04. Friend

154 34 19
                                    

Ada hal yang kadang membuat kita merasa bersalah meskipun sebenarnya kita tidak bersalah. Ada fakta yang dapat kita sembunyikan tanpa perlu menutupnya dengan kebohongan. Dan bagi manusia perasa yang dianugerahi hati selembut Park Jimin, menyembunyikan fakta dari sahabatnya sendiri membuatnya merasa sangat bersalah. meskipun Jimin tidak membohongi Eunsoo, namun tetap saja, tatapan Eunsoo yang merasa dikhianati terus menghantui pikirannya.

Seharusnya dulu Jimin memberitahu Eunsoo.

Seharusnya dulu Jimin tidak hanya diam saat Taehyung menganggap perjodohannya hanya rumor semata.

Setidaknya Jimin harus membantu Taehyung mencari jalan keluar saat itu. Sehigga masalahnya tidak akan jadi seperti ini.

Dan disinilah Jimin malam ini, ditemani segelas beer di meja bar, Jimin ingin mencoba menenangkan dirinya. Paradise club, menjadi tujuan Jimin malam ini. Jika dulu Jimin mungkin tak jarang mengunjungi dance floor yang penuh dengan manusia dan musik yang menghentak, kali ini Jimin memutuskan untuk melangkah lebih tinggi. Lantai kedua Paradise club menyediakan sebuah bar dengan alunan musik klasik dan nuansa menenangkan untuk sesi minum yang lebih privat. Tempat yang dirasa tepat untuk menenangkan pikirannya.

"Dokter Park?"

Jimin menoleh saat sebuah tangan kekar menepuk bahunya. Seorang pemuda seusianya, dengan wajah rupawan dan senyum menggemaskan. Salah satu teman dekat Jimin yang berasal dari Busan. Jeon Jungkook.

"Kau sudah datang rupanya, Kook," Jimin mempersilakan Jungkook untuk duduk di sebelahnya.

"Ada apa denganmu, Jim? Jarang sekali ada dokter yang mengajak seseorang pergi ke bar untuk minum-minum." Pria itu tersenyum memandang Jimin yang terlihat kacau.

"Bukankah malam ini kau juga membutuhkan minum, Jeon?"

Perlahan Jimin menceritakan masalah yang dihadapinya pada Jungkook, tidak perlu begitu mendetail karena Jungkook sudah mengenal Eunsoo sejak mereka berada di sekolah. Memang tidak terlalu dekat, namun keduanya mengetahui satu sama lain. Dan latar belakang keluarga Jungkook yang sama dengan kekasih Eunsoo membuat Jungkook memahami situasi ini.

Sebuah perjodohan. Biasanya sebuah perjodohan yang dilakukan oleh dua keluarga besar yang berpengaruh hanyalah omong kosong yang digunakan agar tidak ada salah satu diantara dua pihak tersebut melakukan suatu kecurangan. Ya, tentu saja Jungkook memahaminya. Bisa dikatakan nasibnya tidak lebih baik daripada pria itu.

"Kau tahu, Jim," Jimin menoleh, usai Jungkook mendengarkannya dengan baik, kali ini Jimin akan menaruh atensi penuh pada sahabatnya itu, "kurasa tak lama lagi aku akan mengirimkan undangan pertunangan padamu."

"Mwo?" kedua mata Jimin melebar, terkejut dengan apa yang diucapkan Jungkook, "Kupikir kau sudah benar-benar melupakan pada gadis itu?"

"Bukan dengannya, Jim," tanpa perlu diperintah, memori tentang pengkhianatan dari gadis yang sangat dipercayai Jungkook kembali berputar, memaksanya untuk kembali merasakan ngilu di sudut hatinya, "kau tahu? Seseorang yang akan segera dikenalkan Kakek dan Nenek padaku."

"K-kau juga akan dijodohkan?" sekali lagi Jungkook mengejutkannya.

"Eung. Mereka sudah tidak mempercayaiku lagi. Setelah apa yang terjadi padaku di masa lalu ditambah kejadian kemarin, Kakek dan Nenek memutuskan untuk memilihkan seorang wanita untukku." Jungkook menatap gelas keduanya, "dan kau tahu jika aku tidak pernah bisa mengecewakan mereka."

Melihat dua sahabat dekatnya dengan nasib yang sama, membuat Jimin merasa lebih bersyukur dengan keadaan keluarganya. Jimin bisa hidup sesuai dengan keinginannya, ia bisa menuliskan sendiri jalan hidupnya. Tidak ada pena lain yang akan mencoret bukunya.

BREAK THE SECRETS (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang