Siang ini - setengah jam sebelum jam makan siang - Eunsoo meminta izin pada Jiwoo untuk pergi ke SS grup. Tentu saja Jiwoo mengizinkannya, Hanbyul sudah memberitahunya tentang hal ini. Disambut oleh dua resepsionis, Eunsoo tersenyum sopan dan segera menunjukkan kartu nama yang disimpannya. Tak lupa, Eunsoo membawa beberapa hal yang dibutuhkan, surat lamaran kerja, CV, dan segalanya yang hampir ia sampahkan minggu ini.
"Aku sudah membuat janji dengan Nona Kim Hanbyul," ujarnya. Salah satu resepsionis itu mengangkat telepon, mengatakan sesuatu, kemudian mengangguk pada rekannya sebagai tanda persetujuan.
"Mari saya antar," ujar salah satu diantara resepsionis tadi.
Eunsoo mengikuti langkah wanita yang akan membawanya pada ruangan Kim Hanbyul, pada mimpinya yang akan kembali diraih. Dan hari ini, Eunsoo setidaknya akan membagi kabar bahagia ini pada Jimin, orang terdekatnya.
Eunsoo tiba di sebuah ruangan besar bernuansa putih. Sepertinya ruangan ini sedang dalam proses pendekoran ulang jika dilihat dari beberapa barang yang masih tergeletak di lantai. Seorang wanita dengan kemeja biru langit dan celana putih yang terlihat menawan kini berjalan ke arahnya. Terlihat begitu anggun dan menawan. Sosok seorang Kim Hanbyul memang selalu terlihat sempurna dengan pakaian apapun, di mata siapapun, terutama Eunsoo.
"Duduklah, Eunsoo-ssi," kata Hanbyul, menyuruh Eunsoo duduk di sofa ruang kerjanya, "Kau benar-benar datang tepat waktu. Aku menghargai kedisiplinanmu."
"Terimakasih, Hanbyul-ssi." Eunsoo tersenyum sopan, memandang bagaimana sosok wanita di hadapannya ini terlihat begitu mempesona. Mata yang tajam namun tidak mengintimidasi, hidung yang menjulang dengan senyum yang menawan, dan terlebih visual Hanbyul yang mampu membuat siapa saja jatuh hati padanya.
"Kau bisa mulai bekerja di tempat ini minggu depan. Dan kurasa minggu awal nanti kau harus selalu mengikutiku, agar kau bisa benar-benar memahami pekerjaanmu."
Eunsoo terdiam, ia pikir pada kunjungannya kali ini Eunsoo hanya akan menyerahkan surat lamaran. Atau setidaknya sebuah wawancara kerja tentang bagaimana pengalaman dan daya tariknya dalam desain pakaian. Bukankah seharusnya seperti itu?
"M-maksud anda, aku diterima bekerja di SS grup?" tanya Eunsoo mencoba meyakinkan dirinya yang masih belum mempercayai semua ini.
"Tentu saja. Kau pikir, untuk apa aku memanggilmu ke kantorku? Bermain-main?" Hanbyul menaikkan alisnya.
"T-tidak, Hanbyul-ssi. Kau hanya tidak menyangka jika aku benar-benar akan bekerja di tempat sebesar ini."
"Hum, baiklah. Minggu depan datanglah tepat pukul tujuh. Kau akan mendapat masa percobaan selama sebulan. Dan jika kau memang berkompeten untuk bergabung di perusahaan kami, kau akan benar-benar diterima sebagai pegawai tetap, Eunsoo-ssi."
"Tentu saja, Hanb - apakah aku harus memanggil anda sajangnim?"
Hanbyul melirik jam yang meililit pergelangan tangannya, "ini masih jam makan siang, kau bisa memanggilku Hanbyul. Jiwoo eonnie bilang kita seumuran, aku ingin menjadi lebih akrab denganmu, Eunsoo-ya."
Ada yang berbeda dari ucapan Hanbyul. Kali ini terdengar lebih santai dan ramah. Tidak seformal tadi saat pertama kali Eunsoo kemari. Sungguh, di luar dugaan Eunsoo.
Seperti mendapat kegembiraan yang bertubi-tubi, Eunsoo merasa semua ini justru mengkhawatirkan baginya. Semuanya terasa terlalu lancar. Dan Eunsoo merasa takut akan semua ini.
"B-bolehkah seperti itu? Tapi, anda adalah atasanku, Hanbyul-ssi," ucapnya khawatir. Eunsoo hanya tidak mau membuat kesalahan kali ini, mimpinya sudah di depan mata. Dan seseorang membukakan jalan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK THE SECRETS (BTS)
Romance[On Hold] Setiap orang memiliki ruang rahasianya sendiri, dan kala ruangan itu terbuka, mampukah kita bertahan untuk tetap saling menjaga meskipun terasakiti? Taehyung, Hanbyul, Jungkook, Yoongi, dan semuanya yang saling berkaitan akan terus menyaki...