melambaikan tangannya, menyuruh Mingyu mendekat untuk bergabung dengan mereka.
"Kau sudah tiba?" tanya Taehyung dengan mulut yang masih mengunyah makanan, "Sebentar ya, aku harus menghabiskan makanan ini dulu."
"Ya," Mingyu mengambil tempat duduk di sebelah Taehyung, kemudian menatap satu-persatu kakak lelakinya. Membuat tiga pria itu heran.
"Ada apa, Mingyu-ya?" tanya Namjoon. Kakak kandung Minyu ini sangat memahami sikap adiknya, dan Namjoon merasa jika ada hal yang ingin disampaikan Mingyu pada mereka.
"Sebenarnya," Mingyu menghela napas pelan, "Mungkin kita bisa menengok Jungkook-ssi beberapa jam lagi, hyung."
"Mwo? Wae?" tanya Seokjin. Heran. Tapi apapun yang Mingyu katakana pada kakak-kakaknya selama ini selalu menjurus pada hal serius. Bocah ini jarang bias diajak bercanda.
"Kalian bisa melihatnya sendiri nanti," ujar Mingyu dengan senyum canggung. "Tapi kusarankan untuk tidak pergi kesana sekarang."
Namjoon menggelengkan kepalanya saat dia dan Seokjin mendapati pemandangan di dari jendela kecil yang terpasang di pintu. Taehyung bahkan belum bisa menutup mulutnya yang menganga. Dan Mingyu, tampaknya melarang tiga kakak lelakinya adalah sebuah kesalahan. Mereka justru menganggap ucapannya seperti perintah.
"Pantas saja, semalam saat aku menawarkannya ranjang tambahan, Hanbyul menolak. Ternyata ini yang dia inginkan." Kedua mata Namjoon menyipit. Mengamati apa yang sepasang manusia itu lakukan di dalam kamar. Ah, sepertinya mereka memang benar-benar dimabuk cinta.
"Woah! Aku benar-benar tidak menyangka jika Jungkook mengikuti saranku." Taehyung ikut berkomentar, dengan nada bangga dan mata berbinar tentunya.
"Astaga! Bagaimana bisa adik perempuanku seperti ini? Aku ha—hmmph!" Seokjin merasa kesal saat Taehyung membekap mulutnya. Demi apapun, Taehyung tidak akan menerima masakannya lagi.
"Hyung, jangan berisik! Kau bisa mengganggu mereka." Tegur Taehyung. Sementara Seokjin menatapnya tidak terima. "Sebaiknya kita jangan mengganggu mereka. Ayo pergi!"
"Taehyung benar, hyung," Namjoon menepuk bahu Seokjin, "Akan terasa sangat canggung jika kita masuk sekarang. Lebih baik kita datang kembali nanti."
Pada akhirnya Seokjin lebih memilih untuk menurut. Meninggalkan pintu itu bersama tiga pria lainnya untuk kembali ke ruangannya. Namun tak bisa dipungkiri jika sekarang ini otaknya menyusun banyak skenario yang disiapkan untuk pertemuannya dengan Hanbyul nanti.
*****
Jungkook tak menyangka jika pagi ini akan masuk ke dalam list pagi terbaiknya. Aroma lembut nan menyegarkan yang khas menyeruak masuk ke dalam indera penciumannya. Dua tangan kecil yang memeluk tubuhnya membuatnya semakin mengeratkan diri, memeluk pinggang kecil itu dari balik selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK THE SECRETS (BTS)
Romance[On Hold] Setiap orang memiliki ruang rahasianya sendiri, dan kala ruangan itu terbuka, mampukah kita bertahan untuk tetap saling menjaga meskipun terasakiti? Taehyung, Hanbyul, Jungkook, Yoongi, dan semuanya yang saling berkaitan akan terus menyaki...